Monday, August 23, 2010

Ancaman Penyakit Stres Makin Meningkat

MANADO, KOMPAS.com - Pakar psikiatri dari Universitas Udayana Prof Dr Luh Ketut Suryani mengatakan, musibah bencana alam serta tidak stabilnya kondisi sosial politik yang dialami manusia masa kini menjadi tren memicu peningkatan penyakit stres.

"Kondisi ini akhirnya membuat traumatik berkepanjangan sehingga timbul kecemasan, ketakutan dan hilang kepercayaan dan ini merupakan gejala-gejala penyakit stres," ujar dokter ahli kejiwaan itu di sela-sela Kongres Nasional VI, Perhimpunan Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia di Manado.

Suryani mengatakan, saat ini kondisi masyarakat boleh dikatakan tidak stabil, hilangnya harta benda, keluarga sanak saudara akibat gempa. Kemudian kondisi politik di tingkat elite yang tidak kondusif merangsang masyarakat menjadi lemah secara psikologi yang kemudian berdampak pada pola berpikir yang kurang baik.

"Apalagi kalau hal itu terlihat secara visual di setiap waktu, bisa merangsang daya berpikir yang kurang baik akhirnya depresi," ujarnya.

Suryani mencontohkan betapa serangkaian musibah mengguncang kejiwaan masyakat. Tsunami Aceh menewaskan ratusan ribu orang, kemudian gempa bumi di Sumbar yang menewaskan ribuan orang, belum lagi pertikaian di kalangan elit dan pejabat negara yang tak kunjung usai.

Itu semua, kata Suryani, mengakibatkan banyak masyarakat kurang bergairah dalam menjalankan hidupnya. Belum lagi aksi-aksi mobilisasi masa untuk melakukan demo besar-besaran juga sangat berpengaruh pada psikologi manusia, bahkan dinilainya bisa menambah beban penderitaan.

"Pada prinsipnya masyarakat sudah terlalu banyak mengalami kesulitan dalam menjalankan hidup ini, kalau kemudian ditambah lagi dengan tindakan-tindakan yang mengundang massa, bisa-bisa orang akan menjadi gila karena menilai kondisi di negara sudah tidak aman," ujarnya.

Untuk mengantisipasi agar tidak berpengaruh secara psikologi, Suryani menyarankan dikuranginya tayangan tentang perilaku yang dapat merangsang terganggunya psikologi seperti tindak kekerasan, mayat dan darah.

Apabila hal tersebut sering diserap oleh otak (tentang hal-hal buruk) dapat merangsang penyakit kejiwaan, katanya menjelaskan.

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun