Friday, December 23, 2011

Lindungi Anak dan Perempuan dari Rokok

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelarangan terhadap segala bentuk iklan, promosi dan sponsor rokok merupakan bentuk perlindungan yang nyata bagi kelompok rentan, yakni anak dan perempuan, dari bahaya rokok sebagai zat adiktif.

Karena itu, tidaklah etis produk rokok dipromosikan dalam bentuk apapun, termasuk iklan dan sponsorship.
-- Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait

Semestinya larangan tersebut didukung oleh semua pihak yang bertanggungjawab atas perlindungan anak.

"Melindungi anak dan perempuan dari bahaya rokok sebagai zat adiktif adalah amanat UU Perlindungan Anak No 23 Tahun 2002 dan Konvensi PBB tentang Hak Anak," tegas Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait, dalam rilisnya kepada pers, di Jakarta, Rabu (6/10/2010).

Komnas PA menilai, tingginya agresivitas pemasaran industri rokok menyebabkan jumlah perokok remaja mengalami lonjakan yang signifikan.

"Kami sangat prihatin dengan tingkat agresivitas pemasaran industri rokok karena rokok sebagai satu-satunya produk legal yang membunuh separuh dari konsumennya tidaklah bisa disamakan dengan produk lain," ungkap Arist.
Data Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2006 menunjukkan, prevalensi perokok remaja usia 15-19 tahun meningkat sebanyak 144 persen antara tahun 1995 dan 2004.
Survei ini juga memperlihatkan perokok yang mulai merokok pada umur 5-9 tahun meningkat lebih dari empat kali lipat sepanjang 2001 sampai 2004.
Berdasarkan penelitian Soewarta Kosen (2004), disebutkan bahwa Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan sebanyak 5,4 juta jiwa meninggal akibat penggunaan tembakau pada tahun 2005 dan 100 juta jiwa di abad ke-20.

Di Indonesia sendiri, 427.948 jiwa meninggal akibat konsumsi rokok pada tahun 2001 atau sebanyak 1.172 jiwa setiap hari.

Secara yuridis formal UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dalam pasal 113 ayat 2, dinyatakan bahwa produk tembakau adalah zat adiktif yang penggunaannya dapat merugikan dirinya dan masyarakat.

"Karena itu, tidaklah etis produk rokok dipromosikan dalam bentuk apapun, termasuk iklan dan sponsorship," kata Arist. Dalam iklannya di berbagai media, sebuah produk rokok mensponsori penyelenggaraan Java Rockin'land 2010 pada 8-10 Oktober 2010 mendatang.
Sebagai promotor, Java Festival Production menempatkan mobile ticket box di kampus-kampus dan sekolah-sekolah disertai pemberian harga khusus bagi pelajar sejak Agustus 2010 lalu.

Penulis: Adi Dwijayadi





*otak manusia selalu dipenuhi oleh berbagai macam hal atau usaha bagaimana menyenangkan diri sendiri, dan mungkin untuk mencapai hal itu akan digunakan berbagai macam cara, baik cara menurutnya benar ataupun kalau perlu menggunakan cara yang sebetulnya ia mengetahui persis bahwa cara itu salah. Semua cara akan dibungkus oleh pembenaran – pembenaran yang dibuat sedemikian rupa agar bisa diterima oleh orang lain. Cara seperti ini akan secara turun temurun diturunkan, sehingga akan menjadi semacam budaya yang akan dianggap benar oleh keturunannya.

Contoh yang paling mudah di zaman sekarang adalah soal MEROKOK. Dorongan untuk MEROKOK sangat kuat karena diajarkan oleh lingkungan dan pergaulan, dan ketika sudah memulai, maka akan sangat sulit untuk menghentikannya.

Di dalam rokok ada zat-zat berbahaya yang membuat pemakainya menjadi merasa enak dan membuatnya ketagihan. Padahal semua perokok tahu persis, bahwa yang dilakukannya itu salah, dan rokok mengandung berbagai macam zat berbahaya yang akan merusaknya dalam waktu tidak seketika seperti KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, GANGGUAN KEHAMILAN dan GANGGUAN PADA JANIN.

Bahkan yang sebetulnya paling dirugikan adalah para perokok pasif. Mereka yang tidak merokok akan menghisap asap rokok dari hidung dan langsung ke paru-paru, dan itu secara lambat laun akan merusak kesehatan mereka, terutama pada anak-anak. Akan tetapi para perokok itu sama sekali tidak perduli, kesehatan mereka saja tidak diperdulikan, apalagi kesehatan orang lain.

Hanya satu dipikiran mereka , bagaimana caranya supaya enak. Berbagai macam pembenaran dilakukan seperti merokok itu gaul, merokok itu berselera tinggi dan elite, merokok itu membantu mereka yang bekerja di pabrik rokok, merokok itu menjernihkan pikiran, dan berbagai macam alasan menyedihkan lainnya. Padahal apabila menjawab dengan jujur, mereka akan berkata bahwa ROKOK ITU ADALAH RACUN*.

*Bahan dasar dari rokok adalah Tembakau. Bangsa ATLANTIS dahulu mengembangkan sebuah tanaman bernama UMBAKA yang merupakan singkatan dari UDERHA MONGULATUS BRODEA AGRETUS KEKRIVEROS AMATHEADUS atau diterjemahkan dengan UDARA MENGOTORI BADAN UNTUK MENG-AGRESI KEPALA DAN OTAK AGAR HILANG AMANAH DAN PIKIRAN.

UMBAKA ini atau yang sekarang dikenal sebagai Tembakau, memang dirancang agar manusia yang menghisapnya menjadi ketagihan, dengan demikian mutu darahnya menjadi tidak bagus, otomatis akan menambah jumlah KLAD di badan, sehingga kemampuan akan menjadi turun secara drastis. Pola pikir mereka menjadi terbatas, tidak akan mampu membaca alam secara baik dan benar.

Begitupun perokok pasif, mereka akan bernasib sama, bahkan lebih parah karena menghisap dari hidung. Hal itu sudah diperhitungkan oleh Bangsa pengembang agar hanya Bangsa mereka lah yang maju, dan bangsa lain hanya sebagai buruh-buruh dan robot-robot mereka. Terbukti, sekarang usaha mereka berhasil. Mereka berhasil mengembangkan UMBAKA ini ke seluruh dunia, dan berhasil pula menguasai dunia.

Pelajaran untuk menyenangkan diri sendiri ini sudah sangat mengakar di masyarakat zaman sekarang.

Rasulullah saw. bersabda, "Tidak boleh (menimbulkan) bahaya dan tidak boleh pula membahayakan orang lain." (HR. Ibnu Majah dari kitab Al-Ahkam 2340).
Allah SWT Berfirman , “Dihalalkan atas mereka apa-apa yang baik, dan diharamkan atas mereka apa-apa yang buruk .” (al-A’raf: 157).
"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan." (Al-Baqarah: 195)
"Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepada mu." An-Nisa: 29

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun