Tuesday, August 26, 2008

Mengoptimalkan Daya Pikir


Majalah fantasi dan fiksi ilmiah (Magazine of Fantasy and Science Fiction) yang diterbitkan pada edisi Oktober 1966 memuat sebuah tulisan tentang seorang ahli biokimia, penulis sain, sejarahwan, dan novelis yang bernama Dr. Isaac Asimov. Beliau dilahirkan dari seorang imigran yang memiliki toko permen di Bronx, merupakan seorang anak yang menjadi tokoh yang terkenal pada abad 21 dalam hal belajar. Dalam usia 45 tahun, telah menulis 75 buku selama 15 tahun karirnya. Tentu kita ingin mengetahui mengapa demikian ?.

Kemampuan tersebut didapatnya dari kecintaan belajar, mempunyai rasa ingin tahu yang besar untuk mengumpulkan fakta, angka, dan data yang menarik. Dari proses belajar, dia dapat secara sadar maupun tidak sadar menggunakan hampir seluruh waktunya untuk memasuki keadaan alamiah, dimana pada kondisi tersebut dengan mudah mendapat informasi dan mengolahnya dengan cepat. Kondisi belajar tersebut disebut dengan kondisi belajar optimal (Optimum Learning State (OLS)).

Sejak tahun 1960-an telah dilakukan penelitian oleh berbagai ilmuan untuk mempelajari OLS. Peneliti dari University of Chicago yang bernama Dr. Mihaly Csikszentmihalyi mengatakan: OLS adalah keadaan konsentrasi total yang menyerap secara mutlak perasaan, sehingga anda berada dalam kekuasaan saat itu, dan memperlihatkan kinerja puncak dari kemampuan anda.

Kemudian hasil penelitian lain, kondisi pada OLS berhubungan dengan gelombang theta, yaitu gelombang otak pada kondisi belajar yang optimal pada kecepatan 4 sampai dengan 7 siklus per detik (Cycle Per Second (CPS)).

Gelombang otak biasanya diukur dalam jangkauan paling lambat sampai dengan paling cepat, yaitu:
1 Delta 1 – 3 Tidur nyeyak dan tidak bermimpi
2 Theta 4 – 7 Konsentrasi mendalam (OLS)
3 Alpha 8 – 12 Rileks dan Meditasi
4 Betha 18 – 42 Keadaan sadar

Walaupun telah diketahui gelombang theta sebagai kondisi OLS, tetapi tidak diketahui secara pasti bagaimana metode untuk mencapai kondisi tersbut. Dengan penelitian yang kontinyu ditemukan cara pendekatan untuk mencapai kondisi OLS, yaitu dengan kondisi relaksasi mendalam, dengan memakai 3 langkah untuk membawa tubuh dan pikiran ke kondisi OLS.

Langkah-langkah tersebut sebagai berikut:
1. Pernafasan yang mendalam untuk mendekati Relaksasi Tubuh seperti:

1 Cari tempat sunyi dan duduk dengan nyaman, tulang punggung tegak.
2 Lemaskan otot-otot perut.
3 Tarik nafas alamiah dan tenang (hirup dan buang melalui hidung).
4 Hembuskan nafas secara alamiah.
5 Ulangi beberapa menit sampai terasa nyaman, wajar, dan mudah.
6 Sekarang, tarik nafas perlahan-lahan sampai hitungan ke-4 (bayangkan oksigen ditarik masuk dari paru-paru ke otak).
7 Tahan nafas sampai hitungan ke-4 (bayangkan oksigen mendinginkan otak).
8 Buang nafas samapi hitungan ke-4 (bayangkan setiap ketegangan di otak atau tubuh
dilepaskan bersama nafas).
9 Ulangi langkah 6 – 8 sebanyak 5 kali.
10 Ulangi bernafas alamiah (langkah 1 – 5).

2. Relaksasi yang mendalam untuk mencapai Gelombang Alpha seperti:

1 Setelah beberapa menit latihan nafas yang mendalam, tutup mata dan mulailah
bernafas seperti biasa melalui hidung.
2 Setelah pernafasan kembali normal, fokuskan untuk menarik dan menghembuskan
nafas dengan tenang.
3 Jika perhatian mulai beralih dan muncul pikiran yang menganggu, jangan melawannya.
Tetapi kembalikan perhatian pada pernafasan sampai nafas kembali melambat.
4 Sekarang, seharusnya telah menacapai keadaan relaksasi mendalam dan mental yang
tenang (gelombang alpha).
5. Sugesti Diri untuk mencapai Optimum Learning State seperti:

1 Berikut ini, 3 kalimat yang akan membuka ke gerbang OLS, yaitu:
• Saya seorang pelajar yang baik.
• Saya memasuki keadaan belajar optimum (OLS).
• Saya akan belajar dengan mudah dan serius.
• Saya pelajari apa saja dengan menarik dan menyenangkan.
2 Ulangi kalimat diatas dengan perlahan dan tenang.
3 Pikirkan arti setiap kalimat selama 1 menit atau lebih.
4 Ucapkan dengan tenang, suaranya harus keras dan jelas.
5 Sekarang, setelah meningkatnya kemampuan otak pada kondisi OLS, pergi keluar dan
manfaatkan sebagian besar peluang belajar yang ada.

Terdapat banyak bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa bernafas yang mendalam dapat menciptakan kondisi yang mendasari semua pengalaman OLS, dimana pengaruh potensial dari pernafasan pada pikiran adalah:
Meningkatkan jumlah oksigen yang tersedia di otak, dimana pada tingkat belajar/berfikir pada kondisi puncak, otak membutuhkan oksigen lebih banyak. Membuat tubuh rileks dan membersihkan pikiran dari ketegangan dan membawa gelombang otak pada kondisi alpha.

Dr. Herbert Benson dari Beth Israel Hospital Boston mengatakan: Seseorang di dalam ruang yang sunyi dan nyaman, serta melakukan sejumlah khayalan mental, otak mereka segera menghasilkan gelombang alpha. Pikirannya menjadi tenang, nafasnya dapat diukur, dan mereka memasuki keadaan relaksasi mendalam. Pada saat yang sama, aliran darahnya dibanjiri zat kimia yang meningkatkan aktivitas otak (endorphins, benzodiazepines, neuropeptides, dll) yang dilepaskan pada saat seorang merasa gembira dan optiomis.

Pada saat bernafas dan relaksasi membawa kepada kondisi OLS, dapat diperdalam menggunakan sugesti diri. Sugesti Diri merupakan sebuah instruksi yang dikirim ke pikiran bawah sadar, yang mempunyai kekuatan untuk memprogram pikiran agar beralih ke kondisi OLS, seperti perintah komputer yang mempunyai kemampuan untuk pindah dari satu program ke program yang lain.

Menurut peneliti kreativitas dari Institute of Noetic Sciences yang bernama Dr. Willis Herman mengatakan: Berada dalam kondisi OLS atau tidak, pikiran bawah sadar selalu dalam modus belajar optimum. Tetap bekerja dalam keadaan “mengalir”, mengamati, mengingat, memahami dan menarik kesimpulan yang benar dari segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya. Kita sering menyentuhnya tanpa sengaja, mendengar, apa yang dikatakan oleh pikiran bawah sadar dalam bentuk suara hati yang sangat halus. Membayangkan sesuatu dengan jelas mempunyai pengaruh besar pada tubuh dan pikiran, menyebabkan terjadi pengiriman sinyal listrik ke susunan syaraf sehingga memicu perkembangan otak.

Oleh : Marsidi

Sumber: Stine J.M, Mengoptimalkan Daya Pikir, Terjemahan, Delapratasa, 1999.

1 comments:

alam said...

trims pak. bacaan yg menarik. dan aku suka

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun