Monday, October 31, 2011

Wahai Perokok, Awas Ancaman Leukoplakia!

JAKARTA, KOMPAS.com — Anda perokok berat dan sekaligus penyuka minuman keras? Berhati-hatilah! Kebiasaan ini membuat Anda menghadapi risiko besar terserang penyakit leukoplakia.

Dokter spesialis bedah mulut dan maksilofasial Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo, Jakarta Timur, Juliani Kusumaputra Isbandiono, menyatakan, asap rokok dapat menyebabkan iritasi pada rongga-rongga mulut.

"Iritasi itu kemudian mempermudah senyawa kimia berbahaya yang terkandung di dalam tembakau untuk masuk ke dalam jaringan di mulut dan terjadilah leukoplakia," ujar dia.

Bahkan, hasil penelitian Silverman S Jr, seorang dokter di Kanada, sudah mengukuhkan teori tersebut. Menurutnya, sebanyak 95 persen penderita leukoplakia adalah perokok.

Bahaya ini juga menghampiri penenggak minuman beralkohol. Senyawa kimia berbahaya yang terkandung di dalam alkohol mudah masuk ke dalam jaringan di mulut.

Oleh karena itu, umumnya, dokter menyarankan pasien leukoplakia untuk berhenti merokok dan mengonsumsi alkohol. Jika menaati larangan ini, penderita gangguan leukoplakia akan lebih cepat pulih.

Deteksi lewat pemeriksaan rutin
Meskipun potensi leukoplakia menjadi sel ganas hanya 3-6 persen, Anda harus tetap waspada. Apalagi, jika sudah terdapat plak putih di sekitar dinding rongga mulut atau gusi Anda. Ada baiknya, Anda melakukan pemeriksaan sekitar mulut atau biasa disebut biopsi secara rutin.

Biopsi adalah pemeriksaan dengan mengambil contoh sel plak pada mulut dan gusi untuk diteliti. Ini untuk mendeteksi apakah plak pada dinding rongga mulut ini termasuk jenis leukoplakia yang berbahaya atau tidak.

"Bila tidak ditemukan tanda-tanda keganasan leukoplakia, sebaiknya Anda tetap melakukan ohservasi rutin setiap tiga sampai enam bulan sekali," kata Tri Erri Astoeti, Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, yang juga seorang dokter gigi.

Selain itu, observasi rutin juga perlu dilakukan untuk mendeteksi leukoplakia secara dini. Sebab, leukoplakia juga bisa timbul karena penyebab lain, di antaranya akibat pemasangan gigi palsu dan penambalan gigi berlubang yang tidak sempurna. "Jadi, jangan ragu melangkah ke dokter untuk pemeriksaan," kata Tri. (Herlina Kartika Dewi)





*otak manusia selalu dipenuhi oleh berbagai macam hal atau usaha bagaimana menyenangkan diri sendiri, dan mungkin untuk mencapai hal itu akan digunakan berbagai macam cara, baik cara menurutnya benar ataupun kalau perlu menggunakan cara yang sebetulnya ia mengetahui persis bahwa cara itu salah. Semua cara akan dibungkus oleh pembenaran – pembenaran yang dibuat sedemikian rupa agar bisa diterima oleh orang lain. Cara seperti ini akan secara turun temurun diturunkan, sehingga akan menjadi semacam budaya yang akan dianggap benar oleh keturunannya.

Contoh yang paling mudah di zaman sekarang adalah soal MEROKOK. Dorongan untuk MEROKOK sangat kuat karena diajarkan oleh lingkungan dan pergaulan, dan ketika sudah memulai, maka akan sangat sulit untuk menghentikannya.

Di dalam rokok ada zat-zat berbahaya yang membuat pemakainya menjadi merasa enak dan membuatnya ketagihan. Padahal semua perokok tahu persis, bahwa yang dilakukannya itu salah, dan rokok mengandung berbagai macam zat berbahaya yang akan merusaknya dalam waktu tidak seketika seperti KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, GANGGUAN KEHAMILAN dan GANGGUAN PADA JANIN.

Bahkan yang sebetulnya paling dirugikan adalah para perokok pasif. Mereka yang tidak merokok akan menghisap asap rokok dari hidung dan langsung ke paru-paru, dan itu secara lambat laun akan merusak kesehatan mereka, terutama pada anak-anak. Akan tetapi para perokok itu sama sekali tidak perduli, kesehatan mereka saja tidak diperdulikan, apalagi kesehatan orang lain.

Hanya satu dipikiran mereka , bagaimana caranya supaya enak. Berbagai macam pembenaran dilakukan seperti merokok itu gaul, merokok itu berselera tinggi dan elite, merokok itu membantu mereka yang bekerja di pabrik rokok, merokok itu menjernihkan pikiran, dan berbagai macam alasan menyedihkan lainnya. Padahal apabila menjawab dengan jujur, mereka akan berkata bahwa ROKOK ITU ADALAH RACUN*.

*Bahan dasar dari rokok adalah Tembakau. Bangsa ATLANTIS dahulu mengembangkan sebuah tanaman bernama UMBAKA yang merupakan singkatan dari UDERHA MONGULATUS BRODEA AGRETUS KEKRIVEROS AMATHEADUS atau diterjemahkan dengan UDARA MENGOTORI BADAN UNTUK MENG-AGRESI KEPALA DAN OTAK AGAR HILANG AMANAH DAN PIKIRAN.

UMBAKA ini atau yang sekarang dikenal sebagai Tembakau, memang dirancang agar manusia yang menghisapnya menjadi ketagihan, dengan demikian mutu darahnya menjadi tidak bagus, otomatis akan menambah jumlah KLAD di badan, sehingga kemampuan akan menjadi turun secara drastis. Pola pikir mereka menjadi terbatas, tidak akan mampu membaca alam secara baik dan benar.

Begitupun perokok pasif, mereka akan bernasib sama, bahkan lebih parah karena menghisap dari hidung. Hal itu sudah diperhitungkan oleh Bangsa pengembang agar hanya Bangsa mereka lah yang maju, dan bangsa lain hanya sebagai buruh-buruh dan robot-robot mereka. Terbukti, sekarang usaha mereka berhasil. Mereka berhasil mengembangkan UMBAKA ini ke seluruh dunia, dan berhasil pula menguasai dunia.

Pelajaran untuk menyenangkan diri sendiri ini sudah sangat mengakar di masyarakat zaman sekarang.

Rasulullah saw. bersabda, "Tidak boleh (menimbulkan) bahaya dan tidak boleh pula membahayakan orang lain." (HR. Ibnu Majah dari kitab Al-Ahkam 2340).
Allah SWT Berfirman , “Dihalalkan atas mereka apa-apa yang baik, dan diharamkan atas mereka apa-apa yang buruk .” (al-A’raf: 157).
"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan." (Al-Baqarah: 195)
"Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepada mu." An-Nisa: 29

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun