Wednesday, November 2, 2011

Keracunan! Jangan Panik Dulu


Jakarta, Keracunan sering terjadi akibat dari makanan, minum obat yang salah atau pestisida. Anda bisa melakukan pertolongan pertama jika ada anggota keluarga atau orang sekitar yang mengalami keracunan. Yang penting jangan panik dulu.

"Kasus keracunan yang sering terjadi adalah akibat penggunaan yang salah dan penyalahgunaan terhadap produk atau bahan kimia," kata Pelaksana Harian Kepala Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas) dan Kepala Bidang Informasi Keracunan BPOM, Dra. Daya Sundari S Apt.Msi dalam penjelasannya kepada detikHealth, Jumat (28/8/2009).

Setidaknya ada 11 pemicu yang bisa membuat seseorang keracunan yakni obat, napza, kimia industri, produk kimia dan pestisida di rumah tangga, pestisida pertanian, kosmetika, obat tradisional, makanan dan minuman, tanaman beracun, binatang, pencemaran lingkungan.

Langkah-langkah penanganan keracunan:

Tenang dan jangan panik
Cari bekas wadah bahan beracun yang dicurigai
Jangan beri makan atau minum sesuatu sebelum mendapatkan nasihat dari dokter
Segera bawa ke perawatan medis terdekat.

Penanganan keracunan karena tertelan:
Pestisida:

Jangan rangsang muntah, karena bahan pelarut pada umumnya golongan hidrokarbon dapat terjadi aspirasi (masuknya bahan ke paru-paru).
Berikan arang aktif (dosis dewasa 25-100 gr dan anak-anak 25-50 gr) dan segera bawa ke perawatan medis terdekat untuk diobservasi dan mendapat pertolongan lebih lanjut.

Bahan Korosif (pembersih keramik, pembersih saluran dll): segera bawa ke perawatan medis terdekat untuk diobservasi dan mendapat pertolongan lebih lanjut.
Hidrokarbon (Minyak tanah, terpentin, oli dll): jangan rangsang muntah
Obat: segera rangsang muntah (jika baru tertelan 1-2 jam) dan segera bawa ke perawatan medis terdekat untuk diobservasi dan mendapat pertolongan lebih lanjut.

Jika korban tidak sadar, kejang-kejang jangan lakukan rangsang muntah dan jangan beri minum dan segera bawa ke perawatan medis terdekat untuk diobservasi dan mendapat pertolongan lebih lanjut.

Penanganan keracunan yang terkena kulit:

Bawa segera korban ke air mengalir atau kran air terdekat
Hati-hati dalam melakukan pertolongan. Penolong harus menggunakan sarung tangan dan masker (bila tersedia)
Lepaskan pakaian, arloji dan sepatu yang terkontaminasi zat beracun atau muntahannya dan simpan dalam wadah atau plastik tertutup.
Segera cuci bagian kulit yang terkena dengan air mengalir dan sabun minimal 10 menit
Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut
Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut korban dengan kain atau kertas yang lembut. Jangan digosok.
Keringkan dengan kain yang lembut.

Penanganan keracunan yang terkena mata:

Posisi korban didudukkan atau berbaring
Kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terpapar
Secara perlahan buka kelopak mata dan bilas dengan air bersih selama 15-20 menit
Hindari bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya
Jika masih belum yakin bersih, bilas kembali selama 10 menit.
Jangan birkan korban menggosok matanya
Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke dokter mata atau ke perawatan medis terdekat.

Menurut Daya pengaduan keracunan yang sering terjadi selama 2 tahun terakhir adalah akibat pestisida rumah tangga. Anda juga bisa mengontak SIKerNas melalui telepon 021-4259945 (08.00-15.30 WIB) atau HP 0813 10826879 (di luar jam kerja).

"SIKer Nasional dan SIKer Daerah memberikan pelayanan informasi tanpa memungut biaya," jelas Daya.

Irna Gustia - detikHealth

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun