Tuesday, January 4, 2011

1 dari 3 Kasus Rematik Parah Dipicu oleh Rokok

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth

Stockholm, Mengupas bahaya rokok bagi kesehatan seakan tak pernah ada habisnya. Baru-baru ini terungkap bahwa 1 dari 3 kasus rheumatoid arthritis parah merupakan dampak dari kebiasaan merokok selama bertahun-tahun.

Rheumatoid arthritis (RA) merupakan peradangan sendi yang ditandai dengan nyeri dan pembengkakan di bagian tersebut. Kondisi yang berhubungan dengan sistem imun ini lebih banyak menyerang perempuan dibandingkan laki-laki dan sering terjadi pada usia 40-60 tahun.

Secara genetik, beberapa orang punya faktor risiko untuk mengalami RA hingga kondisi yang sangat parah. Faktor tersebut adalah pembentukan sejenis antibodi bernama anticitrullinated protein/peptide antibody (ACPA) pada orang-orang yang memiliki gen tertentu.

Sebuah penelitian oleh para ahli dari Karolinska Institute di Stockholm mengungkap, pembentukan ACPA bisa meningkat jika seseorang punya kebiasan merokok. Peningkatan risikonya mencapai 35 persen dibandingkan yang sama-sama memiliki faktor risiko tersebut namun tidak merokok.

Artinya 35 persen atau kurang lebih 1 dari 3 kasus RA parah yang dipicu oleh ACPA terjadi akibat kebiasaan merokok. Dalam penelitian tersebut, partisipan rata-rata memiliki kebiasaan merokok sebanyak 20 batang sehari selama lebih dari 20 tahun.

"Tidak banyak yang bisa kita lakukan untuk mencegah RA yang dipicu oleh faktor genetik, namun faktor lain bisa kita ubah. Berhenti merokok adalah salah satunya," ungkap Jane Tadman dari Arthritis Research di Inggris, seperti dikutip dari Telegraph, Selasa (14/12/2010).

Hasil penelitian tersebut juga mengatakan peningkatan risiko itu akan hilang begitu seseorang menghentikan kebiasaan merokoknya. Tidak perlu bertahun-tahun, efeknya sidah bisa dirasakan tidak lama setelah berhasil menghindari asap rokok.

Penelitian tersebut dipublikasikan hari ini dalam sebuah jurnal online di Inggris, Annals of the Rheumatic Diseases.





*otak manusia selalu dipenuhi oleh berbagai macam hal atau usaha bagaimana menyenangkan diri sendiri, dan mungkin untuk mencapai hal itu akan digunakan berbagai macam cara, baik cara menurutnya benar ataupun kalau perlu menggunakan cara yang sebetulnya ia mengetahui persis bahwa cara itu salah. Semua cara akan dibungkus oleh pembenaran – pembenaran yang dibuat sedemikian rupa agar bisa diterima oleh orang lain. Cara seperti ini akan secara turun temurun diturunkan, sehingga akan menjadi semacam budaya yang akan dianggap benar oleh keturunannya.

Contoh yang paling mudah di zaman sekarang adalah soal MEROKOK. Dorongan untuk MEROKOK sangat kuat karena diajarkan oleh lingkungan dan pergaulan, dan ketika sudah memulai, maka akan sangat sulit untuk menghentikannya.

Di dalam rokok ada zat-zat berbahaya yang membuat pemakainya menjadi merasa enak dan membuatnya ketagihan. Padahal semua perokok tahu persis, bahwa yang dilakukannya itu salah, dan rokok mengandung berbagai macam zat berbahaya yang akan merusaknya dalam waktu tidak seketika seperti KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, GANGGUAN KEHAMILAN dan GANGGUAN PADA JANIN.

Bahkan yang sebetulnya paling dirugikan adalah para perokok pasif. Mereka yang tidak merokok akan menghisap asap rokok dari hidung dan langsung ke paru-paru, dan itu secara lambat laun akan merusak kesehatan mereka, terutama pada anak-anak. Akan tetapi para perokok itu sama sekali tidak perduli, kesehatan mereka saja tidak diperdulikan, apalagi kesehatan orang lain.

Hanya satu dipikiran mereka , bagaimana caranya supaya enak. Berbagai macam pembenaran dilakukan seperti merokok itu gaul, merokok itu berselera tinggi dan elite, merokok itu membantu mereka yang bekerja di pabrik rokok, merokok itu menjernihkan pikiran, dan berbagai macam alasan menyedihkan lainnya. Padahal apabila menjawab dengan jujur, mereka akan berkata bahwa ROKOK ITU ADALAH RACUN*.

*Bahan dasar dari rokok adalah Tembakau. Bangsa ATLANTIS dahulu mengembangkan sebuah tanaman bernama UMBAKA yang merupakan singkatan dari UDERHA MONGULATUS BRODEA AGRETUS KEKRIVEROS AMATHEADUS atau diterjemahkan dengan UDARA MENGOTORI BADAN UNTUK MENG-AGRESI KEPALA DAN OTAK AGAR HILANG AMANAH DAN PIKIRAN.

UMBAKA ini atau yang sekarang dikenal sebagai Tembakau, memang dirancang agar manusia yang menghisapnya menjadi ketagihan, dengan demikian mutu darahnya menjadi tidak bagus, otomatis akan menambah jumlah KLAD di badan, sehingga kemampuan akan menjadi turun secara drastis. Pola pikir mereka menjadi terbatas, tidak akan mampu membaca alam secara baik dan benar.

Begitupun perokok pasif, mereka akan bernasib sama, bahkan lebih parah karena menghisap dari hidung. Hal itu sudah diperhitungkan oleh Bangsa pengembang agar hanya Bangsa mereka lah yang maju, dan bangsa lain hanya sebagai buruh-buruh dan robot-robot mereka. Terbukti, sekarang usaha mereka berhasil. Mereka berhasil mengembangkan UMBAKA ini ke seluruh dunia, dan berhasil pula menguasai dunia.

Pelajaran untuk menyenangkan diri sendiri ini sudah sangat mengakar di masyarakat zaman sekarang.

Rasulullah saw. bersabda, "Tidak boleh (menimbulkan) bahaya dan tidak boleh pula membahayakan orang lain." (HR. Ibnu Majah dari kitab Al-Ahkam 2340).
Allah SWT Berfirman , “Dihalalkan atas mereka apa-apa yang baik, dan diharamkan atas mereka apa-apa yang buruk .” (al-A’raf: 157).
"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan." (Al-Baqarah: 195)
"Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepada mu." An-Nisa: 29

Otak Sangat Rakus akan Oksigen

Irna Gustia - detikHealth

Jakarta, Otak rentan mengalami kerusakan saat mengalami kekurangan oksigen. Maka itu perbanyaklah oksigen yang masuk ke tubuh agar kondisi otak tetap terjaga, karena kekurangan oksigen bisa mengakibatkan kecacatan hingga kematian.

Dilansir MayoClinic, Kamis (16/12/2010), otak sangat rakus akan oksigen. Meskipun komposisi otak hanya 2 persen dari total massa tubuh, bagian ini menghabiskan total 20 persen kebutuhan oksigen. Artinya, seperlima dari suplai oksigen yang masuk saat bernapas akan langsung lari ke otak.

Begitu besarnya kebutuhan otak akan oksigen sementara otak hanya memiliki sedikit oksigen cadangan. Hal ini juga yang menyebabkan otak rentan mengalami kerusakan pada kondisi kekurangan oksigen.

Jika sama sekali tidak mendapat suplai oksigen dalam waktu 3-7 menit saja, sel-sel otak akan mulai mengalami kematian.

Otak manusia memiliki berat rata-rata 1,4 kg (1.400 gram) dan ada sekitar 100 miliar neuron atau terdapat sekitar 70 juta neuron per gram. Sel-sel ini harus mendapatkan oksigen penuh agar kerjanya maksimal.

Manusia akan sekarat ketika tubuh tidak bisa mendapatkan asupan oksigen yang diperlukan untuk bisa bertahan hidup. Sehingga tidak heran bantuan oksigen adalah hal yang pertama diberikan jika seseorang pingsan agar jantung dan otaknya tetap mendapatkan oksigen.

Oksigen yang banyak artinya tubuh seseorang sehat. Makanan dan pola hidup yang sehat bisa meningkatkan jumlah oksigen di tubuh.

Begitu juga dengan olahraga pernapasan bisa meningkatkan kapasitas pengangkutan oksigen ke dalam darah. Oksigen yang cukup bisa meningkatkan proses metabolisme, karena tingkat oksigen yang berlebih ini akan meningkatkan kemampuan sel-sel untuk menggunakan lemak sebagai energi.

Latihan pernapasan menggunakan diafragma akan memungkinkan seseorang untuk menghirup napas lebih panjang dibandingkan dengan napas melalui dada, sehingga lebih banyak oksigen yang masuk ke dalam sistem.

Dengan melakukan latihan pernapasan yang rutin, maka seseorang bisa melatih tubuh untuk meningkatkan jumlah oksigen yang masuk ke dalam darah.

Di lain pihak oksigen dalam tubuh tidak bisa maksimal karena polusi udara, kurang tidur, menutup kepala saat tidur, merokok, zat-zat kimia, obat-obatan dan makanan tertentu.

Kekurangan oksigen bisa menimbulkan banyak penyakit seperti kerusakan batang otak (traumatic brain injury) dan down syndrome (keterbelakangan mental).

Anak yang ketika bayi mengalami kekurangan oksigen biasanya dalam masa pertumbuhannya akan mengalami kesulitan belajar, ketidakmampuan berkonsentrasi, masalah keseimbangan dan koordinasi tubuh. Autisme dan epilepsi juga diduga terkait dengan kekurangan oksigen saat lahir.

Ukuran Otak Pengaruhi Jumlah Teman

Merry Wahyuningsih - detikHealth

Tampa, Banyaknya teman menandakan bahwa Anda adalah orang yang pandai bersosialisasi. Tapi penelitian baru menemukan bahwa jumlah teman bisa dipengaruhi oleh ukuran otak.

Peneliti menemukan bahwa semakin besar bagian otak yang terkait dengan emosi, maka semakin banyak pula teman yang dimilikinya.

Bagian otak tersebut adalah amygdala, yaitu bagian otak yang menyerupai bentuk almond dan bertanggungjawab pada kemampuan emosi dan juga mengontrol rasa takut.

"Semakin besar amygdala seseorang, maka semakin banyak pula jaringan sosial dan teman yang ia milikinya," jelas Paul Sanberg, direktur University of South Florida Centre of Excellence for Aging and Brain Repair, Tampa, dilansir dari Health24, Rabu (29/12/2010).

Menurut Sanberg temuan ini sesuai dengan penelitian sebelumnya, yang menyebutkan bahwa manusia dan primata yang memiliki amygdala besar akan terlibat dalam kelompok sosial yang agak kompleks.

Dalam studi terbaru ini tim peneliti dari Harvard Medical School dan Massachusetts General Hospital telah mempelajari otak 58 orang sehat usia 19 hingga 83 tahun.

Partisipan diminta untuk menjawab berbagai pertanyaan tentang kontak teratur dengan kelompok sosialnya termasuk jumlah teman pada Facebook, yang dianggap sebagai indikasi kompleksitas orang pada jaringan sosial.

Selagi menjawab pertanyaan, ukuran amygdala otak partisipan juga diukur dengan menggunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging atau CT Scan otak).

Hasilnya, ternyata semakin luas dan kompleks kelompok sosial seseorang, maka semakin besar pula ukuran amygdala otaknya. Hal ini terlepas dari usia dan jenis kelamin partisipan.

Tapi di sisi lain, tidak ada hubungan antara jumlah teman atau kelompok sosial dengan ukuran bagian-bagian otak lainnya.

"Hal ini penting agar kami dapat membantu menentukan peran amygdala dan melihat orang-orang yang mungkin mengalami masalah sosial. Jika kita memahami bagaimana amygdala yang terlibat dalam perilaku sosial, kita bisa mencari cara yang mungkin untuk membantu orang-orang," kata Sanberg.

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan pada jurnal online Nature Neuroscience pada 26 Desember lalu.

Bahaya Sikap Tergesa-gesa dalam Mengafirkan Seorang Muslim

Pada hakikatnya mengafirkan seseorang adl hak Allah SWT semata sehingga tidak diperbolehkan mendahului ketentuan-Nya kecuali dgn izin Allah SWT dan berdasarkan pengetahuan atau berdasarkan nash-nash Alquran dan Sunnah Nabi saw serta hujjah yg pasti dan tidak diragukan. Hal demikian karena iman dan kafir terdapat dalam hati dan tidak ada seorang pun yg mengetahui apa yg ada dalam hati seseorang kecuali Allah SWT.

Tanda-tanda lahiriyah yg terdapat pada seseorang tidak secara meyakinkan dan pasti menunjukkan apa yg terdapat dalam hati tetapi hanya bersifat dugaan. Sementara Islam melarang mengikuti dugaan sebagaimana terdapat pada banyak nash Alquran dan Sunnah dan dilarang pula hanya mencari -cari alasan atau pertanda atas suatu tuduhan terutama dalam persoalan-persoalan akidah.

Allah SWT berfirman “Wahai orang-orang yg beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka sesungguhnya sebagian prasangka itu adl dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain..” . Oleh krn itu Rasulullah saw memperingatkan Usamah bin Zaid yg membunuh seseorang yg telah mengucapkan ‘Laa Ilaha Illallahu’ sebagaimana pula Allah memperingatkan para sahabat yg hendak pergi berperang agar tidak membunuh seseorang yg memberi salam kepada mereka berdasarkan prasangka mereka bahwa ia mengucapkan salam tersebut hanya kemunafikan dan ketakutannya maka Allah SWT berfirman “Wahai orang-orang yg beriman apabila kamu pergi di jalan Allah maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yg mengucapkan ’salam’ kepadamu ‘kamu bukan seorang mukmin’ dgn maksud mencari harta benda kehidupan di dunia krn di sisi Allah ada harta yg banyak.

Begitu jugalah keadaan kamu terdahulu lalu Allah menganugerahkan ni’mat-Nya atas kamu maka telitilah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yg kamu kerjakan.” Dengan demikian adl suatu keharusan mengetahui ketentuan hukum tentang seorang muslim yg keluar dari Islam dan masuk dalam kekafiran.

Seorang muslim tidak dapat mengafirkan seseorang kecuali berdasarkan petunjuk yg jelas seperti matahari di siang hari. Adapun bahaya dari sikap mengafirkan seorang muslim tanpa petunjuk yg jelas dapat menimbulkan beberapa akibat buruk yg menimpanya di antaranya Perlindungan terhadap darah dan hartanya menjadi hilang sehingga tidak ada hukum qishash bagi pelakunya tetapi hanya diasingkan.

Memisahkan dirinya dgn pasangan dan memutuskan sebab warisan antara dirinya dan pasangannya.
Kekuasaannya pada anak-anaknya menjadi hilang krn tidak ada kepercayaan mereka kepadanya.
Kepemimpinannya atas kaum muslimin putus dan harus dimusuhi.
Terjadi pembunuhan atas dirinya.

Tidak dimandikan dan tidak pula dikafani serta tidak dapat dikuburkan di komplek pemakaman kaum muslimin. Dan akibat-akibat lain yg berbahaya yg muncul akibat klaim pengafiran yg tergesa-gesa tanpa berdasarkan bukti yg jelas. Jika bukti-buktinya banyak dan jelas maka hilanglah bahaya pengafiran tersebut.

Sebagaimana dituntutnya bukti-bukti pengafiran dan tidak adanya halangan utk memutuskannya maka diwajibkan pula penelitian dan pembahasan yg mendalam sebelum dikeluarkannya hukum pengafiran tersebut terutama terhadap orang-orang yg telah menyatakan keislaman mereka dgn mengucapkan syahadat ‘Laa Ilaha Illallahu Muhammadur Rasuulullahi’ .

Imam as-Syaukani ra mengatakan “Memutuskan kekafiran seseorang haruslah dgn keterbukaan dan dgn ketenangan hati serta kedamaian jiwa sehingga tidak ada keputusan yg diterima dari dugaan kemusyrikan terutama jika tidak mengetahui adanya penyimpangan dari jalan Islam.

Juga tidak ada anggapan seseorang melakukan perbuatan kafir selama ia tidak keluar dari Islam dan menjadi kafir dan tidak juga dapat ditentukan seseorang itu kafir hanya berdasarkan ucapannya yg menunjukkan ucapan seorang kafir sedang ia tidak meyakini maknanya.

Maka tidak tiap perbuatan atau perkataan yg menunjukkan kekafiran dapat menyebabkan pelakunya menjadi kafir jika ia seorang muslim dan tidak mengetahui maksudnya. Akan tetapi jika maksudnya sudah jelas dan hujjah telah ditegakkan baginya dgn penjelasan bahwa perbuatan demikian dapat menjadikannya kafir tetapi ia tetap melakukannya maka ia adl kafir.

Jika kenyataan itu belum jelas maka tidak diperbolehkan tergesa-gesa menuduhnya kafir. Penjelasan di atas telah ditegaskan banyak nash yg melarang keras mengafirkan seorang muslim tanpa bukti yg jelas.

Di antaranya sabda Rasulullh saw “Orang yg mengatakan kepada saudaranya ‘Hai kafir’ maka hal itu akan menyebabkan salah seorang di antara keduanya terbunuh.” .

Sabda beliau yg lain “Orang yg memanggil seseorang kafir atau berkata ‘musuh Allah’ sedangkan orang tersebut tidak demikian maka ia telah sesat.” Ibnu Hajar berkata “Hadis tersebut dimaksudkan utk mencegah seorang muslim mengatakan demikian kepada saudaranya sesama muslim..” Disebutkan bahwa hadis ini menjelaskan seseorang yg mengafirkan saudaranya kekurangan dan dosanya dikembalikan kepadanya. Pengertian demikian ini dapat diterima.

Disebutkan pula bahwa tindakan tersebut dikhawatirkan akan terus berlanjut pada kekafiran seperti dikatakan bahwa perbuatan dosa adl jalannya kekafiran sehingga dikhawatirkan orang yg melakukannya akan mengalami suu’ul khatimah . Dari semua pendapat tersebut saya menegaskan bahwa orang yg menyebut kafir saudaranya yg tidak diketahuinya kecuali keislamannya dan tidak ada keraguan dalam tuduhannya maka ia adl kafir. Ia menjadi kafir krn mengafirkan saudaranya.

Jadi pengertian hadis ini adl bahwa pengafiran tersebut kembali kepada orang yg mengafirkan saudaranya dan pendapat yg kuat adl pengafiran dan bukannya kekafiran seakan-akan ia mengafirkan dirinya krn ia mengafirkan seseorang yg seperti dirinya dan siapa yg tidak mengafirkannya selain orang kafir yg tidak mempercayai kebenaran agama Islam.

Di dalam hadis-hadis seperti ini juga terdapat peringatan keras utk tidak tergesa-gesa mengafirkan sesama muslim krn tindakan demikian mengandung ancaman terhadap kehormatan seorang muslim yg telah tegas keislamannya berdasarkan keyakinan.

Oleh krn itu tidak dibolehkan menuduh seseorang kafir kecuali setelah mendapatkan bukti yg pasti akan kekafirannya secara meyakinkan. Berdasarkan penjelasan di atas hadis-hadis demikian merupakan tameng bagi manusia utk tidak melakukan tuduhan tanpa alasan kepada sesamanya.

Tuduhan kafir kepada sesama muslim akan menyebabkannya terjerumus ke dalam perbuatan-perbuatan yg merupakan bagian dari kekafiran atau kemusyrikan ketika hukum diberlakukan baginya. Sumber Al-Jahlu bi Masaailil i’tiqad wa Hukmuhu Abdur Razzaaq bin Thahir bin Ahmad Ma’asy Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indosia
sumber file al_islam.chm

Monday, January 3, 2011

Rasa Sakit yang Makin Terasa Saat Dibawa Istirahat

Merry Wahyuningsih - detikHealth

Jakarta, Ketika merasa sakit, dokter biasanya menyuruh pasien untuk memperbanyak istirahat. Tapi untuk kondisi tertentu, istirahat justru dapat membuat rasa sakit pasien makin terasa.

Kondisi ini dinamakan Rest Pain, yaitu rasa sakit yang terjadi atau makin parah saat tubuh beristirahat. Salah satu faktor risiko yang menyebabkannya adalah klaudikasio (aterosklerosis di bagian tubuh bawah).

Dilansir Surgery.usc.edu, Senin (3/1/2011), klaudikasio adalah penyumbatan pembuluh darah di kaki sehingga menyebabkan ketidaknyamanan, kram atau sakit pada pinggul, kaki atau paha betis.

Pada kondisi yang belum parah, klaudikasio biasanya terjadi pada saat melakukan aktivitas fisik seperti berjalan, kemudian akan sembuh dengan istirahat singkat (2-5 menit).

Namun pada saat kondisi berlanjut atau makin parah, rasa sakit dapat terjadi atau makin parah saat tubuh sedang beristirahat, seperti duduk, berbaring atau saat akan berdiri.

Pada keadaan normal, aliran darah bisa meningkat hingga sepuluh kali untuk memenuhi peningkatan kebutuhan oksigen ekstra pada otot yang terlatih. Namun, ketika arteri kaki tersumbat, aliran darah tidak dapat meningkat sebagai respon terhadap latihan, sehingga rasa sakit berkembang.

Bila rasa sakit masih terasa saat melakukan istirahat, artinya arteri kaki sudah tidak bisa lagi memberikan aliran darah yang cukup ke kaki. Rasa sakit ini biasanya akan makin parah ketika kaki dibaringkan di tempat tidur di malam hari.

Faktor risiko Rest Pain sama dengan faktor risiko yang menyebabkan penyakit arteri koroner atau penyakit jantung, yaitu:
Merokok
Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Kadar kolesterol darah tinggi atau trigliserida (hiperkolesterolemia, hiperlipidemia)
Kurang olahraga atau aktivitas fisik
Kegemukan
Diabetes
Riwayat keluarga penyakit jantung atau penyakit arteri

Merokok adalah yang paling berpengaruh dari semua faktor risiko. Meskipun mekanisme merokok menyebabkan atau memperburuk klaudikasio tidak jelas, diketahui bahwa tingkat kerusakan pada lapisan dinding arteri secara langsung berkaitan dengan jumlah tembakau yang digunakan. Berhenti merokok sangat penting dalam perang melawan progresi klaudikasio.

Gejala dari klaudikasio antara lain:
Penurunan pertumbuhan rambut pada kaki
Perubahan warna kaki menjadi pucat atau kebiruan
Berkurangnya denyut nadi di kaki
Perbedaan suhu di kaki, menjadi sangat dingin.
Perubahan sensasi (mati rasa, kesemutan, kram, sakit)
Luka pada kaki menjadi susah sembuh
Menyusutnya otot betis
Kuku kaki menebal