SUAMI-istri yang tengah berharap memiliki seorang anak laki-laki kini disarankan untuk bisa serileks mungkin. Menurut penelitian, perempuan yang kerap merasa khawatir atau stres cenderung melahirkan bayi perempuan.
Hasil itu didapat para ilmuwan setelah memantau perempuan pada bulan-bulan sebelum mereka hamil. Ditemukan, perempuan yang menderita stres dalam jangka panjang memiliki lebih banyak anak perempuan. Adapun yang mengalami stres dalam jangka pendek cenderung lebih sulit untuk hamil. Ini adalah studi terbaru mengenai kemungkinan jenis kelamin bayi, selain faktor pola makan dan gaya hidup.
Oleh karena itu, para ilmuwan menyarankan kaum perempuan agar menjaga tingkat stres mereka disertai pola makan dan gaya hidup sehat supaya bisa mendapatkan bayi yang juga sehat. Dr Cecilia Pyper dari Departemen Kesehatan Masyarakat di Oxford University mengatakan, "Penelitian ini mengidentifikasi tingkat stres pada perempuan yang tengah berusaha untuk hamil. Penelitian ini juga telah menemukan kecemasan dan stres pada perempuan hamil dapat menyebabkan masalah selama kehamilan dan perkembangan bayi.
"Perempuan yang sedang berusaha untuk hamil memang disarankan mengasup tablet asam folat, berhenti merokok, dan memeriksa kekebalan terhadap rubella. Jika penemuan penelitian ini bisa dikonfirmasi dengan penelitian dalam skala yang lebih besar, perempuan juga direkomendasikan agar mengurangi tingkat stres."
Ia menambahkan, "Meskipun ini adalah pertama kalinya penelitian menunjukkan bahwa stres dapat menyebabkan perbedaan dalam jenis kelamin janin, hipotesis ini perlu diuji dalam penelitian besar lainnya untuk mengkonfirmasi atau malah menolak observasi ini.
Penulis : Prita Daneswari
0 comments:
Post a Comment
sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun