Thursday, December 8, 2011

Al-Muhyiy, Yang Maha Menghidupkan



"Dan sebagian dari tanda-tanda (Kekuasaan)Nya kamu melihat bumi itu kering tandus, maka jika Kami turunkan air di atasnya niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang Menghidupkannya tentu dapat menghidupkan yang mati; sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Fushshilat (43) : 39)

Al-Muhyiy berasal dari akar kata yang terdiri dari dua huruf, yaitu “ha” dan “ya.” Arti dasarnya adalah “hidup,” sedang arti keduanya adalah “malu.” Dalam Al-Qur’an, kata Al-Muhyiy hanya ditemukan dalam dua ayat yang terdapat pada surat Ar-Ruum (30) : 50 dan surat Fushshilat (41): 39, seperti yang ternukil di atas. Meskipun demikian, ayat-ayat yang memuat tentang af’al Allah sebagai penganugerah kehidupan dapat dijumpai di sekitar 50 ayat.

Sebagian besar dari ayat-ayat di atas yang menjadi obyeknya adalah tanah gersang yang dijadikan-Nya hidup dan subur, sebagian lagi tentang tanaman, dan yang tidak kalah pentingnya adalah manusia. Khusus untuk manusia, makna menghidupkannya bisa ganda, yaitu menghidupkan secara fisik berupa nyawa. Manusia yang telah mati bertahun-tahun akan dihidupkan lagi pada hari kebangkitan, setelah semuanya dibinasakan.

Makna kedua dari menghidupkan adalah menanamkan keyakinan dan iman, semangat baru, serta menganugerahkan kualitas hidup yang lebih baik. Justru makna kedua tersebut jauh lebih luas jangkauannya.

Kalau diperhatikan, betapa banyak manusia hidup yang sesungguhnya telah kehilangan semangat dan vitalitas? Mereka tidak memiliki tujuan hidup, juga masa depan. Mereka telah kehilangan harapan, cita-cita, dan kehendak. Mereka ikut ke mana arah angin bertiup, terombang-ambing di tengah pantai seperti gundukan busa, kadang di tepi kadang di tengah.

Orang-orang yang tak lagi memiliki harapan, pada dasarnya tak lebih dari mayat yang berjalan. Nyawanya memang masih ada, yang karenanya mereka masih bisa berjalan, akan tetapi jiwanya sudah mati atau setidak-tidaknya sedang sakit.

Itulah sebabnya Allah berfirman: “Apakah orang-orang yang sudah mati kemudian ia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu ia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang-orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat ke luar daripadanya?” (QS. Al-An’am (6): 122)

Selain memberi cahaya berupa keyakinan yang kuat, iman yang teguh, dan semangat yang membara, Allah juga menghidupkan manusia dengan menganugerahkan kualitas hidup yang lebih baik. Allah mengangkat derajatnya, meninggikan kapabilitasnya, dan memberikan kecakapan hidup yang memadai sehingga orang tersebut mampu bekerja secara profesional. Kepada mereka, Allah menjanjikan kehidupan yang lebih baik.

“Barang siapa yang mengerjakan amal salih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya Kami akan menganugerahkan kepada mereka kehidupan yang lebih baik. (QS. An-Nahl: (16): 97).

Sebagai khalifah di muka bumi, sesungguhnya kita juga dapat meniru sifat dan af’al Allah yang satu ini (Muhyiy) dalam batas-batas tertentu. Ketika kita menjaga seseorang dari ancaman pembunuhan, maka sesungguhnya kita telah berperan dalam batas-batas tertentu sebagai al-muhyi.

Allah berfirman: “Barangsiapa menghidupkan (memelihara kehiduan seorang manusia), maka seolah-olah ia telah memelihara kehidupan manusia seluruhnya. (QS. Al-Ma-idah (5) : 32).

Kita juga bisa menjalankan peran “menghidupkan” ketika kita memberi dorongan semangat, motivasi, dan keyakinan kepada saudara-saudara kita yang loyo, kehilangan vitalitas hidup, murung, dan kehilangan masa depan. Kita bisa menjadi motivator yang menyuntikkan semangat baru, keyakinan baru, dan menjanjikan masa depan yang lebih baik. Ketika hal itu kita lakukan, pada dasarnya kita telah meniru “Al-Muhyiy” dalam batas-batas kemanusiaan kita.

Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu.” (QS. Al-Anfal (8): 24).

Oleh: Hamim Thohari

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun