Monday, September 1, 2008

UP2U


Tidak seorangpun yang memilih untuk memiliki tubuh yang gemuk. Kegemukan meningkatkan resiko penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi dan lebih banyak lagi. Kegemukan menjadikan anda kadang merasa minder dan dapat mengakibatkan perasaan depresi.

Sebagian orang memang memiliki sifat turunan tubuh yang gemuk. Yang lain mengalami kegemukan pada masa dewasanya akibat faktor penyebab pola hidup salah.

Pernahkah anda bertanya bagaimana selebritis dan foto model menurunkan berat badan dengan cepat ?. Kebanyakan mereka masuk ke pusat kebugaran atau spa kesehatan yang mahal dimana para ahli gizi dan pelatih pribadi membantu mereka membuang berat badan dan lemak yang tidak diinginkan dengan cepat.

Bagi sebagian besar dari kita, spa kesehatan yang mahal adalah sesuatu yang tak memungkinkan. Tetapi kita dapat memperoleh hasil yang sama sekarang ini dengan harga terjangkau, cepat dan aman bagi kesehatan!!!.

Diantara sekian banyak faktor penyebab kegemukan, pemeliharaan makanan menjadi faktor utama yang dapat menyebabkannya. Untuk mengatasi kegemukan terlebih dahulu anda harus dapat membedakan antara nafsu makan dan selera makan.

Kapan muncul nafsu makan?
Nafsu makan muncul pada saat tubuh memerlukan atau kekurangan energi sehingga membutuhkan proses metabolisme tertentu untuk memproduksi energi. Nafsu makan seperti ini ditandai dengan rasa lapar.

Selera makan :
Berbeda dengan nafsu makan, munculnya selera makan tidak didahului dengan rasa lapar. Ia muncul karena kebiasaan atau pola makan yang diingat oleh seseorang, karena pengaruh lingkungan. Ingatan ini sering memicu keinginan untuk mengkonsumsi makanan itu.

Contoh Kasus 9

Elyas Pical yang pernah menjadi juara tinju dunia kelas IBF. Namun prestasinya seolah-olah anjlok setelah ia menikah. Hal lainnya terjadi juga pada atlet yang mengalami euphoria setelah mengalahkan tim atau atlet lawan.

Sedangkan bagi atlet bulu tangkis, julukan jago kandang terus menempel bagi mereka. Lihatlah jika mereka bertanding di Gelora Bung Karno dan bandingkan pula jika mereka bertanding di luar negeri, Kuala Lumpur, misalnya.

Apa yang terjadi? Karena dukungan suporter dan julukan jago kandang, maka mereka seolah-olah menang dengan mudah ketika bertanding di Gelora Bung Karno, tapi perjuangan yang ulet diperlukan ketika mereka bertanding di Kuala Lumpur. Tentu hal ini tidak selalu terjadi, tapi itulah yang dilihat oleh masyarakat.

Atlet


“Kami telah menciptakan mereka dan menguatkan persendian tubuh mereka, apabila Kami menghendaki, Kami sungguh-sungguh mengganti (mereka) dengan orang-orang yang serupa dengan mereka”
QS : Al-Insaan (76) : 28

Atlet olahraga, baik itu level daerah, nasional ataupun internasional merupakan kebangggaan. Tapi kebanggaan itu mempunyai konsekuensi yang tidak kecil, dimana atlet ybs. harus bisa mempertahankan image terhadap prestasi yang sudah ia dapatkan.

Beberapa fakta di lapangan menunjukkan bahwa atlet Indonesia mengalami penurunan drastis setelah memasuki jenjang pernikahan dan berkeluarga, mengapa hal ini bisa terjadi? Ternyata faktor penentunya adalah kontinyuitas latihan yang mengalami penurunan cukup tajam.

Apakah hal ini dapat diantisipasi? Hingga atlet-atlet yang telah berprestasi bisa terus stabil, sementara atlet di bidang olahraga lain bisa ditingkatkan dalam hal bakat, stamina dan prestasinya. Hal ini bukanlah sesuatu yang mustahil, meski dalam pelaksanaannya memerlukan proses dan perjuangan yang cukup serius.

Pemfokuskan pada pembinaan atlet dalam berbagai macam bidang olahraga, dengan menekankan pada pembinaan:

a) Optimalisasi bakat,
b) Peningkatan stamina,
c) Pencapaian prestasi.

Ibarat gelombang, kehidupan manusia selalu naik dan turun. Begitu pula dalam bidang olahraga, secara rasional kita akui bahwa tidak mungkin prestasi dapat diraih tanpa latihan yang tekun, efektif dan efisien. Namun, latihan yang selama ini dilakukan, ternyata masih belum cukup untuk menunjang optimalisasi bakat, peningkatan stamina dan pencapaian prestasi para atlet di Indonesia.

Stamina adalah suatu keadaan dimana seseorang bisa terus mempertahankan semangat, kemauan dan fitalitas dalam melakukan suatu kegiatan, termasuk di dalamnya dalam berolahraga. Pertanyaan mendasar adalah: bagaimana stamina ini ditingkatkan?

Ibarat kendaraan, manusia tentu mempunyai energi yang menggerakkan tubuh, tapi jika kita kaji lebih jauh, tubuh manusia jauh lebih unik dan sempurna dibandingkan dengan mesin canggih manapun. Contohnya: jika kita melakukan lari sprint sepanjang 1000 meter lalu kita merasakan kelelahan, cobalah untuk istirahat sejenak, jangan makan dan minum. Insya ALLAH tidak berapa lama tenaga kita akan pulih. Darimanakah asalnya energi itu? Bisakah energi tersebut diaktualisasikan, hingga meskipun telah lari sprint 1000 meter, stamina kita tetap bagus?

Sistem tubuh manusia, yang terdiri dari berbagai organ-organ, organ terdiri dari berbagai jaringan, jaringan terdiri dari sel-sel, sel terdiri dari berbagai unsur penyusunnya, unsur inipun masih dapat dipecah dan dibagi-bagi sampai menjadi sesuatu yang kecil dan tidak dapat dibagi lagi, yaitu energi.

Pada tingkatan unsur-unsur sel, terdapat mitokondria sebagai sumber energi dan DNA sebagai “otak” sel yang akan mengatur pembagian energi ini. Dalam kehidupan sehari-hari, energi yang aktif dari sumbernya ini hanya 2,5% saja, sedangkan yang 97,5% hanya menjadi potensi saja dan baru muncul dalam keadaan tertentu, seperti pada kondisi tubuh setelah melakukan sprint di atas.

Penemuan manusia akan hal ini sebanding dengan baru ditemukannya 1% bahan genetik dalam DNA untuk pengkodean, sedangkan 99% bahan genetik yang tersisa masih merupakan misteri bagi dunia kedokteran molekuler saat ini.

Kita harus menggunakan metode baru, hingga diupayakan stamina para atlet bisa bertahan dan terus stabil dalam melakukan olahraga, yaitu dengan mengoptimalkan energi yang terkandung dalam sel, terutama yang terdapat di sekitar ulu hati, karena disini terdapat enzim Q-10 yang merupakan replikator (pengganda) ATP.

Prestasi atlet dapat diraih dengan dukungan beberapa faktor, diantaranya: atlet (kondisi fisik dan mental), lingkungan (sarana dan prasarana), dan pelatih yang berkualitas. Dalam hal lingkungan dan pelatih, insya ALLAH di Indonesia hampir sama dengan di luar negeri, dalam beberapa hal. Tapi yang menjadi fokus perhatian disini adalah kondisi mental atlet.

Banyak contoh kasus yang terjadi di dunia olahraga Indonesia –meski tidak semuanya—di mana atlet sering terkena kondisi euphoria dan kondisi latihan yang anjlok setelah mereka menikah. Bandingkanlah, misalnya, dengan para atlet luar negeri yang terus berprestasi setalah meraih juara ke-1 dan meskipun mereka telah menikah.

Mental sendiri dikondisikan oleh berbagai hal, seperti: latar belakang, pendidikan, referensi dan lingkungan seorang atlet. Apabila hal tidak dapat dirubah (terutama latar belakang), maka ada 3 hal lagi yang bisa dirubah. Program Atlet PE, insya ALLAH bisa mengupayakan untuk pencapaian kondisi mental yang baik dengan metode khusus.

Khalifah dimuka bumi

Sebetulnya saya pikir Nabi Adam,as (bapak pertama manusia) dan generasi keturunan beliau yang pertama, mereka mempunyai tubuh yang sedikit berbeda dan jauh lebih bagus dengan manusia sekarang, terutama dalam kemampuan otak dan energy mereka. Mereka bisa langsung mengakses ke energy tubuh mereka, membangkitkan dan mengerakannya dengan pikiran, karena otak mereka hampir 100 % aktif dan tubuh merekapun seluruh DNAnya juga aktif.

Allah SWT menciptakan Nabi Adam,as secara ‘langsung’ sehingga ‘buatan langsung’ Allah SWT tentu sangat luarbiasa (di Al Qur’an dijelaskan manusia telah diciptakan dengan bentuk fisik yang sebaik-baiknya dan paling sempurna dari mahluk lainnya) !

Ingat dalam Al-Qur’an dijelaskan Allah SWT mengajarkan ke Nabi Adam, semua ‘nama’ benda diseluruh alam semesta, dan bahkan mahluk Allah SWT lainnya sendiri disuruh sujud (sujud penghormatan bukan sujud menyembah) oleh Allah SWT kepada Nabi Adam,as.

"Nama" (Asma) dalam bahasa Arab disini pengertiannya saya pikir bukanlah cuma sekedar nama benda tapi juga meliputi semua informasi tentang benda tersebut yang membedakan benda itu dengan benda lainnya. Jadi mungkin Nabi Adam,as, dianugerahi kemampuan otak yang luar biasa (dimana beliau bisa menggunakan seluruh kemampuan otaknya) sehingga semua ‘informasi’ yaitu kandungan kuantitas & kualitas molekul, sifat reaksi ikatan antar atom, dll dari semua benda dialam semesta bisa diketahui sampai ketingkat atom-atomnya.

Jadi wajar kalau mereka mungkin sakti2, bisa terbang, bisa teleportasi (mungkin Nabi Adam,as dan isteri beliau Siti Hawa,as ‘turun ke bumi’ dari ‘surga’ dengan cara teleportasi / perpindahan materi dengan mendematerialisasikan tubuh, ingat ‘surga / jannah (jannah artinya suatu taman)’ disini bukanlah surga abadi yang akan di berikan untuk orang-orang beriman sesudah hari kiamat, mungkin ini ada disuatu tempat dialam semesta, karena surga yang asli telah dijelaskan dalam Al-Qur’an, penduduknya tidak akan dikeluarkan, didalamnya tidak ada perkataan / pebuatan yang menimbulkan dosa).

Bahkan mungkin tulisan dan bahasa tidak digunakan oleh Nabi Adam,as, keluarga dan keturunan pertamanya karena mereka bisa langsung berkomunikasi dengan gelombang otak (pikiran) dari otak ke otak, salah satu buktinya ada di Kitab Perjanjian Lama (Taurat), disana dijelaskan bahwa manusia generasi pertama, mereka tidak mengenal bahasa dan tulisan karena berkomunikasi langsung dengan pikiran. Jadi mungkin mereka berkomunikasi cuma dengan saling pandang saja dan tanpa ada batasan jarak, dengan tanpa bicara sepatah katapun tapi masing-masing bisa memahami ide-ide komunikasi pikiran mereka. Menurut riwayat, manusia pertama yang mula-mula pandai menulis dan membaca adalah Nabi Idris,as, yaitu beberapa generasi keturunan setelah Nabi Adam,as. Dan wajar juga jika umur mereka bisa sampai ribuan tahun, Nabi Nuh diriwayatkan umur beliau sampai 950 tahun dan tubuh merekapun bisa sampai lebih dari 30 meter tinggi dan lebar 3,5 meter (di dekat Istana Pothala Tibet menurut satu buku, ada sepasang mayat ‘leluhur’ yang mempunyai ukuran tubuh lebih dari 4 meter dan berwajah mirip alien).

Logikanya kondisi dan cuaca alam dizaman Nabi Adam,as jelas berbeda dengan zaman sekarang, seperti suhu bumi masih sangat ekstrim, banyak dinosaurus / binatang buas raksasa yang berbahaya, sehingga kalau manusia tidak mempunyai tubuh yang sakti saya pikir sulit untuk bertahan hidup di masa itu dimana alat-alat modern sekarang belum ada. Mungkin inilah salah satu modal manusia pertama Nabi Adam, as yang ditugaskan menjadi seorang Khalifah dimuka bumi.

Oleh : edward Christian

Penguasaan otak ke energy


Tanpa direaksikan dengan O2 pun, ATP bisa menghasilkan energy, dengan cara penguasaan otak keenergy (konsentrasi). Seperti kita ketahui otak merupakan "komandan tertinggi" dari seluruh tubuh dan setiap metabolisme sel tubuh selalu dimulai dari otak.

Otak manusia yang terdiri dari 100 trilyun sel otak (Neuron). Neuron mempunyai fungsi untuk menerima, memproses, menyampaikan pesan perintah keseluruh tubuh yang mengendalikan fungsi bicara, visual, gerakan otot, pikiran, emosi, dan kerja semua organ tubuh dengan sinyal elektrokimia. Neuron mempunyai sifat dan bagian yang sama dengan sel tubuh lain, tapi aspek elektrokimianya membuat mereka bisa memancarkan sinyal dengan jarak jauh (sampai beberapa meter) dan mengirim pesan kesatu sama lainnya.

Neuron terdiri dari tubuh sel (yang mengandung unsur penting sel seperti nucleus (menyimpan DNA), endoplasmic reticulum dan ribosomes (untuk membuat proteins) dan mitochondria (membuat energy). jika tubuh sel mati, neuron juga mati).

Tubuh sel neuron ini mempunyai saluran memanjang bernama Axon yang berfungsi membawa pesan elektrokimia (nerve impulse atau action potential) sepanjang sel, dan ujung-ujung neuron bernama Dendrites (ujung syaraf) yang mempunyai fungsi membuat neuron saling berhubungan dan berkomunikasi dengan sel lain, menerima pesan dari neuron lain dan merasakan lingkungannya. Neuron bisa mempunyai dendrites lebih dari satu.

Sel yang merelay sinyal antar neuron ialah interneuron. Setiap permukaan neuron mempunyai ruang sempit yang disebut Synapse, neuron berkomunikasi dengan neuron lainnya dengan memancarkan pesan kimia (vesicles) melalui synapse, lalu pesan ini ditangkap neuron lain dan diteruskan ke neuron lainnya, dan setelah sinyal sampai ke sel yang diinginkan, pesan kimia ini bisa kembali ke neuron asal.

Setiap 1 neuron bisa menjalin hubungan dengan lebih dari 10.000 neuron lainnya. Dan kalau kita bayangkan kerja sel-sel otak ini adalah seperti trilyunan orang yang saling memanggil dan berkomunikasi satu sama lainnya, akan sangat rumit, kompleks, dan sangat menakjubkan.

Semakin banyak sel-sel otak ini bisa menjalin hubungan dengan sel-sel otak lainnya, maka otak akan semakin aktif dan semakin bisa menggunakan semua fasilitas kemampuan tubuhnya lebih baik lagi (salah satunya jadi semakin pintar dan semakin sehat). Sebagai contoh Albert Einstein, setelah otaknya diteliti, ternyata bagian otak yang berhubungan dengan matematika dan bahasa, 15% lebih besar dari manusia umumnya.

Otak memerintah seluruh tubuh dengan mengirim sinyal-sinyal elektrokimia neurotransmitter ketubuh lewat jaringan syaraf yang menyebar dan menjangkau seluruh tubuh. Jaringan-jaringan syaraf ini akan menghubungi otak dengan seluruh sel, setiap kelenjar, senyawa kimia tubuh dan anggota-anggota tubuh.

Sinyal-sinyal neurotransmitter ini bertindak seperti utusan-utusan dari otak yang membawa perintah-perintah khusus kepada seluruh sel, setiap kelenjar, senyawa kimia tubuh dan anggota-anggota tubuh untuk melakukan reaksi / hal-hal yang dibutuhkan oleh tubuh sesuai dengan panduan rancang bangun genetik tubuh manusia DNA.

Begitu pula dalam hal produksi energy tubuh, otak memerintahkan dengan sinyal neurotransmitter ke setiap kelenjar dalam hal ini khususnya kelenjar hipotalamus dan pituitary untuk memproduksi enzim ATPase yang mereaksikan ATP untuk menghasilkan energy di tingkat sel.

‘Perintah’ sinyal neurotransmitter dari otak ini sangatlah penting dalam setiap reaksi sel dalam tubuh, temasuk dalam produksi energy, semakin aktif sel-sel otak, semakin kuat sinyal perintah neurotransmitter dan semakin bagus jaringan syaraf maka otak akan semakin bisa mengendalikan, memerintah, maupun menjangkau lebih banyak bagian tubuh dan tubuhpun akan bermetabolisme lebih bagus lagi.

Perumpamaannya adalah seperti telepon rumah, untuk membuat telepon rumah ada beberapa hal yang harus ada yaitu sentral telekomunikasi yang memancarkan sinyal listrik yang membawa kode digital suara, pesawat telepon rumah penerima yang bisa menerjemahkan kode digital sinyal aliran listrik menjadi suara dan saluran kabel yang menghubungkan keduanya.

Semakin kuat sinyal listrik yang dipancarkan dari sentral telekomunikasi, semakin cepat dan kuat arus listrik yang dialirkan kabel telepon yang menghubungi, dan semakin bagus pesawat telepon yang menerima, maka suara yang didengarpun akan semakin jelas dan jernih.

Begitujuga dengan energy tubuh manusia, semakin aktif sel-sel otak, semakin kuat sinyal perintah neurotransmitter yang dikirim otak dan semakin bagus jaringan syaraf yang kita punyai, maka semakin tubuh kita bisa menjadi lebih sehat, lebih kuat, termasuk lebih sakti !

Contoh lainnya adalah proses bagaimana kita lupa akan sesuatu yang pernah kita lakukan atau alami, sebetulnya memori / data rekaman kenangan tetap ada tersimpan diotak, tapi karena otak tak bisa mengirim sinyal perintah ke bagian otak tempat memori tersimpan, jadi otak tak bisa mengakses / mengingat data memorinya.

Dan karena sel-sel otak manusia umumnya yang aktif hanya sedikit (sekitar 2,5%) maka otak hanya mampu menjangkau dan mengendalikan sedikit sekali bagian-bagian tubuh termasuk ATP-ATPnya. Karena sinyal otak neurotransmitter yang dikirim tidak sampai kebagian tubuh dan ATP yang dikehendaki, dan metabolisme tubuh juga tidak mendukung., sehingga menyebabkan energy tubuh yang bisa digunakan dan dibangkitkanpun hanya sangat sedikit sekali (sekitar 2,5%) dari total cadangan energy dalam tubuh manusia.

Jika kita menggunakan seluruh otak yang kita punya (100%) kita akan menjadi sangat sakti, karena kita bisa membangkitkan semua cadangan energy tubuh yang kita punya.


Oleh : edward Christian

Optimalisasi Oksigen (O2)


Jika O2 yang disupply dari paru2 dan dialirkan dalam darah bereaksi dengan ATP akan memecah jadi ADP dan melepas energy sebagai hasil reaksi. Hal inilah yang dimamfaatkan kalangan persilatan untuk menghasilkan energy tubuh yang lebih banyak dari yang normal.

Caranya adalah dengan mengoptimalkan / memaksimumkan daya reaksi O2 dengan ATP supaya reaksi ini bisa menghasilkan energy yang lebih banyak dari yang normal. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan mengurangi pasokan O2 dari jumlah kapasitas yang biasanya, sehingga akan memacu kerja ATP dan protein2 yang terlibat untuk memproduksi energy yang lebih banyak.

Perumpamaannya seperti seorang karyawan yang dikurangi gajinya oleh atasannya, sehingga gaji yang diperoleh tidak akan cukup untuk membiayai diri dan keluarganya, sehingga ia akan bekerja lebih keras lagi (kerja lembur, kerja sampingan, dll) sehingga ia bisa mendapat uang yang sama atau bahkan lebih banyak dari besar gajinya semula, akibatnya pun uang dihasilkan bisa lebih banyak dari semula.

Begitupula dengan ATP, dengan menahan napas selama beberapa waktu sehingga ketika dalam keadaan menahan napas, tubuh kekurangan O2 (dari kuantitas yang normal) dan karena kekurangan O2 inilah ATP akan dipaksa untuk bekerja lebih keras / terurai lebih banyak lagi sehingga energy yang dihasilkan jadi lebih banyak.

Makanya pernapasan tenaga dalam yang asli selalu ada tahan napasnya, karena inti dari latihan pernapasan ada di TAHAN / PENGURANGAN napasnya, kalau tidak ada penahan napas / pengurangan napas, maka tidak ada bedanya dengan napas biasa (normal). Atau bisa juga dengan cara pengaturan napas seperti lama napas, tahan dan buang diatur dengan lama tertentu atau dengan variasi lainnya.

Oleh : edward Christian