Wednesday, December 7, 2011

Tidur

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan”
QS : Ar-Ruum (30) : 23

Ternyata hampir semua manusia menghabiskan 20 tahun dalam hidupnya – jika diasumsikan rata-rata umur manusia sampai 60 tahun – dihabiskan untuk istirahat/tidur. Dengan waktu istirahat yang memakan waktu 8 jam, ternyata kondisi tubuh tidak selalu beralih menjadi fit. Terkadang tidur pun menjadi masalah.

Apakah kondisi tersebut bisa dirubah, hingga dalam waktu tidur yang singkat (kurang dari 8 jam), kondisi tubuh bisa pulih kembali? Atau bagi mereka yang bahkan tidak bisa tidur bisa kembali merasakan “nikmat”nya tidur?

Tubuh manusia sebetulnya bergerak terus menerus, setiap detik, setiap menit, setiap jam, setiap hari, dst. sampai manusia ybs. meninggal dunia. Ketika seseorang tidur, proses regenerasi sel dan beberapa aktifitas di dalam tubuh terjadi secara optimal, seperti penyerapan sari makanan, hingga makanan dengan cepat diserap tubuh dan mudah berubah menjadi panas tubuh. Hal ini pula yang menyebabkan, kenapa orang sedang tidur cenderung berkeringat dan ketika bangun tidur ia merasa lapar.

Pada tingkatan molekuler, seseorang yang mengalami insomnia (tidak bisa tidur), agak berbeda dengan orang yang bisa tidur dengan pola yang normal. Kita ambil contoh yang ringan, yaitu seseorang yang jam tidurnya kurang, misalkan biasanya ia tidur 6 jam lalu suatu ketika hanya tidur 3 jam. Apa yang terjadi?

Pertama, koordinasi gerak tubuhnya tidak akan bagus; kedua, kewaspadaan akan menurun sampai 50%; ketiga, emosi cenderung meningkat, dan keempat tidak bisa konsentrasi dengan baik. Apalagi pada mereka yang mengalami insomnia atau jam tidur yang selalu kurang setiap harinya. Hal ini akan berpengaruh pada sistem tubuh (produksi hormon, enzim, koordinasi sitem syaraf, dll), yang selanjutnya akan berakibat buruk pada kesehatan.

Bagaimana kita akan diupayakan perbaikan kembali sistem tubuh? terutama yang berkaitan dengan organ otak, dimana merupakan pusat pengendali tubuh. Artinya, jika organ otak mendapatkan cukup energi (yang berasal dari oksigen dan ATP), maka secara otomatis koordinasi ke dalam tubuh akan berlangsung secara baik pula.

Dalam hal ini, kita mencoba mensupplai energi yang memadai ke dalam organ otak pasien dan sistem susunan syaraf pusat, hingga diharapkan dalam waktu yang relatif singkat, insya ALLAH pola tidur atau kesulitan tidur yang dialaminya akan hilang.

Pada akhir tahun 1980-an banyak ilmuwan yang merasa tertarik untuk meneliti sebuah gen yang disebut gen per (periodik) yang ada di dalam DNA seekor lalat buah. Di malam hari, lalat buah akan bernyanyi untuk memanggil pasangannya, sebuah perilaku yang dibawa sejak lahir. Normalnya, mereka akan mengulang panggilan tersebut menurut ritme yang teratur, setiap 60 detik.

Ronald Konopka, seorang profesor dan ilmuwan dari Universitas Clarkson, pertama-tama mengaitkan lagu yang dinyanyikan lalat buah dengan gen periodik. Dia juga menemukan bahwa ritme itu bisa berubah. Bila gen periodik melakukan mutasi, jeda antara nyanyian bisa melambat atau menjadi cepat. Seekor lalat bisa menyanyi setiap 40 detik, sementara lalat lain, setiap 80 detik.

Yang lebih menakjubkan adalah bahwa setiap jenis lalat menjadwal bunyi itu menurut lamanya hari. Bunyi normal, 60 detik teramati pada lalat dengan siklus harian 24 jam, jeda waktu 40 detik untuk siklus yang lebih pendek, yaitu 18 sampai 20 jam; sedangkan waktu yang lebih panjang, 80 detik teramati pada lalat dengan siklus terbang yang panjang, yaitu 28-30 jam.

Secara sederhana kita bisa menginterpretasikan bahwa gen periodik terkait dengan ritme harian. Efek yang serupa bisa juga diamati pada manusia. Bila seorang manusia terkurung di dalam gua, di mana dia tidak bisa melihat matahari dan tidakboleh melihat jam, maka siklus tidur dan bangun orang tersebut akan teratur, hal ini merupakan siklus sirkardian, atau ritme harian yang dibuat DNA untuk tubuh manusia, yang kemudian dikenal dengan istilah jam biologis.

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun