Wednesday, December 7, 2011
Bela Diri Khusus Anak-anak
Olah raga amat penting bagi anak-anak, untuk menambah berat dan menumbuhkan tenaga otot, serta menyehatkan jantung dan paru-paru. Olahraga dianjurkan dianjurkan dari usia dini: bayi sebaiknya lebih sering bebas di lantai atau di tempat tidurnya. Anak kecil sebaiknya banyak berjalan. Anak yang lebih besar dianjurkan untuk ikut bermain yang melibatkan kegiatan fisik bersama-sama teman sebayanya.
Bela diri, sebetulnya merupakan sesuatu yang sifatnya alamiah, bisa dilakukan oleh siapapun juga termasuk anak-anak. Lihat saja, jika seorang anak dijahili oleh temannya ia akan memberikan beberapa reaksi, seperti: diam, melawan, lari, menangis, dsb. ini sebetulnya merupakan reaksi bela diri, meski belum tentu memenuhi unsur-unsur bela diri sebagaimana lazimnya.
Anak-anak adalah investasi yang sangat berharga untuk masa depan, apapun yang orang tuanya lakukan sekarang, akan terlihat hasilnya di masa yang akan datang. Bagaimana halnya dengan pendidikan bela diri untuk anak-anak? Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah saw memerintahkan para orang tua untuk mengajari anak-anaknya berenang. Hal ini mengisyaratkan bahwa kita harus siap membela diri dalam kondisi yang jauh berbeda dengan keadaan sehari-hari, karena di jazirah Arab sendiri sebagian besar terdiri dari gurun pasir.
Selama ini, bela diri yang ada kebanyakan mempunyai format yang sama bagi orang dewasa, terutama dari segi gerakan. Sedangkan kita ketahui bahwa fisiologi (bentuk dan susunan tubuh) anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Hal ini sebetulnya menuntut diadakannya suatu format bela diri yang sesuai untuk anak-anak, baik itu bagi fisiologis-nya, mentalnya maupun tingkat kecerdasannya.
Di sisi lain, membanjirnya bela diri dari luar negeri, yang belum tentu sesuai dengan kepribadian dan budaya Indonesia serta sesuai dengan akidah Islam, menuntut suatu pemikiran yang serius pula. Kita ketahui bahwa seorang anak adalah alat rekam yang canggih, artinya jika dalam pemberian materi bela diri diberikan penjelasan tentang budaya, kepribadian dan akidah yang tidak sesuai dengan apa yang dianutnya, maka hal ini akan menjadi “bumerang” di masa yang akan datang.
Diharapkan orang tua agar anak-anaknya bisa mengikuti bela diri yang sesuai dengan fisiologis, kecerdasan, kepribadian, budaya dan akidah Islam.
Labels:
anak,
hikmatul-iman,
kepribadian,
silat
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun