Si kecil belum bisa berbicara—tapi dia memiliki bahasanya sendiri. Kami bocorkan kepada Anda apa yang sedang disampaikannya dengan bunyi dan suara kecilnya yang lucu.
Bayi sering sekali menangis. Ini adalah cara terbaik yang mereka miliki untuk berkomunikasi dengan Anda. Namun di antara lengkingannya, Anda mungkin telah memperhatikan si kecil mencoba bersuara lainnya. Nyatanya, bayi Anda sebenarnya akan bersuara dalam rentang yang lebar dalam tahun pertamanya—dari suara yang menyenangkan sampai yang terdengar aneh. “Bayi adalah mahluk yang sangat sosial,” ujar Prachi Shah, MD, dokter spesialis perkembangan anak di Texas Children’s Hospital, Houston. “Membuat bunyi berbeda adalah cara berhubungan dengan Anda dan menyampaikan apa yang mereka ingin dan butuhkan.” Bebunyian yang terkadang mengganggu itu juga merupakan tanda bahwa si kecil sedang mengembangkan kemampuan yang dibutuhkan untuk siap berbicara. Namun apa arti suaranya? Kami akan membantu Anda memahaminya.
Pekikan
Suara tinggi ini akan selalu mendapatkan perhatian Anda. Memekik biasanya berarti si kecil sedang gembira (seperti saat bermain cilukba), tapi juga bisa mengindikasikan dia merasa tidak senang (pikirkan: suara jeritan yang dikeluarkannya saat Anda memotong kukunya). Jadi jika pekikan terus berlangsung, pastikan dia sedang tidak merasa tidak nyaman. Untuk mendorong kemampuan terbaru si kecil, Anda tidak harus memekik juga. Merespons apa yang menginspirasi kegembiraannya bisa lebih membantu: “ Wow, kamu pasti suka kalau Mama meniup gelembung.” Dia belum bisa sepenuhnya mengerti apa yang Anda katakan tapi dia bisa menangkap nada dan memperhatikan ekspresi wajah Anda. Cara tarik ulur ini adalah salah satu cara terbaik untuk mendorong perkembangan bahasa bayi, kata Dr. Shah. Menggunakan kosakata untuk mendeskripsikan apa yang dialami bayi akan membantunya menangkap kata-kata, memahami perasaannya, dan mempelajari ritme percakapan.
Suara Gerutu
Semula Anda mungkin mendengar suara gerutu (mirip suara mendengus) ini saat si kecil ingin buang air besar, tapi dia mungkin melakukannya juga lain kali untuk menghilangkan ketegangan atau untuk mengekspresikan frustrasi atau kebosanan. Seiring dia semakin besar, suara seraknya akan menjadi permintaan. “Menjelang akhir tahun pertama, bayi Anda akan parau, dengan atau tanpa menunjukkan indikasi dia menginginkan sesuatu yang kata-katanya belum dimiliki,” kata Roberta Golinkoff, PhD, guru besar psikologi pendidikan dan bahasa di University of Delaware di Newark. Perhatikan baik-baik saat Anda mencurigai si kecil tidak hanya melepaskan emosi. Jika dia melihat Anda merespons permintaannya, dia akan mengerti bahwa bahasa sama saja dengan tindakan.
Menggeram
Walaupun suara parau ini tidak umum seperti suara lainnya yang dikeluarkan bayi, dalam 6 bulan pertama, banyak bayi yang menggeram—dan ini tidak berarti mereka sedang melepaskan sisi kebinatangan mereka. Yang pertama, ini hanyalah sebuah refleks, seperti menangis atau berceloteh. Namun bayi Anda mulai membuat suara menggeram (grr) yang disengaja karena dia menyukai perasaan yang ditimbulkan di dalam tenggorokannya, kata Diane Paul, Phd, direktur speech-language pathology untuk American Speech-Language-Hearing Association. Seiring bayi semakin besar, dia juga menggeram untuk mengekspresikan ketidaksenangan, seperti saat dia tidak mau dihujani ciuman oleh Tante Gretchen atau marah karena Anda tidak cukup cepat menyuapinya. Menggeram balik akan menunjukkan padanya bahwa Anda mengerti dan ini hal yang menyenangkan.
Tertawa Kecil
Sekitar 4 bulan, si kecil mungkin mengejutkan Anda dengan tawa kecil atau bahkan tertawa terbahak-bahak. Awalnya, tertawa kecil dan besar adalah respons fisik terhadap sesuatu yang Anda lakukan seperti menggelitik lutut atau meniup perutnya. Kemudian, saat si kecil menertawakan sesuatu yang eksternal—misalnya, mimik wajah Anda saat dia menjatuhkan seluruh makanannya ke lantai—ini berarti dia mulai mengembangkan rasa humornya, dan jelas menganggap Anda menghibur. Mendorong rasa humor terbarunya adalah hal mudah: Terus saja lakukan hal-hal konyol.
Hembusan Napas
Anak Anda akan mulai menghembuskan napas secara alami saat dia baru berusia beberapa minggu karena ini terasa enak dan akhirnya karena dia menyukai cara Anda menanggapinya. Nyatanya, menghembuskan napas sebenarnya sangat berguna: Ini bisa menjadi cara bayi bersantai dan membiarkan Anda tahu bahwa dia merasa puas. Jadi cobalah meresponsnya balik dengan menggunakan nada dan panjang suara berbeda dan berikan dia waktu untuk meniru Anda.
Ocehan
Jangan kaget jika mendengar si kecil melakukan monolog utuh dalam bahasanya sendiri. Bayi mulai mengoceh di usia 4-6 bulan, mengeluarkan serentetan suara huruf hidup dan konsonan berbeda yang tampaknya seperti kata-kata tapi belum seutuhnya. Anak Anda akan mulai dengan bunyi yang mudah seperti, “p”, “b”, dan “m” menurut Dr. Paul. Awalnya Anda akan mendengar banyak “puh puh puh” atau “buh buh buh”. Setelah si kecil telah banyak berlatih, Anda akan mendengar keanekaragaman yang lainnya, dan dia mulai mengeluarkan kelompok suara seperti “tah tah, ba ba, bi bi.” Ini adalah pendahuluan untuk berbicara, jadi “muh muh” bisa menjadi “mama” dan “ba ba” bisa menjadi “bapak”. Ada berbagai hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu: Saat dia berhenti, balaslah mengoceh. Cobalah bunyi dan nada baru untuk melihat apakah dia akan mencoba meniru Anda dan membuat lagu ocehan. Bersikap responsif akan membantu mengajarkannya pola bicara dan percakapan.
Sumber : parentingindonesia
0 comments:
Post a Comment
sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun