Saturday, October 15, 2011

Paparan Bahan Kimia Ganggu Kesuburan Pasangan


Jakarta, Hubungan antara endokrin yang terganggu karena bahan kimia di lingkungan memungkinkan ketidakmampuan seseorang untuk hamil. Hasil studi terbaru beberapa bahan kimia dalam produk makanan dan konsumen dapat mengganggu hormon estrogen wanita, yang kemudian dapat mengganggu kemampuan untuk hamil.

Sekarang para ilmuwan telah menemukan satu kendala potensial untuk calon orang tua. Penelitian baru telah memunculkan bukti hubungan antara terganggunya endokrin oleh karena bahan kimia di lingkungan dengan program bayi tabung atau fertilisasi in vitro (IVF) yang kurang berhasil.

IVF merupakan prosedur pengambilan sel telur wanita dan dibuahi serta dikembangkan menjadi embrio dalam cawan petri, kemudian ditanamkan kembali di rahim wanita tersebut.

Tingkat polutan yang tinggi seperti bisphenol A (BPA), polychlorinated biphenyls (PCB) dan hexachlorobenzene (HCB) telah ditemukan pada ibu yang program IVF-nya gagal.

Penyebab ketidaksuburan pada seseorang memang sangat banyak, mulai dari ketidakseimbangan hormon, cacat rahim, sperma cacat, jumlah sperma rendah, atau motilitas sperma yang rendah pada pria.

"Bahan kimia tersebut dapat mempengaruhi cara hormon mengatur banyak metabolisme dalam tubuh. Termasuk mempengaruhi kemampuan untuk hamil," kata Laura Vandenberg, seorang ilmuwan di bidang reproduksi dari Tufts University seperti dilansir dari Scientific American, Jumat (14/10/2011).

Dalam salah satu penelitian terhadap 765 wanita yang menjalani total 827 siklus IVF di klinik wilayah Boston, para peneliti menemukan hubungan antara konsentrasi PCB dalam darah dan tingkat di mana embrio berhasil ditanamkan pada dinding rahim.

Studi tersebut telah dipublikasikan dalam journal Environmental Health Perspectives pada bulan Juli 2011. Kemungkinan implantasi gagal 2 kali lipat terjadi pada perempuan dengan kadar tertinggi PCB-153 dalam darah dibandingkan dengan perempuan dengan tingkat terendah. Wanita dengan tingkat tertinggi juga berpeluang 41 persen lebih kecil melahirkan bayi hidup daripada wanita dengan tingkat terendah.

Para peneliti juga melaporkan hubungan antara paparan polutan lain, yaitu hexachlorobenzene (HCB) dengan kegagalan implantasi, dalam makalah yang telah diterbitkan secara online dalam Environmental Health Perspectives pada bulan Agustus 2011.

PCB dan HCB keduanya merupakan polutan yang terakumulasi dalam rantai makanan dan butuh waktu puluhan tahun untuk memecahnya. Pada penelitian terhadap hewan telah menunjukkan bahwa, kedua jenis senyawa tersebut dapat meniru atau memblokir hormon. Terdapat bukti bahwa, HCB dapat menekan hormon yang disebut progesteron luteal. Hormon tersebut merupakan hormon yang penting untuk implantasi telur.

Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa rendahnya tingkat paparan lingkungan untuk bahan kimia dapat mempengaruhi hasil tahap awal IVF yang penting untuk mendapatkan kehamilan dan mempertahankan kehamilan yang sehat.

Wanita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi paparan tertentu dari bahan kimia yang dapat mengganggu kerja endokrin. Misalnya dengan menghindari makanan kaleng dan botol air sekali pakai dan membeli plastik dengan BPA-free.

Dengan melakukan hal tersebut dapat mengurangi paparan BPA. Senyawa lain, seperti PCB juga dapat terakumulasi dalam lemak hewan dan ikan.

Adelia Ratnadita - detikHealth

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun