Tuesday, January 18, 2011

Rokok Merusak Tubuh Dalam Hitungan Menit

Vera Farah Bararah - detikHealth

Minnesota, Selama ini masyarakat mengira rokok merusak tubuh dalam jangka waktu panjang. Tapi peneliti mengungkapkan bahwa kerusakan genetik akibat rokok terjadi dalam hitungan menit setelah seseorang menghisap rokok.

Para ilmuwan menemukan bahwa bahan kimia penyebab kanker dalam tembakau terbentuk dengan cepat setelah seseorang menghisap rokok pertamanya. Hal ini menjadi gambaran peringatan keras bagi orang yang mulai tergoda untuk mencoba rokok.

Dr Stephen Hecht dari University of Minnesota yang memimpin studi ini mempelajari tingkat senyawa berbahaya yang dikenal sebagai polisiklik hidrokarbon aromatik (polycyclic aromatic hydrocarbons/PAH) pada 12 perokok.

PAH telah dipercaya sebagai salah satu penyebab utama kanker paru-paru. Dr Hecht dan rekan menuturkan senyawa PAH yang disebut dengan fenantrena dalam rokok cepat membentuk zat beracun dalam darah yang menyebabkan mutasi hingga memicu terjadinya kanker.

Bahkan para peneliti dibuat terkejut dengan hasil waktu yang dibutuhkan untuk menyebabkan kerusakan tersebut, hanya 15-30 menit setelah para perokok selesai menghisap rokoknya. Efek ini terbilang sangat cepat dan setara dengan menyuntikan zat tersebut langsung ke dalam aliran darah.

"Penelitian ini unik, karena untuk pertama kalinya berhasil menyelidiki metabolisme senyawa PAH khusus yang terhirup dari asap rokok tanpa ada campur tangan dari sumber PAH lainnya seperti polusi udara atau makanan," ujarnya, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (18/1/2011).

Dr Hecht menambahkan hasil yang dilaporkan dalam studi ini harus menjadi peringatan keras mengenai bahaya rokok terutama bagi orang-orang yang mulai mempertimbangkan untuk merokok. Studi ini dipublikasikan dalam Chemical Research in Toxicology dan menjadi salah satu dari 38 jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh American Chemical Society.

Hasil penelitian sebelumnya juga telah menemukan bahwa sebatang rokok sudah cukup memicu serangan jantung baik bagi perokok berat atau yang hanya sekali-kali saja. Selain itu nikotin yang terkandung di dalam rokok hanya membutuhkan perjalanan selama 7 detik dari paru-paru ke otak.





*otak manusia selalu dipenuhi oleh berbagai macam hal atau usaha bagaimana menyenangkan diri sendiri, dan mungkin untuk mencapai hal itu akan digunakan berbagai macam cara, baik cara menurutnya benar ataupun kalau perlu menggunakan cara yang sebetulnya ia mengetahui persis bahwa cara itu salah. Semua cara akan dibungkus oleh pembenaran – pembenaran yang dibuat sedemikian rupa agar bisa diterima oleh orang lain. Cara seperti ini akan secara turun temurun diturunkan, sehingga akan menjadi semacam budaya yang akan dianggap benar oleh keturunannya.

Contoh yang paling mudah di zaman sekarang adalah soal MEROKOK. Dorongan untuk MEROKOK sangat kuat karena diajarkan oleh lingkungan dan pergaulan, dan ketika sudah memulai, maka akan sangat sulit untuk menghentikannya.

Di dalam rokok ada zat-zat berbahaya yang membuat pemakainya menjadi merasa enak dan membuatnya ketagihan. Padahal semua perokok tahu persis, bahwa yang dilakukannya itu salah, dan rokok mengandung berbagai macam zat berbahaya yang akan merusaknya dalam waktu tidak seketika seperti KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, GANGGUAN KEHAMILAN dan GANGGUAN PADA JANIN.

Bahkan yang sebetulnya paling dirugikan adalah para perokok pasif. Mereka yang tidak merokok akan menghisap asap rokok dari hidung dan langsung ke paru-paru, dan itu secara lambat laun akan merusak kesehatan mereka, terutama pada anak-anak. Akan tetapi para perokok itu sama sekali tidak perduli, kesehatan mereka saja tidak diperdulikan, apalagi kesehatan orang lain.

Hanya satu dipikiran mereka , bagaimana caranya supaya enak. Berbagai macam pembenaran dilakukan seperti merokok itu gaul, merokok itu berselera tinggi dan elite, merokok itu membantu mereka yang bekerja di pabrik rokok, merokok itu menjernihkan pikiran, dan berbagai macam alasan menyedihkan lainnya. Padahal apabila menjawab dengan jujur, mereka akan berkata bahwa ROKOK ITU ADALAH RACUN*.

*Bahan dasar dari rokok adalah Tembakau. Bangsa ATLANTIS dahulu mengembangkan sebuah tanaman bernama UMBAKA yang merupakan singkatan dari UDERHA MONGULATUS BRODEA AGRETUS KEKRIVEROS AMATHEADUS atau diterjemahkan dengan UDARA MENGOTORI BADAN UNTUK MENG-AGRESI KEPALA DAN OTAK AGAR HILANG AMANAH DAN PIKIRAN.

UMBAKA ini atau yang sekarang dikenal sebagai Tembakau, memang dirancang agar manusia yang menghisapnya menjadi ketagihan, dengan demikian mutu darahnya menjadi tidak bagus, otomatis akan menambah jumlah KLAD di badan, sehingga kemampuan akan menjadi turun secara drastis. Pola pikir mereka menjadi terbatas, tidak akan mampu membaca alam secara baik dan benar.

Begitupun perokok pasif, mereka akan bernasib sama, bahkan lebih parah karena menghisap dari hidung. Hal itu sudah diperhitungkan oleh Bangsa pengembang agar hanya Bangsa mereka lah yang maju, dan bangsa lain hanya sebagai buruh-buruh dan robot-robot mereka. Terbukti, sekarang usaha mereka berhasil. Mereka berhasil mengembangkan UMBAKA ini ke seluruh dunia, dan berhasil pula menguasai dunia.

Pelajaran untuk menyenangkan diri sendiri ini sudah sangat mengakar di masyarakat zaman sekarang.

Rasulullah saw. bersabda, "Tidak boleh (menimbulkan) bahaya dan tidak boleh pula membahayakan orang lain." (HR. Ibnu Majah dari kitab Al-Ahkam 2340).
Allah SWT Berfirman , “Dihalalkan atas mereka apa-apa yang baik, dan diharamkan atas mereka apa-apa yang buruk .” (al-A’raf: 157).
"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan." (Al-Baqarah: 195)
"Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepada mu." An-Nisa: 29

Wednesday, January 5, 2011

Ingat! Mengekang = Menjerumuskan Anak

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK--Bagi para orang tua, nasehat satu ini mungkin patut untuk menjadi pertimbangan utama dalam tumbuh kembangkan anak. Sebab, meskipun maksud sang orang tua baik, namun tidak
selamanya hal tersebut berbuah manis.

Tengok saja apa yang disampaikan Psikolog Rumah Sakit Umum Daerah, Dr Sutomo, Surabaya, Joko, SPsi. Menurut dia, orangtua tidak boleh mengekang perkembangan anak, atau memanjakannya. Hal tersebut dapat mengakibatkan anak terjerumus.

"Orang tua harus tega dalam membina perkembangan anak, biarkan mereka tumbuh sendiri sesuai dengan jiwa dan umurnya," kata Joko, SPsi, dalam seminar sehari tentang sosialisasi Forum Komunikasi Keluarga Dengan Anak Cacat (FKKDAC) Gresik, di Putri Mijil, Selasa (21/12).

Ia menjelaskan, kesalahan orang tua terbesar dalam membimbing anak adalah terlalu banyak berharap dari anak sehingga perkembangan anak berkurang. "Orangtua juga perlu mewaspadai IQ anak, bila 50-60 termasuk tuna graita ringan, IQ 30-49 tuna graita sedang, untuk tuna graita berat IQnya di bawah 29," ujar Joko dihadapan 100 anak cacat dari 7 SLB se-Gresik tersebut.

Sementara Staf ahli Bupati Gresik, Khusaini Mustas, yang membuka seminar berharap lembaga ini mampu menjadi wadah orang tua yang anaknya penyandang cacat sebab di Gresik belum ada panti untuk anak cacat. "Namun di kecamatan sebenarnya sudah ada, namanya pekerja sosial masyarakat (PSM), sehingga nantinya kepentingan orang tua dengan PSM bisa terjalin dengan baik," ujar mantan Kadindik Gresik ini.

Apa Sih, Dampak Anak di Depan Komputer/TV Tak Lebih dari Dua Jam?

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Selama lebih dari dua jam sehari menonton televisi ataupun bermain "video game" di komputer dapat memberikan risiko yang lebih besar bagi anak-anak pada masalah kejiwaan apapun tingkat aktivitas mereka, demikian menurut sebuah penelitian di Inggris pada Selasa.

Para peneliti dari Universitas Bristol meneliti lebih dari 1.000 anak kecil yang berumur sepuluh hingga 11 tahun. Selama lebih dari tujuh hari, mereka mengisi kuesioner yang menanyakan intensitas waktu yang mereka habiskan sehari-hari di depan televisi atau komputer dan menjawab pertanyaan yang menjelaskan keadaan jiwa mereka, termasuk emosi, tingkah laku, dan masalah yang bersangkutan lainnya sementara sebuah pengukur tingkah laku (accelerometer) memantau aktivitas fisik mereka.

Jumlah selisih kerumitan kejiwaan secara signifikan sebanyak sekitar 60 persen lebih tinggi bagi anak kecil yang menghabiskan waktu lebih dari dua jam selama satu hari di depan salah satu layar tersebut, dibandingkan dengan mereka yang menonton pada waktu yang lebih sedikit, kata laporan para peneliti di dalam jurnal Pediatrics.

Angka selisih tersebut menjadi berlipat bagi anak kecil yang menghabiskan waktu lebih dari dua jam di depan kedua jenis layar tersebut selama sehari.

Para peneliti menemukan hasil ini tanpa memerhatikan jenis kelamin, umur, tingkat pubertas, atau tingkat pendidikan dan kemampuan ekonomi dan tidak memantau keaktifan anak tersebut selama sisa harinya.

"Kami mengerti aktivitas fisik baik bagi kesehatan jiwa dan tubuh pada sang anak dan terdapat beberapa bukti bahwa menonton layar itu mengakibatkan kelakuan yang negatif," ujar Dr. Angie Page kepada Reuters Health. "Namun hal itu masih belum jelas apakah tingkat aktivitas fisik akan "mengimbangi" tingginya tontonan pada layar itu bagi anak kecil."

Para peneliti menemukan masalah kejiwaan jauh meningkat jika anak kecil mengalami pelatihan sehari-hari mulai dari tingkat yang sedang hingga ketat selama kurang dari satu jam atas meningkatnya tontonan pada layar itu.

Bagaimanapun, aktivitas fisik tidak hadir untuk mengimbangi konsekuensi kejiwaan pada waktu tontonan layar itu.

Para peneliti mengatakan waktu yang tetap juga tidak berhubungan dengan mental kelakuan yang baik. "Tampaknya lebih kepada apa yang kamu lakukan pada waktu tetap itu yang menjadi penting," ujar Page, menjelaskan kurangnya dampak negatif ditemukan pada kegiatan seperti membaca dan melakukan pekerjaan rumah.

Page dan tim penelitinya mengakui beberapa keterbatasan pada penelitiannya, termasuk potensi ketidak-akuratan seorang anak sewaktu mengisi jadwal kegiatan pada kuesioner.

Waspadai Sadisme di Film Kartun Anak-anak "Tom And Jerry"

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Hampir dipastikan anak-anak di Tanah Air pernah menyaksikan serial film kartun Tom and Jerry. Tapi tahukah Anda para orang tua bahwa film yang mengangkat kisah abadi perseteruan dua makhluk kucing dan tikus berbahaya bagi anak-anak karena menyuguhkan aksi sadisme?

Ketua Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama, Khofifah Indar Parawansa meminta para orangtua terutama ibu untuk mewaspadai tayangan-tayangan merusak seperti yang terdapat pada Tom and Jerry atau film lainnya. “Di sejumlah negara Eropa seperti di Perancis sudah didemo besar-besaran, tapi di Indonesia film itu masih beredar luas,” katanya kepada Republika di Jakarta, Senin (3/1).

Selain itu, ungkap Khafifah yang juga Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan, hal lain yang menghawatirkan terutama bagi kaum perempuan adalah kebebasan informasi dan liberalisasi pemikiran yang menyangkut tiga hal pokok yaitu human right, women right, dan reproduction right. Liberalisasi pemikiran tidak ada lagi batasan dan melanggar nilai dan moralitas.

Dia mencontohkan gaya hidup sebagaian wanita di Indonesia tidak mempersoalkan lagi seks bebas atas dasar suka sama suka. Kebebasan ini, katanya, akan mengarah kepada tindakan pembiasaan aborsi dengan alasan women right dan reproduksi right. “Ironisnya, Amerika yang kerap disebut-sebut sebagai cerminan free seks telah melakukan gerakan kembali ke virginitas,” ujarnya.

Peluang Umur Panjang Tampak dari Kecepatan Berjalan Kaki

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth

Pittsburgh, Tak semua orang punya kesempatan berumur panjang, namun ada cara mudah untuk memperkirakannya. Perhatikan saja kecepatannya saat berjalan sebab jika orang lebih sering berjalan tergesa-gesa, peluangnya lebih besar untuk berumur panjang.

Kecepatan berjalan kaki pada seseorang memang sangat bervariasi, kadang lebih cepat dan sekali waktu akan lebih lambat. Oleh karena itu, untuk membandingkan peluang berumur panjang maka kecepatan itu harus diambil rata-ratanya.

Kecepatan rata-rata berjalan kaki dipengaruhi antara lain oleh ketersediaan energi. Makin tinggi kemampuan tubuh mengolah energi, makin sehat seseorang dan makin mampu untuk berjalan lebih cepat.

Faktor lain yang mempengaruhi adalah kontrol dan koordinasi gerakan tubuh. Untuk bergerak dengan efisien, tubuh memerlukan koordinasi yang baik antara otak dan sistem saraf, sistem kardiovaskular serta muskoskeletal (rangka dan otot).

Menurut sebuah penelitian di University of Pittsburgh, kedua faktor ini berkaitan dengan status kesehatan seseorang. Makin sehat tubuh seseorang, makin besar pula peluang bertahan hidup lebih lama tanpa tanpa gangguan penyakit.

Seseorang yang berjalan kaki dengan kecepatan rata-rata 1 meter/detik atau lebih cepat punya harapan hidup 10 tahun lebih panjang dibanding yang berjalan pelan-pelan. Penelitian tersebut tidak memperhitungkan seberapa sering orang itu berjalan maupun jarak tempuh rata-ratanya.

Yang jelas hubungan antara kecepatan berjalan dengan peningkatan usia harapan hidup hanya berlaku bagi lansia khususnya yang sudah berada di usia sekitar 75 tahun. Pada usia tersebut, rata-rata orang berjalan kaki dengan kecepatan 0,8 meter/detik.

"Tubuh akan menyesuaikan kemampuannya dengan kecepatan berjalan kaki. Inilah yang membuat kecepatan berjalan kaki bisa digunakan sebagai indikator kesehatan seseorang," ungkap sang peneliti Prof Stephanie Studenski, seperti dikutip dari MSNBC, Rabu (5/1/2011).

Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal American Medical Association edisi 5 Januari 2011.

Tuesday, January 4, 2011

Apa yang Terjadi Pada Tubuh Saat Manusia Tidur?

Merry Wahyuningsih - detikHealth

Jakarta, Manusia menghabiskan sekitar sepertiga umurnya untuk tidur. Tidur bukan hanya sekedar istirahat, tapi jauh dari itu ada proses perbaikan pada seluruh organ tubuh. Apa saja yang terjadi pada tubuh saat tidur?

Tak hanya mengistirahatkan otot, saat tidur tubuh mengalami perbaikan dan detoksifikasi (mengeluarkan racun). Tidur juga memberi kesempatan bagi sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi hormon-hormon imunitas (kekebalan tubuh).

Pola tidur yang buruk berhubungan dengan kesehatan yang buruk pula. Kurang tidur yang kronis dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, obesitas, depresi, produksi hormon tidak teratur, sistem kekebalan tubuh lemah, penurunan memori, mudah marah dan penurunan konsentrasi.

Berikut beberapa hal yang terjadi pada organ tubuh saat manusia tidur seperti dilansir Dailymail, Rabu (29/12/2010):

1. Otak
Meski tampak pasif, tidak aktif dan aktivitas otak turun sekitar 40 persen, tetapi otak tetap sangat aktif selama Anda tidur.

Tidur malam yang khas terdiri dari lima siklus tidur yang berbeda, masing-masing berlangsung sekitar 90 menit. Empat tahap pertama setiap siklus dianggap sebagai tidur tenang atau non-rapid eye move-ment (NREM). Tahap terakhir disebut dengan gerakan mata cepat atau rapid eye movement (REM).

Selama tahap pertama dari tidur ada gelombang otak undulations kecil. Selama tahap kedua, gelombang ini diselingi dengan sinyal listrik yang disebut sleep spindles, yaitu semburan kecil dari aktivitas yang berlangsung beberapa detik dan membuat keadaan tenang.

Tahap ketiga terjadi gelombang lambat yang besar, semakin besar dan lambat gelombang otak makan tidur akan semakin dalam. Pada tahap keempat, 50 persen gelombang otak melambat. Pada titik ini, 40 persen aliran darah normal di otak dialihkan ke otot untuk mengembalikan energi.

Tidur REM adalah tingkat tertinggi aktivitas otak. Tahap ini biasanya berhubungan dengan mimpi yang dipicu oleh pons, yaitu bagian dari batang otak yang mengirimkan impuls saraf antara sumsum tulang belakang dan otak.

2. Mata
Meski tertutup, pada saat tidur mata bisa tetap bergerak. Gerakan mata tersebut menunjukkan perbedaan pada tahapan tidur, gerakan paling cepat terjadi pada saat tidur REM (rapid eye movement).

3. Hormon
Selama terjaga, tubuh membakar oksigen dan makanan untuk menyediakan energi. Kondisi ini disebut dengan tingkat katabolik yang didominasi dengan rangsangan hormon adrenalin dan kortisteroid.

Tetapi saat tidur, sistem hormon akan berpindah pada tahap anabolik, yaitu konversi energi untuk perbaikan dan pertumbuhan. Pada tahap ini tingkat hormon adrenalin dan kortikosteroid turun dan tubuh mulai memproduksi hormon pertumbuhan (human growth hormone atau HGH), melatonin, juga hormon seks testosteron, hormon kesuburan, FSH (follicle-stimulating hormone dan hormon LH (luteinizing hormone).

HGH mendorong pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan otot dan tulang dengan memfasilitasi penggunaan asam amino. Sedangkan melatonin adalah hormon yang diproduksi untuk membantu manusia untuk tidur. Hormon ini disekresikan oleh kelenjar pineal jauh di dalam otak, ini membantu tubuh mengontrol irama dan siklus tidur-bangun.

4. Sistem kekebalan
Terjadi peningkatan produksi sistem kekebalan tubuh dan protein tertentu selama tidur, sebagai agen tertentu yang memerangi penyakit. Pembunuh kanker yang disebut TNF (tumour necrosis factor) juga dipompa melalui pembuluh darah saat tidur. Inilah yang menyebabkan tidur yang cukup dapat membantu melawan infeksi.

5. Suhu tubuh
Pada malam hari, suhu tubuh bersamaan dengan adrenalin mulai turun. Berkeringat mungkin terjadi sebagai usaha tubuh untuk mencoba memerangi kehilangan panas.

6. Kulit
Selama tidur nyenyak, tingkat metabolisme kulit dipercepat dan banyak sel-sel tubuh menunjukkan peningkatan produksi dan mengurangi kerusakan protein. Inilah yang menyebabkan tidur malam yang cukup dapat mempercantik kulit.

7. Pernapasan
Ketika tertidur, otot tenggorokan akan rileks sehingga tenggorokan semakin sempit setiap kali menghirup udara. Mendengkur terjadi ketika tenggorokan menyempit dan bagian dari saluran udara bergetar.

8. Mulut
Air liur diperlukan untuk melumasi mulut dan untuk makan. Tapi selama tidur, aliran saliva berkurang sehingga menyebabkan mulut kering di pagi hari. Namun, mulut bisa sangat aktif selama tidur, yang menyebabkan orang secara tidak sadar mengertakkan gigi pada saat tidur.

9. Otot
Meskipun orang dapat mengubah posisi tidur sekitar 35 kali semalam, otot-otot tubuh tetap rileks. Hal ini memberikan kesempatan bagi jaringan untuk diperbaiki dan dipulihkan.

10. Darah
Denyut jantung turun antara 10 dan 30 denyut per menit ketika tidur. Hal ini menghasilkan penurunan tekanan darah, yang terjadi dalam tidur nyenyak. Selama istirahat, darah mengalir dari otak, melemaskan arteri dan membuat anggota tubuh yang lebih besar. Sel-sel dan jaringan yang memecah untuk menghasilkan limbah beracun juga menjadi kurang aktif saat tidur. Hal ini memberikan kesempatan untuk jaringan yang rusak untuk dibangun kembali.

11. Sistem pencernaan
Selama tidur, kecepatan sistem pencernaan akan melambat. Untuk alasan ini, makan larut malam tidak dianjurkan karena enzim dan asam lambung yang berfungsi untuk mengubah makanan menjadi energi tidak aktif, sehingga bisa menumpuk kalori dalam tubuh.

13 Risiko Serius dari Penggunaan Ponsel yang Terus Menerus


Jakarta, Tidak bisa dipungkiri bahwa telepon seluler (ponsel) telah banyak menghadirkan berbagai kemudahan dalam hidup manusia. Meski banyak diperdebatkan, banyak kalangan khawatir akan dampak negatif dari radiasi yang ditimbulkan.

Penelitian terbesar yang pernah dilakukan tentang bahaya ponsel telah membantah adanya risiko kanker otak pada penggguna ponsel. Penelitian yang dilakukan sendiri oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) tersebut menunjukkan risikonya tidak terlalu besar untuk dikhawatirkan.

Namun penelitian terbaru di India kembali menegaskan adanya ancaman kanker terutama pada anak dan remaja. Sang peneliti, Prof Girish Kumar bahkan mengatakan bahaya radiasi juga terdapat di sekitar menara Base Transceiver Station (BTS).

"Satu BTS bisa memancarkan daya 50-100W. Negara yang punya banyak operator seluler seperti India bisa terpapar daya hingga 200-400W. Radiasinya tak bisa dianggap remeh, bisa sangat mematikan," ungkap Prof Kumar.

Dikutip dari DNAindia, Selasa (4/1/2010), berikut ini sejumlah dampak negatif yang bisa ditimbulkan akibat radiasi yang berlebihan dari ponsel dan menara BTS:


Risiko kanker otak pada anak-anak dan remaja meningkat 400 persen akibat penggunaan ponsel. Makin muda usia pengguna, makin besar dampak yang ditimbulkan oleh radiasi ponsel.

Bukan hanya pada anak dan remaja, pada orang dewasa radiasi ponsel juga berbahaya. Penggunaan ponsel 30 menit/hari selama 10 tahun dapat meningkatkan risiko kanker otak dan acoustic neuroma (sejenis tumor otak yang bisa menyebabkan tuli).

Radiasi ponsel juga berbahaya bagi kesuburan pria. Menurut penelitian, penggunaan ponsel yang berlebihan bisa menurunkan jumlah sperma hingga 30 persen.

Frekuensi radio pada ponsel bisa menyebabkan perubahan pada DNA manusia dan membentuk radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas merupakan karsinogen atau senyawa yang dapat memicu kanker.

Frekuensi radio pada ponsel juga mempengaruhi kinerja alat-alat penunjang kehidupan (live saving gadget) seperti alat pacu jantung. Akibatnya bisa meningkatkan risiko kematian mendadak.

Sebuah penelitian membuktikan produksi homon stres kortisol meningkat pada penggunaan ponsel dalam durasi yang panjang. Peningkatan kadar stres merupakan salah satu bentuk respons penolakan tubuh terhadap hal-hal yang membahayakan kesehatan.

Medan elektromagnet di sekitar menara BTS dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya tubuh lebih sering mengalami reaksi alergi seperti ruam dan gatal-gatal.

Penggunaan ponsel lebih dari 30 menit/hari selama 4 tahun bisa memicu hilang pendengaran (tuli). Radiasi ponsel yang terus menerus bisa memicu tinnitus (telinga berdenging) dan kerusakan sel rambut yang merupakan sensor audio pada organ pendengaran.

Akibat pemakaian ponsel yang berlebihan, frekuensi radio yang digunakan (900 MHz, 1800 MHz and 2450 MHz) dapat meningkatkan temperatur di lapisan mata sehingga memicu kerusakan kornea.

Emisi dan radiasi ponsel bisa menurunkan kekebalan tubuh karena mengurangi produksi melatonin. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan tulang dan persendian serta memicu rematik.

Risiko kanker di kelenjar air ludah meningkat akibat penggunaan ponsel secara berlebihan.

Medan magnetik di sekitar ponsel yang menyala bisa memicu kerusakan sistem syaraf yang berdampak pada gangguan tidur. Dalam jangka panjang kerusakan itu dapat mempercepat kepikunan.

Medan elektromagnetik di sekitar BTS juga berdampak pada lingkungan hidup. Burung dan lebah menjadi sering mengalami disorientasi atau kehilangan arah sehingga mudah stres karena tidak bisa menemukan arah pulang menuju ke sarang.

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth

1 dari 3 Kasus Rematik Parah Dipicu oleh Rokok

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth

Stockholm, Mengupas bahaya rokok bagi kesehatan seakan tak pernah ada habisnya. Baru-baru ini terungkap bahwa 1 dari 3 kasus rheumatoid arthritis parah merupakan dampak dari kebiasaan merokok selama bertahun-tahun.

Rheumatoid arthritis (RA) merupakan peradangan sendi yang ditandai dengan nyeri dan pembengkakan di bagian tersebut. Kondisi yang berhubungan dengan sistem imun ini lebih banyak menyerang perempuan dibandingkan laki-laki dan sering terjadi pada usia 40-60 tahun.

Secara genetik, beberapa orang punya faktor risiko untuk mengalami RA hingga kondisi yang sangat parah. Faktor tersebut adalah pembentukan sejenis antibodi bernama anticitrullinated protein/peptide antibody (ACPA) pada orang-orang yang memiliki gen tertentu.

Sebuah penelitian oleh para ahli dari Karolinska Institute di Stockholm mengungkap, pembentukan ACPA bisa meningkat jika seseorang punya kebiasan merokok. Peningkatan risikonya mencapai 35 persen dibandingkan yang sama-sama memiliki faktor risiko tersebut namun tidak merokok.

Artinya 35 persen atau kurang lebih 1 dari 3 kasus RA parah yang dipicu oleh ACPA terjadi akibat kebiasaan merokok. Dalam penelitian tersebut, partisipan rata-rata memiliki kebiasaan merokok sebanyak 20 batang sehari selama lebih dari 20 tahun.

"Tidak banyak yang bisa kita lakukan untuk mencegah RA yang dipicu oleh faktor genetik, namun faktor lain bisa kita ubah. Berhenti merokok adalah salah satunya," ungkap Jane Tadman dari Arthritis Research di Inggris, seperti dikutip dari Telegraph, Selasa (14/12/2010).

Hasil penelitian tersebut juga mengatakan peningkatan risiko itu akan hilang begitu seseorang menghentikan kebiasaan merokoknya. Tidak perlu bertahun-tahun, efeknya sidah bisa dirasakan tidak lama setelah berhasil menghindari asap rokok.

Penelitian tersebut dipublikasikan hari ini dalam sebuah jurnal online di Inggris, Annals of the Rheumatic Diseases.





*otak manusia selalu dipenuhi oleh berbagai macam hal atau usaha bagaimana menyenangkan diri sendiri, dan mungkin untuk mencapai hal itu akan digunakan berbagai macam cara, baik cara menurutnya benar ataupun kalau perlu menggunakan cara yang sebetulnya ia mengetahui persis bahwa cara itu salah. Semua cara akan dibungkus oleh pembenaran – pembenaran yang dibuat sedemikian rupa agar bisa diterima oleh orang lain. Cara seperti ini akan secara turun temurun diturunkan, sehingga akan menjadi semacam budaya yang akan dianggap benar oleh keturunannya.

Contoh yang paling mudah di zaman sekarang adalah soal MEROKOK. Dorongan untuk MEROKOK sangat kuat karena diajarkan oleh lingkungan dan pergaulan, dan ketika sudah memulai, maka akan sangat sulit untuk menghentikannya.

Di dalam rokok ada zat-zat berbahaya yang membuat pemakainya menjadi merasa enak dan membuatnya ketagihan. Padahal semua perokok tahu persis, bahwa yang dilakukannya itu salah, dan rokok mengandung berbagai macam zat berbahaya yang akan merusaknya dalam waktu tidak seketika seperti KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, GANGGUAN KEHAMILAN dan GANGGUAN PADA JANIN.

Bahkan yang sebetulnya paling dirugikan adalah para perokok pasif. Mereka yang tidak merokok akan menghisap asap rokok dari hidung dan langsung ke paru-paru, dan itu secara lambat laun akan merusak kesehatan mereka, terutama pada anak-anak. Akan tetapi para perokok itu sama sekali tidak perduli, kesehatan mereka saja tidak diperdulikan, apalagi kesehatan orang lain.

Hanya satu dipikiran mereka , bagaimana caranya supaya enak. Berbagai macam pembenaran dilakukan seperti merokok itu gaul, merokok itu berselera tinggi dan elite, merokok itu membantu mereka yang bekerja di pabrik rokok, merokok itu menjernihkan pikiran, dan berbagai macam alasan menyedihkan lainnya. Padahal apabila menjawab dengan jujur, mereka akan berkata bahwa ROKOK ITU ADALAH RACUN*.

*Bahan dasar dari rokok adalah Tembakau. Bangsa ATLANTIS dahulu mengembangkan sebuah tanaman bernama UMBAKA yang merupakan singkatan dari UDERHA MONGULATUS BRODEA AGRETUS KEKRIVEROS AMATHEADUS atau diterjemahkan dengan UDARA MENGOTORI BADAN UNTUK MENG-AGRESI KEPALA DAN OTAK AGAR HILANG AMANAH DAN PIKIRAN.

UMBAKA ini atau yang sekarang dikenal sebagai Tembakau, memang dirancang agar manusia yang menghisapnya menjadi ketagihan, dengan demikian mutu darahnya menjadi tidak bagus, otomatis akan menambah jumlah KLAD di badan, sehingga kemampuan akan menjadi turun secara drastis. Pola pikir mereka menjadi terbatas, tidak akan mampu membaca alam secara baik dan benar.

Begitupun perokok pasif, mereka akan bernasib sama, bahkan lebih parah karena menghisap dari hidung. Hal itu sudah diperhitungkan oleh Bangsa pengembang agar hanya Bangsa mereka lah yang maju, dan bangsa lain hanya sebagai buruh-buruh dan robot-robot mereka. Terbukti, sekarang usaha mereka berhasil. Mereka berhasil mengembangkan UMBAKA ini ke seluruh dunia, dan berhasil pula menguasai dunia.

Pelajaran untuk menyenangkan diri sendiri ini sudah sangat mengakar di masyarakat zaman sekarang.

Rasulullah saw. bersabda, "Tidak boleh (menimbulkan) bahaya dan tidak boleh pula membahayakan orang lain." (HR. Ibnu Majah dari kitab Al-Ahkam 2340).
Allah SWT Berfirman , “Dihalalkan atas mereka apa-apa yang baik, dan diharamkan atas mereka apa-apa yang buruk .” (al-A’raf: 157).
"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan." (Al-Baqarah: 195)
"Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepada mu." An-Nisa: 29

Otak Sangat Rakus akan Oksigen

Irna Gustia - detikHealth

Jakarta, Otak rentan mengalami kerusakan saat mengalami kekurangan oksigen. Maka itu perbanyaklah oksigen yang masuk ke tubuh agar kondisi otak tetap terjaga, karena kekurangan oksigen bisa mengakibatkan kecacatan hingga kematian.

Dilansir MayoClinic, Kamis (16/12/2010), otak sangat rakus akan oksigen. Meskipun komposisi otak hanya 2 persen dari total massa tubuh, bagian ini menghabiskan total 20 persen kebutuhan oksigen. Artinya, seperlima dari suplai oksigen yang masuk saat bernapas akan langsung lari ke otak.

Begitu besarnya kebutuhan otak akan oksigen sementara otak hanya memiliki sedikit oksigen cadangan. Hal ini juga yang menyebabkan otak rentan mengalami kerusakan pada kondisi kekurangan oksigen.

Jika sama sekali tidak mendapat suplai oksigen dalam waktu 3-7 menit saja, sel-sel otak akan mulai mengalami kematian.

Otak manusia memiliki berat rata-rata 1,4 kg (1.400 gram) dan ada sekitar 100 miliar neuron atau terdapat sekitar 70 juta neuron per gram. Sel-sel ini harus mendapatkan oksigen penuh agar kerjanya maksimal.

Manusia akan sekarat ketika tubuh tidak bisa mendapatkan asupan oksigen yang diperlukan untuk bisa bertahan hidup. Sehingga tidak heran bantuan oksigen adalah hal yang pertama diberikan jika seseorang pingsan agar jantung dan otaknya tetap mendapatkan oksigen.

Oksigen yang banyak artinya tubuh seseorang sehat. Makanan dan pola hidup yang sehat bisa meningkatkan jumlah oksigen di tubuh.

Begitu juga dengan olahraga pernapasan bisa meningkatkan kapasitas pengangkutan oksigen ke dalam darah. Oksigen yang cukup bisa meningkatkan proses metabolisme, karena tingkat oksigen yang berlebih ini akan meningkatkan kemampuan sel-sel untuk menggunakan lemak sebagai energi.

Latihan pernapasan menggunakan diafragma akan memungkinkan seseorang untuk menghirup napas lebih panjang dibandingkan dengan napas melalui dada, sehingga lebih banyak oksigen yang masuk ke dalam sistem.

Dengan melakukan latihan pernapasan yang rutin, maka seseorang bisa melatih tubuh untuk meningkatkan jumlah oksigen yang masuk ke dalam darah.

Di lain pihak oksigen dalam tubuh tidak bisa maksimal karena polusi udara, kurang tidur, menutup kepala saat tidur, merokok, zat-zat kimia, obat-obatan dan makanan tertentu.

Kekurangan oksigen bisa menimbulkan banyak penyakit seperti kerusakan batang otak (traumatic brain injury) dan down syndrome (keterbelakangan mental).

Anak yang ketika bayi mengalami kekurangan oksigen biasanya dalam masa pertumbuhannya akan mengalami kesulitan belajar, ketidakmampuan berkonsentrasi, masalah keseimbangan dan koordinasi tubuh. Autisme dan epilepsi juga diduga terkait dengan kekurangan oksigen saat lahir.

Ukuran Otak Pengaruhi Jumlah Teman

Merry Wahyuningsih - detikHealth

Tampa, Banyaknya teman menandakan bahwa Anda adalah orang yang pandai bersosialisasi. Tapi penelitian baru menemukan bahwa jumlah teman bisa dipengaruhi oleh ukuran otak.

Peneliti menemukan bahwa semakin besar bagian otak yang terkait dengan emosi, maka semakin banyak pula teman yang dimilikinya.

Bagian otak tersebut adalah amygdala, yaitu bagian otak yang menyerupai bentuk almond dan bertanggungjawab pada kemampuan emosi dan juga mengontrol rasa takut.

"Semakin besar amygdala seseorang, maka semakin banyak pula jaringan sosial dan teman yang ia milikinya," jelas Paul Sanberg, direktur University of South Florida Centre of Excellence for Aging and Brain Repair, Tampa, dilansir dari Health24, Rabu (29/12/2010).

Menurut Sanberg temuan ini sesuai dengan penelitian sebelumnya, yang menyebutkan bahwa manusia dan primata yang memiliki amygdala besar akan terlibat dalam kelompok sosial yang agak kompleks.

Dalam studi terbaru ini tim peneliti dari Harvard Medical School dan Massachusetts General Hospital telah mempelajari otak 58 orang sehat usia 19 hingga 83 tahun.

Partisipan diminta untuk menjawab berbagai pertanyaan tentang kontak teratur dengan kelompok sosialnya termasuk jumlah teman pada Facebook, yang dianggap sebagai indikasi kompleksitas orang pada jaringan sosial.

Selagi menjawab pertanyaan, ukuran amygdala otak partisipan juga diukur dengan menggunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging atau CT Scan otak).

Hasilnya, ternyata semakin luas dan kompleks kelompok sosial seseorang, maka semakin besar pula ukuran amygdala otaknya. Hal ini terlepas dari usia dan jenis kelamin partisipan.

Tapi di sisi lain, tidak ada hubungan antara jumlah teman atau kelompok sosial dengan ukuran bagian-bagian otak lainnya.

"Hal ini penting agar kami dapat membantu menentukan peran amygdala dan melihat orang-orang yang mungkin mengalami masalah sosial. Jika kita memahami bagaimana amygdala yang terlibat dalam perilaku sosial, kita bisa mencari cara yang mungkin untuk membantu orang-orang," kata Sanberg.

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan pada jurnal online Nature Neuroscience pada 26 Desember lalu.

Bahaya Sikap Tergesa-gesa dalam Mengafirkan Seorang Muslim

Pada hakikatnya mengafirkan seseorang adl hak Allah SWT semata sehingga tidak diperbolehkan mendahului ketentuan-Nya kecuali dgn izin Allah SWT dan berdasarkan pengetahuan atau berdasarkan nash-nash Alquran dan Sunnah Nabi saw serta hujjah yg pasti dan tidak diragukan. Hal demikian karena iman dan kafir terdapat dalam hati dan tidak ada seorang pun yg mengetahui apa yg ada dalam hati seseorang kecuali Allah SWT.

Tanda-tanda lahiriyah yg terdapat pada seseorang tidak secara meyakinkan dan pasti menunjukkan apa yg terdapat dalam hati tetapi hanya bersifat dugaan. Sementara Islam melarang mengikuti dugaan sebagaimana terdapat pada banyak nash Alquran dan Sunnah dan dilarang pula hanya mencari -cari alasan atau pertanda atas suatu tuduhan terutama dalam persoalan-persoalan akidah.

Allah SWT berfirman “Wahai orang-orang yg beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka sesungguhnya sebagian prasangka itu adl dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain..” . Oleh krn itu Rasulullah saw memperingatkan Usamah bin Zaid yg membunuh seseorang yg telah mengucapkan ‘Laa Ilaha Illallahu’ sebagaimana pula Allah memperingatkan para sahabat yg hendak pergi berperang agar tidak membunuh seseorang yg memberi salam kepada mereka berdasarkan prasangka mereka bahwa ia mengucapkan salam tersebut hanya kemunafikan dan ketakutannya maka Allah SWT berfirman “Wahai orang-orang yg beriman apabila kamu pergi di jalan Allah maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yg mengucapkan ’salam’ kepadamu ‘kamu bukan seorang mukmin’ dgn maksud mencari harta benda kehidupan di dunia krn di sisi Allah ada harta yg banyak.

Begitu jugalah keadaan kamu terdahulu lalu Allah menganugerahkan ni’mat-Nya atas kamu maka telitilah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yg kamu kerjakan.” Dengan demikian adl suatu keharusan mengetahui ketentuan hukum tentang seorang muslim yg keluar dari Islam dan masuk dalam kekafiran.

Seorang muslim tidak dapat mengafirkan seseorang kecuali berdasarkan petunjuk yg jelas seperti matahari di siang hari. Adapun bahaya dari sikap mengafirkan seorang muslim tanpa petunjuk yg jelas dapat menimbulkan beberapa akibat buruk yg menimpanya di antaranya Perlindungan terhadap darah dan hartanya menjadi hilang sehingga tidak ada hukum qishash bagi pelakunya tetapi hanya diasingkan.

Memisahkan dirinya dgn pasangan dan memutuskan sebab warisan antara dirinya dan pasangannya.
Kekuasaannya pada anak-anaknya menjadi hilang krn tidak ada kepercayaan mereka kepadanya.
Kepemimpinannya atas kaum muslimin putus dan harus dimusuhi.
Terjadi pembunuhan atas dirinya.

Tidak dimandikan dan tidak pula dikafani serta tidak dapat dikuburkan di komplek pemakaman kaum muslimin. Dan akibat-akibat lain yg berbahaya yg muncul akibat klaim pengafiran yg tergesa-gesa tanpa berdasarkan bukti yg jelas. Jika bukti-buktinya banyak dan jelas maka hilanglah bahaya pengafiran tersebut.

Sebagaimana dituntutnya bukti-bukti pengafiran dan tidak adanya halangan utk memutuskannya maka diwajibkan pula penelitian dan pembahasan yg mendalam sebelum dikeluarkannya hukum pengafiran tersebut terutama terhadap orang-orang yg telah menyatakan keislaman mereka dgn mengucapkan syahadat ‘Laa Ilaha Illallahu Muhammadur Rasuulullahi’ .

Imam as-Syaukani ra mengatakan “Memutuskan kekafiran seseorang haruslah dgn keterbukaan dan dgn ketenangan hati serta kedamaian jiwa sehingga tidak ada keputusan yg diterima dari dugaan kemusyrikan terutama jika tidak mengetahui adanya penyimpangan dari jalan Islam.

Juga tidak ada anggapan seseorang melakukan perbuatan kafir selama ia tidak keluar dari Islam dan menjadi kafir dan tidak juga dapat ditentukan seseorang itu kafir hanya berdasarkan ucapannya yg menunjukkan ucapan seorang kafir sedang ia tidak meyakini maknanya.

Maka tidak tiap perbuatan atau perkataan yg menunjukkan kekafiran dapat menyebabkan pelakunya menjadi kafir jika ia seorang muslim dan tidak mengetahui maksudnya. Akan tetapi jika maksudnya sudah jelas dan hujjah telah ditegakkan baginya dgn penjelasan bahwa perbuatan demikian dapat menjadikannya kafir tetapi ia tetap melakukannya maka ia adl kafir.

Jika kenyataan itu belum jelas maka tidak diperbolehkan tergesa-gesa menuduhnya kafir. Penjelasan di atas telah ditegaskan banyak nash yg melarang keras mengafirkan seorang muslim tanpa bukti yg jelas.

Di antaranya sabda Rasulullh saw “Orang yg mengatakan kepada saudaranya ‘Hai kafir’ maka hal itu akan menyebabkan salah seorang di antara keduanya terbunuh.” .

Sabda beliau yg lain “Orang yg memanggil seseorang kafir atau berkata ‘musuh Allah’ sedangkan orang tersebut tidak demikian maka ia telah sesat.” Ibnu Hajar berkata “Hadis tersebut dimaksudkan utk mencegah seorang muslim mengatakan demikian kepada saudaranya sesama muslim..” Disebutkan bahwa hadis ini menjelaskan seseorang yg mengafirkan saudaranya kekurangan dan dosanya dikembalikan kepadanya. Pengertian demikian ini dapat diterima.

Disebutkan pula bahwa tindakan tersebut dikhawatirkan akan terus berlanjut pada kekafiran seperti dikatakan bahwa perbuatan dosa adl jalannya kekafiran sehingga dikhawatirkan orang yg melakukannya akan mengalami suu’ul khatimah . Dari semua pendapat tersebut saya menegaskan bahwa orang yg menyebut kafir saudaranya yg tidak diketahuinya kecuali keislamannya dan tidak ada keraguan dalam tuduhannya maka ia adl kafir. Ia menjadi kafir krn mengafirkan saudaranya.

Jadi pengertian hadis ini adl bahwa pengafiran tersebut kembali kepada orang yg mengafirkan saudaranya dan pendapat yg kuat adl pengafiran dan bukannya kekafiran seakan-akan ia mengafirkan dirinya krn ia mengafirkan seseorang yg seperti dirinya dan siapa yg tidak mengafirkannya selain orang kafir yg tidak mempercayai kebenaran agama Islam.

Di dalam hadis-hadis seperti ini juga terdapat peringatan keras utk tidak tergesa-gesa mengafirkan sesama muslim krn tindakan demikian mengandung ancaman terhadap kehormatan seorang muslim yg telah tegas keislamannya berdasarkan keyakinan.

Oleh krn itu tidak dibolehkan menuduh seseorang kafir kecuali setelah mendapatkan bukti yg pasti akan kekafirannya secara meyakinkan. Berdasarkan penjelasan di atas hadis-hadis demikian merupakan tameng bagi manusia utk tidak melakukan tuduhan tanpa alasan kepada sesamanya.

Tuduhan kafir kepada sesama muslim akan menyebabkannya terjerumus ke dalam perbuatan-perbuatan yg merupakan bagian dari kekafiran atau kemusyrikan ketika hukum diberlakukan baginya. Sumber Al-Jahlu bi Masaailil i’tiqad wa Hukmuhu Abdur Razzaaq bin Thahir bin Ahmad Ma’asy Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indosia
sumber file al_islam.chm

Monday, January 3, 2011

Rasa Sakit yang Makin Terasa Saat Dibawa Istirahat

Merry Wahyuningsih - detikHealth

Jakarta, Ketika merasa sakit, dokter biasanya menyuruh pasien untuk memperbanyak istirahat. Tapi untuk kondisi tertentu, istirahat justru dapat membuat rasa sakit pasien makin terasa.

Kondisi ini dinamakan Rest Pain, yaitu rasa sakit yang terjadi atau makin parah saat tubuh beristirahat. Salah satu faktor risiko yang menyebabkannya adalah klaudikasio (aterosklerosis di bagian tubuh bawah).

Dilansir Surgery.usc.edu, Senin (3/1/2011), klaudikasio adalah penyumbatan pembuluh darah di kaki sehingga menyebabkan ketidaknyamanan, kram atau sakit pada pinggul, kaki atau paha betis.

Pada kondisi yang belum parah, klaudikasio biasanya terjadi pada saat melakukan aktivitas fisik seperti berjalan, kemudian akan sembuh dengan istirahat singkat (2-5 menit).

Namun pada saat kondisi berlanjut atau makin parah, rasa sakit dapat terjadi atau makin parah saat tubuh sedang beristirahat, seperti duduk, berbaring atau saat akan berdiri.

Pada keadaan normal, aliran darah bisa meningkat hingga sepuluh kali untuk memenuhi peningkatan kebutuhan oksigen ekstra pada otot yang terlatih. Namun, ketika arteri kaki tersumbat, aliran darah tidak dapat meningkat sebagai respon terhadap latihan, sehingga rasa sakit berkembang.

Bila rasa sakit masih terasa saat melakukan istirahat, artinya arteri kaki sudah tidak bisa lagi memberikan aliran darah yang cukup ke kaki. Rasa sakit ini biasanya akan makin parah ketika kaki dibaringkan di tempat tidur di malam hari.

Faktor risiko Rest Pain sama dengan faktor risiko yang menyebabkan penyakit arteri koroner atau penyakit jantung, yaitu:
Merokok
Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Kadar kolesterol darah tinggi atau trigliserida (hiperkolesterolemia, hiperlipidemia)
Kurang olahraga atau aktivitas fisik
Kegemukan
Diabetes
Riwayat keluarga penyakit jantung atau penyakit arteri

Merokok adalah yang paling berpengaruh dari semua faktor risiko. Meskipun mekanisme merokok menyebabkan atau memperburuk klaudikasio tidak jelas, diketahui bahwa tingkat kerusakan pada lapisan dinding arteri secara langsung berkaitan dengan jumlah tembakau yang digunakan. Berhenti merokok sangat penting dalam perang melawan progresi klaudikasio.

Gejala dari klaudikasio antara lain:
Penurunan pertumbuhan rambut pada kaki
Perubahan warna kaki menjadi pucat atau kebiruan
Berkurangnya denyut nadi di kaki
Perbedaan suhu di kaki, menjadi sangat dingin.
Perubahan sensasi (mati rasa, kesemutan, kram, sakit)
Luka pada kaki menjadi susah sembuh
Menyusutnya otot betis
Kuku kaki menebal