KOMPAS.com - Dalam 15 tahun berkarier, tanpa sadar Anda telah menambah berat badan Anda sebanyak 20 kg! Wah, itu betul-betul mengganggu Anda. Mumpung sekarang masih bulan Februari, ketika niat untuk menurunkan berat badan masih cukup tinggi, Anda pun segera melakukan diet ketat.
Ketika Anda bertekad untuk mendapatkan berat badan yang sehat, konsep yang dimiliki sebagian besar orang adalah menjadi lebih kurus. Padahal, menjadi lebih kurus tidak selalu berarti kehilangan berat badan. Anda bisa menjadi lebih kurus tanpa melihat perubahan dalam bentuk tubuh Anda. Hal ini terjadi ketika Anda melakukan olahraga. Yang hilang dari tubuh Anda adalah lemak tubuh, dan yang Anda dapatkan adalah otot. Berat Anda pun mungkin sama, hanya saja berat tersebut terbangun dari massa otot.
Menurut para pakar kesehatan, olahraga paling efektif untuk menghilangkan lemak tubuh adalah dengan melakukan latihan kardio. Yang termasuk latihan kardio antara lain aerobik, lari, lari sprint (jarak pendek), bersepeda statis, tae bo, dan jalan kaki atau jalan cepat. Sederhana, bukan?
Saran dari para pakar, latihan tersebut sebaiknya dilakukan antara 20 - 60 menit, atau 30 - 40 menit tiap sesi. Latihan kardio perlu dilakukan minimal tiga hari dalam seminggu, dan maksimal empat atau lima hari seminggu.
Dengan berlatih kardio, tentunya Anda akan membakar kalori. Jumlah kalori yang terbakar selama latihan tergantung pada berat badan Anda saat ini, dan tipe latihan yang Anda lakukan.
Menguatkan jantung
Prinsip latihan kardio adalah meningkatkan denyut jantung antara 60 - 85 persen dari angka maksimum, atau denyut tercepat yang bisa dilakukan jantung Anda. Denyut jantung normal orang dewasa antara 60 - 100 bpm (beats per minute). Atlet yang terlatih, denyut jantungnya berkisar antara 40 - 60 bpm. Anda yang terbiasa berlatih kardio mungkin juga memiliki denyut jantung lebih rendah, yang menunjukkan fungsi jantung yang lebih efisien. Jantung dan paru-paru pun menjadi lebih kuat.
Anda bisa mengukur denyut Anda sendiri di rumah, yaitu dengan mengecek denyut nadi. Letakkan dua jari Anda (jari telunjuk dan jari tengah) di pergelangan tangan, atau di leher (dekat tenggorokan). Ketika sudah merasakan denyut nadi tersebut, lihat pada jam tangan dan hitung jumlah detakannya dalam 15 detik. Kalikan jumlah itu dengan 4, untuk mengetahui denyut jantung per menitnya.
Yang perlu Anda ketahui, denyut jantung yang tinggi atau rendah bisa saja menunjukkan adanya masalah. Anda perlu berkonsultasi dengan dokter bila denyut jantung Anda di atas 100 bpm (tachycardia) atau di bawah 60 bpm (bradycardia), khususnya jika Anda menunjukkan gejala lain seperti pusing, nafas pendek-pendek, bahkan pingsan. Anda justru bisa terkena serangan jantung dalam kondisi seperti ini.
0 comments:
Post a Comment
sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun