Wednesday, December 7, 2011

Film Animasi Banyak Tayangkan Kekerasan

JAKARTA,KOMPAS.com — Kekerasan terhadap perempuan ternyata tidak hanya terdapat pada tayangan televisi untuk orang dewasa. Akan tetapi, juga ada pada tayangan animasi (kartun) untuk anak-anak.

Hal ini terungkap dalam diskusi dan bedah buku bertajuk Televisi, Kekerasan, dan Perempuan karya DR Sunarto di Hotel Santika Jakarta, Rabu (22/7).

Acara ini juga menghadirkan antara lain Arist Merdeka Sirait dari Komnas Perlindungan Anak, Dr Ishadi SK dari Trans TV, dan pakar cultural studies, Aimee Dawis PhD.

Dalam paparannya, Sunarto mengungkapkan bahwa tayangan animasi televisi untuk anak-anak banyak mengandung unsur-unsur yang bisa memengaruhi perilaku kekerasan dan eksploitasi terhadap perempuan. Hal ini ditunjukkan oleh Sunarto dalam tayangan-tayangan kartun semacam Crayon Shincan, Doraemon, dan P-Man

"Dalam tayangan-tayangan itu, sosok perempuan, yakni seorang ibu, selalu digambarkan sebagai sosok yang lemah. Ada limitasi terhadap peran wanita dan dominasi pria atas wanita," ujar Doktor lulusan Universitas Indonesia ini.

Lebih lanjut, menurut Sunarto, penggambaran kekerasan di televisi sebenarnya bukan hanya secara fisik, melainkan juga berupa kekerasan secara psikologis pada perempuan yang justru lebih berpotensi memunculkan jiwa dan perilaku kekerasan terhadap wanita pada anak.

"Dalam tayangan kartun Doraemon, sosok ibu dikondisikan sebagai wanita yang tidak otonom. Ia tunduk pada budaya patriarki. Ini merupakan suatu bentuk kekerasan psikologis terhadap perempuan," ujarnya.

Karena itu, menurut Ketua Program Pascasarjana Universitas Diponegoro ini, diperlukan suatu kewenangan yang lebih besar bagi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dalam upayanya melindungi anak dan perempuan terhadap potensi kekerasan tersebut.

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun