Tanggung jawab Umar terhadap para pejabatnya tidak hanya terbatas pada pemilihan mereka secara tepat dan memberikan pengarahan dengan baik. Tindak tanduk para pejabat yang diangkatnya adalah merupakan bagian dari tanggung jawab kepemimpinan Umar. Dia memberikan jaminan bahwa kepemimpinan para pejabatnya di daerah adalah rahmat sehingga rakyat hidup tentram dan aman.
Cara untuk mencapai yang demikian adalah dengan menempatkan rakyat sebagai pengawas bagi pejabatnya. Dia menindaklanjuti keluhan dan pengaduan yang disampaikan rakyat serta mengikuti dengan waspada segala tindakan dan perilaku para pejabatnya di setiap daerah dan kota.
Pada suatu musim haji, dia mengumpulkan para gubernur dan pejabat, lalu berpidato di depan khalayak ramai yang tak terkira jumlah yaitu para jamaah haji yang datang dari berbagai penjuru daerah Islam:
“Wahai umat Muhammad! Demi Allah, tidaklah saya mengirim para pejabat ke tengah-tengah tuan-tuan dengan maksud hendak memukul dan merampas harta tuan-tuan, tetapi saya mengirim mereka hanyalah untuk mengajari tuan-tuan perihal agama dan sunnah Nabi. Maka barangsiapa yang mendapat perlakuan berbeda dengan itu hendaklah dia melaporkannya kepada saya. Demi Allah yang menguasai jiwa saya, saya akan memberinya kesempatan untuk melakukan qishash!”
Amr bin ‘Ash memandang anjuran ini mengancam wibawa para gubernur dan pejabat. Dia pun tampil ke depan, kemudian berkata:
“Bagaimana pendapat anda jika seorang diangkat menjadi gubernur bagi segolongan rakyat, kemudian mereka diberi pelajaran, apakah akan dituntut hukuman qishash?”
Umar menjawab:
Demi Allah yang diri saya berada di tanganNya, saya akan memberlakukan qishash. Saya telah melihat Rasulullah SAW menjalankan qishash terhadap dirinya sendirinya. Sabdanya:
“Barangsiapa yang punggungnya pernah saya pukul, maka inilah punggung saya. Balaslah !”
0 comments:
Post a Comment
sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun