Friday, September 3, 2010

Bolehkah Menyusui Saat Hamil?

KOMPAS.com - Pilihan ibu memberikan ASI eksklusif enam bulan hingga dua tahun perlu mendapat dukungan. Begitupun saat ibu tengah hamil, dan masih tetap ingin menyusui. Namun tidak semua kondisi ibu hamil baik untuk menyusui.

Farahdiba Tenrilemba Jafar, Sekretaris Jenderal Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), menyebutkan ibu dengan sejarah melahirkan prematur, atau jika hamil kembar dua atau tiga, berada dalam kondisi ini. Artinya ibu hamil dengan riwayat seperti ini sebaiknya tidak menyusui anak yang lebih tua atau batita.

Diba menjelaskan ibu dengan riwayat tersebut dikhawatirkan akan melahirkan prematur, jika masih melanjutkan menyusui batita-nya. Kelahiran prematur ini disebabkan oleh hormon yang dilepaskan saat ibu hamil menyusui. Jadi, disarankan ibu menyapih batita secara bertahap.

Faktor lainnya, kata Diba, menyusui dapat menyebabkan kontraksi dan dapat makin kuat menjelang akhir kehamilan. Terkadang kontraksi ini cukup menyakitkan sehingga ibu perlu segera menghentikan menyusui.

Pertimbangan lain bagi ibu hamil untuk berhenti menyusui, adalah jika ibu merasa putingnya nyeri dan sensitif. Menyusui menjadi tidak nyaman dengan munculnya gejala ini. Jika sudah begini, sebaiknya ibu hamil mulai mengurangi intensitas menyusui batitanya. Cara lain lagi, ibu bisa membatasi waktu menyusui.

"Ketidaknyamanan ini biasanya berkurang setelah 3 - 4 bulan pertama kehamilan," tutur Diba kepada Kompas Female.

Umumnya, tutur Diba, batita akan menyapih dirinya sendiri. Anak mulai menyadari jumlah ASI dari ibunya yang tengah hamil, semakin berkurang. Selain juga karena rasa ASI berubah, dan anak menjadi tidak menyukainya.

"Asupan ASI ibu cepat berkurang di awal kehamilan dan mulai berubah menjadi kolostrum di akhir kehamilan," tutur Diba.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Umum Sentra Laktasi Indonesia, dr Utami Roesli SpA IBCLC FABM mengatakan ibu dengan riwayat sulit memiliki anak dan pernah keguguran juga tidak dibenarkan menyusui saat hamil. Kriteria ibu yang sulit memiliki anak, adalah jika dalam usia pernikahan lebih dari satu tahun, pasangan belum memiliki anak, tambah dr Utami.

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun