Payudara boleh jadi merupakan 'aset' penting bagi seorang wanita. Tak heran sedikit perubahan bentuk saja sudah menjadi masalah. Salah satu hal yang membuat wanita takut adalah payudara yang kendur dan lembek. Sayangnya, masih banyak yang berpendapat menyusui merupakan penyebab kendurnya payudara.
Menyusui merupakan hadiah terbaik yang bisa diberikan seorang ibu kepada bayi dan dirinya sendiri. Namun, tak sedikit wanita yang enggan menyusui karena khawatir payudaranya kendur. Padahal, pendapat ini salah.
Berdasarkan studi yang dilakukan di tahun 2007 dan dipresentasikan dalam pertemuan "American Society of Plastic Surgeons", para ahli sepakat bahwa menyusui tidak menyebabkan payudara kendur. Kekencangan payudara berubah karena membesarnya ukuran payudara dan kenaikan berat badan selama kehamilan, usia yang menua, dan rokok yang bisa membuat elastisitas kulit menurun.
Seiring bertambahnya usia, kelenjar di payudara pun berkurang, dan digantikan oleh jaringan lemak sehingga tak sekencang dulu lagi. Makin lama jaringan serabut di payudara yang disebut cooper's ligament pun mengendur. "Ini adalah jaringan yang membuat payudara kencang," kata Leona Downey, dari Universitas of Arizona Health Science Center. Selain itu, saat kita muda, kadar hormon estrogen yang tinggi akan menjaga payudara tetap kencang.
Pada dasarnya payudara tidak memiliki otot, melainkan terdiri dari jaringan serat, lemak, dan kelenjar yang memproduksi air susu. Karena tidak disangga tulang dan otot ini pula, payudara sangat mudah terpengaruh oleh gaya grativasi.
Sayangnya, menurut para ahli kita tak bisa mencegah kekenduran. "Karena payudara tidak terdiri dari otot maka tak ada jenis olahraga yang bisa mengencangkan bagian dada," kata Downey.
Meski begitu, pemakaian bra yang tepat tetap disarankan. Selain untuk melawan gravitasi bumi, ukuran bra yang pas juga akan membantu perbaikan anatomi payudara. "Menggunakan bra yang kencang agar payudara tak kendur, tak akan banyak berpengaruh," kata Downey. Namun, ia menyarankan agar kita menggunakan sport bra saat melakukan aktivitas yang membuat payudara terguncang, misalnya jogging atau berolahraga. *
Sumber: WebMD
0 comments:
Post a Comment
sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun