KOMPAS.com - Dalam sebuah studi yang melibatkan sekitar 1.013 anak berusia di antara 10-11 tahun, ditemukan bahwa mereka yang menonton televisi, menatap layar komputer, atau kombinasinya, lebih dari 2 jam per hari akan mengalami masalah psikologi.
Masalah psikologi yang dimaksud adalah kesulitan menjalin pertemanan, sulit berempati dengan teman, dan dilaporkan merasa tidak bahagia. Penelitian dilakukan dengan mengikatkan alat pengukur accelerometer, sebuah alat untuk mengukur aktivitas si anak setiap 10 detik selama ia terjaga selama 7 hari.
Kemudian para anak diminta untuk menceritakan seberapa lama mereka menonton televisi atua menggunakan komputer di luar waktu harus mengerjakan pekerjaan rumahnya. Mereka juga diminta menjawab pertanyaan seperti, seberapa sering mereka merasa tidak bahagia, mood berantakan, ingin menangis, atau kesepian.
Jawaban para responden ini dikombinasikan untuk memeroleh nilai keseluruhan yang mengindikasikan apakah si anak memiliki masalah signifikan.
Angie S. Page, PhD, dari University of Bristol di Inggris mengatakan bahwa tak ada hubungan antara waktu mereka bergerak atau tidak dengan kesehatan psikologi anak. Nampaknya apa yang dilakukan saat itulah yang penting. Misal, jika Anda memilih menonton televisi untuk hiburan, maka ini akan berkaitan dengan kesehatan mental yang negatif.
Dikutip dari WebMD, Page mengatkan bahwa kita tidak bisa mengandalkan aktivitas fisik untuk mengkompensasi lamanya waktu menatap layar televisi atau komputer. Menonton televisi atau bermain permainan komputer lebih dari 2 jam per hari sangat berhubungan dengan permasalahan psikologi, sulit menghormati orang lain, dan tingkat aktif anak.
Para orangtua harus mendorong anak untuk melakukan aktivitas fisik agar anaknya mengurangi waktu menonton televisi atau menatap layar komputer. Page menekankan bahwa studi tersebut memang menemukan konsekuensi pada anak yang menatap layar komputer dan televisi lebih dari dua jam, dalam hal fisik dan mental. Anak yang melakukan aktivitas fisik, secara umum dinilai memiliki kesehatan psikologi yang lebih sehat.
Sumber :WebMD
0 comments:
Post a Comment
sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun