Thursday, December 8, 2011

brain's emotional memory bank



Edward Mc Cracken, mantan CEO silicon Graphics, giat menganjurkan agar entrepreneur menyertakan intuisi dalam pengambilan keputusan. Ia mengatakan, "Dalam bidang usaha ini kami seringkali tidak mempunyai waktu untuk berfikir. Pekerjaan rumah anda banyak sekali, jadi anda harus mengandalkan intuisi tanpa mendapat hambatan dari pikiran anda." Apa metode Mc Cracken untuk memberi ruang bagi perasaan intuitifnya? Telah sepuluh tahun ini ia menyempatkan diri bermeditasi setiap hari.

Seorang ahli psikologi barat berpendapat sebagai berikut: "Orang-orang yang dengan baik mampu mengatasi rasa tertekan, mereka seringkali memiliki teknik pengelolaan stress yang siap digunakan kapan pun diperlukan,entah sambil mandi, sambil olah raga atau lewat latihan yoga, sementara saya memilih meditasi.

Dengan menjalankan metode relaksasi semacam itu dalam kegiatan sehari-hari, tidak berarti bahwa kita tidak akan pernah merasa kesal atau tertekan lagi. Namun latihan relaksasi yang kita kerjakan secara teratur agaknya dapat 'menyetel' ulang tombol-tombol pemicu dalam 'amigdala' kita, sehingga kita tidak begitu mudah terprovokasi lagi. Penyetelan ulang picu-picu syaraf ini memberi kita kemampuan memulihkan diri lebih cepat dari pembajakan amigdala selain membuat kita lebih tahan terhadap situasi-situasi buruk. Hasil netto-nya adalah kita lebih tanguh menghadapi tekanan luar,selain makin singkatnya masa shock yang kita alami akibat situasi tersebut"

Amigdala adalah struktur yang memainkan peranan penting sekali dalam situasi darurat emosi yang membuat kita gawat. Amigdala adalah brain's emotional memory bank, tempat penyimpanan semua kenangan kejayaan dan kegagalan, harapan dan ketakutan,kejengkelan dan frustasi.

source:
Startford Herman, "Leaders Learn to Heed the Voice within",Fortune, 22 Agustus, 1994, mengutip Daniel Goleman,Work With Emotiional Intellgence, (New York: Bantam Books,1999),hal.66

Goleman, op. Cit.. Hal. 100

Ibid. hal.88

Arry Ginanjar Agustian, "Kecerdasan Emotional Dan Spiritual", Desember, 2003, hal. 196-197

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun