Thursday, December 8, 2011

Lakukan Bonding Saat Memberikan ASI Perah

KOMPAS.com - Dilema ibu bekerja antara lain adalah kurangnya waktu untuk bersama anak. Tak terkecuali untuk Anda yang baru beberapa bulan melahirkan dan harus menyusui. Seringkali Anda harus memompa ASI dan menyimpannya di lemari es kantor. Sampai di rumah (tak jarang setelah cukup larut) Anda baru bisa memberikannya untuk si kecil.

Namun, muncul kekhawatiran, jika ASI diberikan dalam botol, apakah bonding yang diciptakan bisa sekuat saat Anda menyusui bayi secara langsung?

"ASI yang diberikan dalam botol tentu tetap bermanfaat. Pada saat itu, pelukan dan sentuhan itu juga penting, ngobrolnya juga jangan dilupakan," ujar Najeela Shihab, salah satu pendiri Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia, dalam talk show "ASI: Modal Utama Kesuksesan Pengasuhan" di acara Breastfeeding Fair di fx Plaza, Jakarta, Rabu (12/3/2010) lalu.

Bonding, atau perlekatan dengan bayi, bisa dilakukan dengan cara:

1. Menyentuh dan memeluknya.
2. Melakukan kontak mata, karena komunikasi pun bisa terjadi tanpa kata-kata.
3. Memindah-mindahkan posisi bayi, untuk stimulasi sensorisnya. "Memakai baju atau selimut dengan bahan yang berbeda, itu juga melatih kemampuan sensoris," tutur Najeela.
4. Undivided attention. Menyusui sebaiknya tidak dilakukan sambil melakukan aktivitas lain seperti BlackBerry-an, ngobrol di telepon, nonton TV, dan lain sebagainya.

Ketika Anda tiba di rumah, Anda pasti dalam keadaan lelah. Penting untuk tidak menunjukkan kekesalan Anda mengenai tugas menyusui ini di depan anak, misalnya, bahwa payudara Anda sakit atau kendur karena harus menyusui. Bayi dapat menangkap kekesalan Anda ini, dan hal ini bisa dibuktikan secara ilmiah, lho.

"Emosi itu memang tidak terlihat, namun dari segi psikologi diwujudkan dalam bentuk hormon. Jadi ini sesuatu yang riil, bahwa ada energi positif dan negatif dari diri Anda," tukas Najeela.

Meskipun demikian, bila kekesalan Anda tak berkaitan langsung dengan si bayi, Anda boleh saja mengekspresikannya. Hal ini dilakukan supaya anak belajar mengenai emosi, dan bahwa orangtua pun tidak sempurna. Anda perlu meminta maaf pada si kecil ketika terbawa emosi, supaya anak juga tahu bahwa Anda merasa bersalah dan ingin memperbaikinya.

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun