Friday, December 23, 2011

Merenungi Kebiasaan Merokok



SEJARAH ROKOK

Sejarah rokok sendiri tidak terlepas dari upaya konspirasi Yahudi-Nasrani yang berhasrat untuk menghancurkan umat Islam. "Tidak akan ridho kaum Yahudi dan Nasrani terhadap kalian selama-lamanya sampai kalian mengikuti jalan hidup mereka." (al-Baqarah : 120). Didalam kitab Jawahirul Lu'lu'iyyah, disebutkan bahwa munculnya rokok berasal dari Inggris yang menyebar ke negeri-negeri Islam di abad akhir. Anehnya pemerintah Inggris justru tidak mengirimkan rokok ke negara Islam kecuali setelah para dokter muslim bersepakat melarang merokok.

Dikatakan pula bahwa para dokter negeri muslim pernah mengotopsi seorang laki-laki pecandu rokok. Mereka mendapati daging dan ototnya mengerut kehitaman, sumsum tulang hitam legam. Jantungnya seperti karang laut berlubang dan berongga yang mengering. Hati terbakar seperti dipanggang api. Sejak itulah dokter Yahudi-Nasrani melarang mengonsumsi rokok. Sebaliknya mereka memerintahkan menjualnya ke kaum muslimin dengan tujuan membinasakan muslimin dalam jangka panjang. Dari sinilah sebagian para ulama' mengharamkan mengkonsumsi rokok, karena ihtiyath (berhati-hati dalam mengambil hukum).


TEMBAKAU BERASAL DARI KENCING IBLIS

Rasulullah pernah bersabda : "Kelak akan datang kaum-kaum di akhir zaman, mereka suka mengonsumsi asap tembakau ini dan mereka berkata : 'Kami adalah umat Muhammad SAW', padahal mereka bukan umatku (Rasulullah tidak mengakui sebagai umatnya), dan aku juga tidak mengganggap mereka suatu umat, bahkan mereka adalah orang yang celaka."

Abu Hurairoh yang mendengar sabda tersebut bertanya : "Bagaimana sejarah tembakau itu tumbuh Ya Rasulullah ?"
Sabdanya : "Sesungguhnya setelah Allah menciptakan Adam 'alaihis salam dan memerintahkan para malaikat untuk sujud (sebagai tanda penghormatan) kepada Adam, seluruh malaikat kemudian sujud kepadanya kecuali Iblis. Dia enggan, bersikap sombong dan termasuk orang-orang yang kafir. Allah bertanya kepada Iblis : "Wahai Iblis, Apa yang menyebabkan kamu tidak mau sujud saat Aku memerintahkanmu ? " Kata Iblis : "Aku lebih baik darinya, aku tercipta dari api sedang ia tercipta dari tanah." Allah berkata : "Keluarlah engkau dari surga sesungguhnya engkau terkutuk, dan engkau dilaknat sampai hari akhir !" Iblis keluar dengan ketakutan hingga terkencing-kencing. Dari tetesan kencing Ibllis itulah tembakau tumbuh. Nabi SAW bersabda : "Allah memasukkan mereka kedalam neraka, dan sesungguhnya tembakau adalah tanaman yang keji. "

ROKOK DAN KESEHATAN

Telah kita ketahui semua bahaya merokok seperti tersebut diatas. Seorang perokok adalah pembunuh dirinya sendiri. Padahal Allah SWT amat kasih sayang terhadap hamba-hambaNya dan amat membenci perbuatan yang dapat mencelakakan hidup. Meneruskan kebiasaan merokok berarti menentang Allah SWT, karena Allah SWT tidak melarang sesuatu kecuali didalamnya terdapat mudhorot yang besar yang dapat mengganggu aktifitas 'ubudiyah seorang hamba. Seorang perokok juga pembunuh orang lain. Mana ada seorang yang bersih jiwanya yang tidak merasa terganggu dengan asap rokok ? Belum lagi orang-orang tercinta dan masyarakat sekitarnya. Padahal jelas-jelas Rasulullah SAW melarangnya dalam sabda beliau : "Janganlah kalian membahayakan diri kalian sendiri dan jangan pula membahayakan orang lain.." Pernah ada 2 orang menempati 2 ruangan berbeda. Masing-masing memiliki 1 set komputer berwarna putih.

Yang satu merokok dan yang lain tidak. Kurang dari 6 bulan, komputer, warna cat tembok kamarnya, baju-baju didalam lemari si perokok semuanya menguning. Pakaian beraroma rokok, padahal ia gunakan pakaian itu untuk menghadap Allah SWT saat shalat dan hendak menuju masjid. Ia berharap dapat meraih ridho Allah, dengan sesuatu yang dibenci Allah ? Hasya wa kalla.

ROKOK DAN EKONOMI

Jika harga sebungkus rokok Rp. 6.000 dan habis dalam waktu sehari, maka dalam sebulan, ia menghabiskan dana Rp.180.000. Jika seperempat saja dari rakyat negeri ini (anggap saja jumlah penduduk Indonesia sekitar 200 juta jiwa) yang merokok, berarti 9 milyar rupiah dalam sebulan mereka "membakar uang" dengan sia-sia. Itu baru sebungkus rokok sehari, bagaimana yang setiap harinya merokok dua hingga tiga bungkus. Dalam setahun, berapa kiranya anggaran yang telah dikeluarkan oleh para perokok Indonesia ? Cukup untuk membayar hutang negara, atau seandainya digunakan untuk kesejahteraan masyarakat, untuk membiayai para janda dan anak yatim, untuk membantu dunia Islam lain seperti Palestina misalnya.

Namun sifat kecanduan dari tembakau dan cengkeh itu telah menutup mata hati mereka, "ah ini kan uang-uang gue sendiri terserah gue mau dibuat apa., apakah mereka menyangka harta yang mereka keluarkan itu kelak diakhirat tidak akan dihisab ?

Seorang yang telah mencampur kehidupannya dengan rokok, kadang-kadang dapat melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh manusia yang berakal sehat. Ia bisa saja tidak memberi nafkah istri, bertengkar hanya karena uang belanja sehari-hari, tidak mau membayar SPP sekolah anak, tidak mencukupi kebutuhan pendidikan (umum dan agama) seperti buku-buku atau kitab-kitab, bahkan enggan bersedekah atau menolong tetangga atau kerabatnya yang kesusahan, hanya karena sebungkus rokok. Ia telah mendzalimi dirinya sendiri, istri dan anak-anaknya, orang-orang yang mempunyai hak atasnya, padahal sebagian besar dari mereka adalah kaum yang merasa dirinya hebat, terhormat dan disegani oleh masyarakat.. ! padahal sikap foya-foya adalah dilarang oleh Allah. "Dan janganlah kalian menghambur-hamburkan harta kalian dengan boros, sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syetan.." (QS. al-Isro' : 26)

Selain itu biasanya perokok menampakkan sikap egois, individualis, yang penting dirinya merasa puas. Inilah sikap yang disuntikkan kaum kapitalis kedalam otak perokok. Tidak peduli didalam bis, angkutan umum, ruangan apa saja, dikamar tidur, dimana saja. Seolah hal tersebut sah-sah saja.

Hal ini tidak lain disebabkan mereka menuruti hawa nafsu dan memandang hal yang ia lakukan tidak berakibat buruk.
"Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Tuhannya sama dengan orang yang dijadikan baginya memandang baik perbuatan buruknya dan mengikuti hawa nafsunya ? " (QS. Muhammad : 14). "Boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah Mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." (QS. al-Baqarah:216)

Asap rokok telah menutupi akal sehat dan nurani kemanusiaannya. Seorang perokok terkadang seorang yang sangat pintar menasehati orang lain, tidak mau mendengar dan mengabaikan nasehat orang-orang yang menyayanginya dan peduli kesehatannya. Ia sudah bersikap masa bodoh dengan segala hal.

Perokok juga telah melupakan bahwa dirinya tergantung dengan rokok. Sikap ketergantungan ini sadar atau tidak sadar meggerogotinya. Mulut terasa kecut bila tidak menghisap rokok, akal tidak bisa berpikir tanpa rokok, sugesti kecanduan telah merasuki otak mereka. Persis seperti kasus yang dialami para pecandu narkoba dan minuman keras.

Saat ini rokok tidak lagi identik dengan orang dewasa, sebagaimana digambarkan didalam iklan. Siswa sekolah sudah terbiasa mengonsumsinya. Bahkan dewasa ini para balita sudah diajarkan praktek merokok dengan sempurna. Dari siapa ? Dari "meniru" ayahnya, dari didikan orang tua, kebiasaan gurunya, motivasi buruk teman-temannya dan dari masyarakat. Bagaimana tidak ? Sejak dini mereka diajari meniup api dari korek yang dipakai orang tuanya saat merokok. Besar sedikit, mereka diberi permen coklat yang bentuknya persis rokok, dan dengan bangga "mengajari" mereka tata cara merokok yang "baik". Dari mulai meletakkan "rokok" tersebut ke mulut, lalu mengambil "korek" dan menyulutnya, mengapit "rokok" diantara jari tengah dan telunjuknya, sampai menghisap dan menyebulkan asap bohongannya ke udara, fuuuhh.. Orang tua dengan sukses mengajari anaknya 2 hal, merokok dan berbohong. Kadang kala orang tua melarang dengan keras anak-anaknya merokok, sambil ia sendiri dengan tenang menghisap rokoknya dalam-dalam. Wahai. Lalu apakah rokok sama sekali tidak ada manfaatnya ?

Berikut ini bukti bahwa rokok masih mempunyai manfaat yang mungkin jarang orang mengetahuinya. Pertama, seorang perokok rajin bangun malam karena dia batuk-batuk dan tidak bisa tidur.
Kedua, rumahnya tidak akan disatroni pencuri karena ia selalu mendengar suara batuk dari dalam rumah sehingga ia pikir penghuni rumah masih belum tidur. Ketiga, anjingpun takut kepadanya karena setiap ia berjalan ia selalu membawa tongkat. Yang terakhir dan teristimewa, ia meninggal dalam kondisi kuat karena ia mati muda.

Merokok adalah perbuatan bid'ah yang tercela, dibenci bahkan haram hukumnya. Jika hukum merokok adalah makruh (dibenci Allah dan Rosul-Nya), maka cukuplah bagi orang yang mengaku dirinya mukmin untuk meninggalkannya. Lalu bagaimana apabila mu'tamad para ulama mutaakhkhirin mengatakan hukumnya adalah haram ?

Merokok sama saja dengan bunuh diri, padahal kata Allah SWT : "Dan janganlah kalian membunuh diri kalian sendiri.Sesungguhnya Allah amat Penyayang kepadamu. " (An-Nisa' :29)

Siapa yang tidak tahu merokok menyebabkan penyakit yang membinasakan seperti jantung koroner, kanker paru-paru, penyumbatan pembuluh darah atau stroke ? Padahal Allah SWT telah melarang hal demikian. "Dan belanjakanlah (harta bendamu) dijalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri kedalam kebinasaan." (al-Baqoroh :195)

Sabda Rasulullah SAW : "Barang siapa meneguk / menghisap racun sehingga menyebabkan ia mati, maka kelak dineraka ia akan menenggak racun dari tangannya, ia kekal dan dikekalkan didalam neraka selamanya.." Rokok mengandung racun nikotin dan karbon monooksida yang perlahan akan membunuh dirinya.

Perokok pasif juga dapat terkena imbasnya bahkan lebih parah. Sabda Nabi SAW : "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah ia mengganggu / menyakiti tetangganya." Terutama "tetangga" yang paling dekat dengan dirinya yakni keluarganya. Kata beliau pula :

"Barang siapa mengganggu seorang muslim maka sungguh ia telah menggangguku dan barang siapa mengganggu aku, maka sungguh ia telah mengganggu Allah SWT."

Masih banyak lagi ulama yang mengatakan ke-HARAM-an merokok, diantaranya : Al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad sahibur ratib, Syech Abubakar bin Qosim al-Ahdal, Syech al-Qolyuby, Syech Ibn 'Allan, Syech Ahmad Kurdy dan lain sebagainya terutama ulama''alawiyyin, maka alangkah tidak pantas kita yang awam masih mencari dalil-dalil untuk menghalalkannya. Kata Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad : "..yang shohih hukum merokok adalah haram karena dapat menghilangkan akal.."

Al-Habib Abdurrahman bin Muhammad al-Masyhur, mufti Diyar Hadramaut, saat membahas hal-hal yang membatalkan puasa didalam kitab beliau Bughyatul Musytarsyidin sempat berkata : "Semoga Allah melaknat orang yang membuat rokok karena rokok termasuk bid'ah yang buruk."

Al-Habib Husein, anak dari Syech Abubakar bin Salim pernah membeli tembakau dengn harga 40.000 riyal, lalu membakarnya, beliau juga memerintahkan untuk menghancurkan tembakau di Hadramaut dan melarang orang-orang dari merokok. Beliau berkata : "Orang yang tidak tobat dari merokok, aku khawatir dia akan mati su'ul khotimah."

Na'udzu billahi min dzalik.

Beliau juga mengatakan : "Aku masih punya harapan peminum khomr dapat bertobat, tapi aku tidak punya harapan orang yang merokok dapat bertobat." Hal ini dikarenakan, peminum khomr tahu bahwa khomr hukumnya haram sehingga masih diharapkan tobatnya, sedang perokok merasa yakin bahwa hukum merokok adalah tidak apa-apa, sehingga dia tidak merasa bersalah dan tidak perlu bertobat. Wal 'iyaadzu billah min dzalik.

Al-Habib Abdullah bin Umar Bin Yahya pernah melihat di Mekkah beberapa orang yang berilmu telah terbiasa merokok. Beliau lalu marah dan melarang mereka : "Ini tidak pantas dan tidak cocok bagi yang mempunyai ilmu. Kebiasaan ini adalah bid'ah yang jelek, tidak disukai oleh jiwa-jiwa yang muthmainnah serta dijauhi oleh tabi'at yang sholihah." Lalu bagaimana kiranya orang-orang yang merasa dirinya pandai berilmu seperti ulama', kyai dan habaib terkemuka masih mempertahankan kemubahan merokok ?

Al-Habib Ahmad bin Hasan Alatas berkata : "Aku bermimpi melihat Nabi Muhammad SAW sedang keluar dari sebuah rumah di Seiwun (Yaman). Aku bertanya kenapa beliau keluar ? Maka beliau SAW menjawab : "Aku datang untuk menghadiri pembacaan Maulid dirumah itu, tapi aku melihat didalamnya ada tembakau, maka aku keluar". Padahal saat itu dibacakan Maulid, beliau keluar dari majlis. Lalu bagaimana rumah yang setiap hari didapatkan bau asap tembakau, mungkin selamanya Rasulullah SAW tidak akan sudi masuk kedalamnya, apalagi malaikat.

Mungkin hal itu yang menyebabkan orang-orang banyak terhijab dari beliau SAW, sehingga sulit untuk hadir, walaupun hanya lewat mimpi..

Imam Sahl berkata : "Dua hal yang dapat menghalangi seseorang untuk bisa sampai kepada Allah dan menyaksikan alam malakut : makanan yang buruk, dan menyakiti makhluq." Dan kedua hal ini yang dilakukan oleh para perokok.

Syech Abdus Shomad Baktsir bersyi'ir : Rokok adalah hidangan terbuat dari api panas, tidak ada manfaat didalamnya kecuali penyakit jantung maka jangan biarkan ia memperdayaimu Awalnya adalah batuk lalu menguning terus menerus ia lakukan sampai akhirnya berpenyakit TBC, maka berikanlah dalihmu Penyakit apakah gerangan yang disifatkan mereka sampai-sampai menyerang punggungmu wahai yang tertipu Apabila mereka berkata didalam rokok ada manfaatnya, sungguh mereka telah berkata hal yang mustahil dan tak akan pernah dijumpai olehmu Al-Habib Ahmad bin Umar al-Hinduan mengatakan : "Kalau mereka mengharuskan kami untuk memilih, anakku merokok atau makan kotoran manusia, niscaya aku pilih agar dia makan kotoran manusia daripada merokok.." Beliau juga mengharamkan rokok, karena membuat buruk konsumennya.

Al-Habib Ali bin Hasan Alatas shohib kitab al-Qirthos serta al-Faqih Abdullah bin Ahmad Bazar'ah secara global menyatakan merokok adalah tercela disetiap keadaan, baik secara syari'at maupun secara akal.

Syech Muhammad al-Bairuty ad-Dimyathy berkata : Rokok membuat tubuh lemah, sedikitpun tidak ada manfaatnya, bahkan menyebabkan bahaya dan penyakit didalam badan

Celakalah penghisapnya, kedudukan bagaimana yang diharapkan dari yang aromanya menyerupai singa ketika didalam kubangan Ulama' sepakat berfatwa akan keharamannya tanpa melampaui batas, maka berhati-hatilah dengan perkataan orang yang menjadikanmu hina karena lemahnya badan. Janganlah kau tertipu oleh mereka yang mengonsumsinya, karena mereka lalai dari jalan nyata kebenaran. Membiarkan seseorang di hari-hari cobaannya sampai-sampai ia melihat kebaikan bukan sebagai kebaikan Ada seorang yang amat sholih disalah satu kota di Hadramaut, setiap harinya duduk berkumpul dengan auliya' dan sholihin. Istiqomah mempelajari ilmu, mengamalkannya, dan mengambil barokah dari mereka. Tak lama kemudian ia meninggal dunia. Malamnya, adiknya melihatnya didalam mimpi lalu bertanya : "Apa yang telah Allah lakukan terhadapmu?" Si sholih itu menjawab : "Aku mendapatkan seluruh syafa'at dari para wali dan kaum sholihin kecuali satu, dalam merokok." Artinya, seluruh auliya' dan kaum sholih dapat memberi syafa'at didalam hal apa saja, asalkan bukan rokok..

Syech al-Qolyuby ketika ditanya hukum merokok menjawab dengan syi'ir beliau yang artinya kurang lebih :

Dengarkanlah jawabanku wahai orang yang bertanya, tentang hukum menghisap api yang kelak kedalam neraka kau akan dijerumuskan Hukumnya adalah haram berdasarkan dalil dan sifat-sifat buruk didalam rokok, yang telah kukumpulkan. Yaitu, ia dapat menyibukkan dirimu dari bertasbih kepada Pencipta kita, membuat air mata menghitam dan menghamburkan uang.

Celakalah orang yang menghisapnya kelak dihari perhitungan, saat ia datang dengan buku catatannya yang kosong melompong lagi kelam. Tidak akan pernah ada selamanya seorang yang 'alim pun yang berkata : ini adalah halal, baik manusia golongan 'arab maupun 'ajam. Jika ada yang menentang perkataanku ini, mestilah ia seorang yang sesat dari jalan-jalan (kebaikan) serta dari kebenaran dan tuli ditelinganya menyumbat pendengaran Kita memohon kepada Allah Tuhan 'arasy Yang Mewujudkan kita, semoga kebaikan ditampakkan dan diakhiri hidup kita dengan keimanan. Di akhir zaman yang mendekati qiyamat ini, segala yang dilarang (diantaranya rokok) makin digemari dengan alasan sedang trend dan dianggap modern.

Adapun segala yang dianjurkan (diantaranya sunnah-sunnah Nabi SAW seperti siwak), makin ditinggalkan dengan alasan kuno, kolot dan tidak mode lagi. Malu, jika harus memakai atribut agama dan merasa pede jika memakai asesoris budaya non-Islam. Karenanya tak salah sindiran al-Habib Abdullah bin Umar asy-Syathiry, seorang ulama mutaakhirin, dalam syi'irnya beliau berkata : Kau perbagus rokok dibibirmu, dan kau malu memakai siwakmu Syariat dan kedokteran telah melarangmu dari perbuatan mengganggu itu, tapi kau tetap melakukan hal itu Seandainya kau balik 2 hukum itu (memakai siwak dan meninggalkan rokok) maka itu lebih utama bagimu, akan tetapi syetan telah menipumu Berapa banyak harta yang amat berharga kau sia-siakan, aduhai, kalau saja harta itu kau gunakan untuk akhiratmu Tidaklah pantas bagimu wahai putra keturunan Thoha SAW, lebih memilih akhlaq yang tercela dan kesialannya menyelimutimu Apakah kau tidak sadar datukmu hadir saat kau melakukannya, benar-benar kau tidak mau sadar, demi Dzat yang dari nuthfah Ia menciptakanmu.

Tiada kata terlambat untuk bertobat. "Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, lalu mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka.. dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah ? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan buruk itu sedang mereka mengetahui." (QS. Ali'Imron :135)

Semoga kita termasuk hamba Allah yang disebut didalam ayat-Nya : "..Sampaikanlah kabar gembira kepada hamba-Ku, yang mendengar perkataan lalu mengikuti apa yang terbaik darinya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang memiliki akal. " (az-Zumar : 17-18)

From: kang dedi


*otak manusia selalu dipenuhi oleh berbagai macam hal atau usaha bagaimana menyenangkan diri sendiri, dan mungkin untuk mencapai hal itu akan digunakan berbagai macam cara, baik cara menurutnya benar ataupun kalau perlu menggunakan cara yang sebetulnya ia mengetahui persis bahwa cara itu salah. Semua cara akan dibungkus oleh pembenaran – pembenaran yang dibuat sedemikian rupa agar bisa diterima oleh orang lain. Cara seperti ini akan secara turun temurun diturunkan, sehingga akan menjadi semacam budaya yang akan dianggap benar oleh keturunannya.

Contoh yang paling mudah di zaman sekarang adalah soal MEROKOK. Dorongan untuk MEROKOK sangat kuat karena diajarkan oleh lingkungan dan pergaulan, dan ketika sudah memulai, maka akan sangat sulit untuk menghentikannya.

Di dalam rokok ada zat-zat berbahaya yang membuat pemakainya menjadi merasa enak dan membuatnya ketagihan. Padahal semua perokok tahu persis, bahwa yang dilakukannya itu salah, dan rokok mengandung berbagai macam zat berbahaya yang akan merusaknya dalam waktu tidak seketika seperti KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, GANGGUAN KEHAMILAN dan GANGGUAN PADA JANIN.

Bahkan yang sebetulnya paling dirugikan adalah para perokok pasif. Mereka yang tidak merokok akan menghisap asap rokok dari hidung dan langsung ke paru-paru, dan itu secara lambat laun akan merusak kesehatan mereka, terutama pada anak-anak. Akan tetapi para perokok itu sama sekali tidak perduli, kesehatan mereka saja tidak diperdulikan, apalagi kesehatan orang lain.

Hanya satu dipikiran mereka , bagaimana caranya supaya enak. Berbagai macam pembenaran dilakukan seperti merokok itu gaul, merokok itu berselera tinggi dan elite, merokok itu membantu mereka yang bekerja di pabrik rokok, merokok itu menjernihkan pikiran, dan berbagai macam alasan menyedihkan lainnya. Padahal apabila menjawab dengan jujur, mereka akan berkata bahwa ROKOK ITU ADALAH RACUN*.

*Bahan dasar dari rokok adalah Tembakau. Bangsa ATLANTIS dahulu mengembangkan sebuah tanaman bernama UMBAKA yang merupakan singkatan dari UDERHA MONGULATUS BRODEA AGRETUS KEKRIVEROS AMATHEADUS atau diterjemahkan dengan UDARA MENGOTORI BADAN UNTUK MENG-AGRESI KEPALA DAN OTAK AGAR HILANG AMANAH DAN PIKIRAN.

UMBAKA ini atau yang sekarang dikenal sebagai Tembakau, memang dirancang agar manusia yang menghisapnya menjadi ketagihan, dengan demikian mutu darahnya menjadi tidak bagus, otomatis akan menambah jumlah KLAD di badan, sehingga kemampuan akan menjadi turun secara drastis. Pola pikir mereka menjadi terbatas, tidak akan mampu membaca alam secara baik dan benar.

Begitupun perokok pasif, mereka akan bernasib sama, bahkan lebih parah karena menghisap dari hidung. Hal itu sudah diperhitungkan oleh Bangsa pengembang agar hanya Bangsa mereka lah yang maju, dan bangsa lain hanya sebagai buruh-buruh dan robot-robot mereka. Terbukti, sekarang usaha mereka berhasil. Mereka berhasil mengembangkan UMBAKA ini ke seluruh dunia, dan berhasil pula menguasai dunia.

Pelajaran untuk menyenangkan diri sendiri ini sudah sangat mengakar di masyarakat zaman sekarang.

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun