Wednesday, December 7, 2011

Otak Masih Bisa Mendengar Walau Manusia Tak Mampu Mendengar

Oregon, Saat suasana sepi dan hening otak manusia ternyata masih mampu mendengar suara meskipun suara tersebut tak bisa didengar manusia. Manusia tidak bisa mendengar karena adanya perbedaan jalur perjalanan, yang membuat suara hanya bisa didengar otak.

Peneliti Amerika Serikat menemukan bahwa pada kondisi hening dan sepi, otak masih mendengar suara yang keras dan jelas. Tapi suara ini tidak bisa didengar manusia yang menganggap sekelilingnya tidak ada suara.

Berdasarkan penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim dari University of Oregon ditemukan bahwa ada rute yang terpisah pada awal perjalanan suara dan pemberhentiannya. Padahal selama ini diduga stimulus perjalanan suara melalui jalur-jalur otak adalah sama dari awal hingga akhir.

"Ini adalah sesuatu yang banyak kita lihat di otak yaitu fitur-fitur penting untuk persepsi dari sesuatu hal dan menggambarkannya secara eksplisit," ujar Michael Wehr, ketua peneliti dan psikolog di University of Oregon's Institute of Neuroscience, seperti dikutip dari ABC.net.au, Senin (1/3/2010).

Wehr menambahkan akibat adanya rute-rute suara yang terpisah antara suara awal dan pemberhentian suara, mengakibatkan beberapa suara yang didengar keras dan jelas oleh otak justru tidak terdengar oleh manusia.

Perjalanan suara hingga bisa didengar oleh manusia bergerak melalui koklea dan korteks pendengaran, yaitu bagian otak yang bertanggung jawab untuk memproses suara sebagai rangkaian getaran-getaran. Dengan mengukur frekuensi getaran sebelum dan setelah adanya suara, Wehr dan tim menemukan bahwa neuron untuk suara awal dan akhir ternyata melalui jalur yang terpisah.

Respons terpisah ini sangat penting dalam hal pengolahan bahasa, karena perbedaan ini akan berpengaruh terhadap respons isyarat yang berkaitan dengan keheningan. Walaupun neuron yang menanggapi suara on-set dan off-set berbeda, otak tetap menguraikan masing-masing suara berdasarkan waktu dan sumber gerak suara.

Vera Farah Bararah - detikHealth

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun