Wednesday, December 7, 2011

Daging Merah dan Risiko Kanker

KOMPAS.com - Daging merah dan kanker diibaratkan bagai sahabat karib. Berbagai literatur menyatakan bahaya makan terlalu banyak daging merah. Salah satunya adalah menimbulkan kanker. Tapi bagaimana daging merah bisa sampai menyebabkan kanker?

Anjuran kesehatan yang mengatakan daging menyebabkan kanker berasal dari kesimpulan beberapa penelitian terhadap populasi orang Eropa di tahun 1990-an. Studi menunjukkan, orang yang sering makan daging lebih banyak yang terkena kanker dibanding dengan orang yang vegetarian.

Sejak saat itu, berbagai penelitian terus dilanjutkan untuk mengetahui lebih jauh dampak daging bagi kesehatan. Ada beberapa hipotesis mengenai hal ini, di antaranya daging mengurangi serat, antioksidan dan nutrisi penting lain yang terbukti efektif menangkal sel kanker.

Selain itu daging merah mengandung banyak lemak dan hormon yang sering ditambahkan pada produk ternak, hal ini akan meningkatkan hormon penyebab kanker, seperti kanker payudara atau kanker prostat. Daging juga tinggi protein, padahal protein akan memecah amonia yang bersifat karsinogenik pada manusia.

Daging yang dimasak dalam suhu tinggi juga bisa menimbulkan senyawa kimia penyebab kanker (karsinogenik) seperti hetercycil amines (HCA) dan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH). Studi pada tikus percobaan menunjukkan senyawa ini bersifat karsinogenik.

Jenis daging
Berbagai literatur menyebutkan daging merah meningkatkan risiko kanker. Daging yang perlu diwaspadai antara lain daging sapi, domba, kambing, babi, serta daging yang sudah diproses.

Selain jenis daging, perlu diperhatikan pula proses memasaknya. Daging yang diolah dalam temperatur sangat tinggi, baik digoreng atau dipanggang akan memproduksi HCA dalam jumlah besar. Pemasakan dalam waktu lama, seperti memasak steak, juga bisa menimbulkan senyawa karsinogenik.

Untuk mengurangi risiko kanker, para ahli menyarankan untuk mengganti konsumsi daging merah dengan daging putih. Alternatif lain adalah memilih daging organik atau daging yang berasal dari hewan yang dikembangbiakan tanpa pemberian zat antibiotik atau hormon.

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun