Thursday, December 8, 2011

Al Mukmin, Yang Memberi Rasa Aman



Ketika manusia baru lahir, ia adalah makhluk yang lemah. Ia sangat membutuhkan rasa aman dari orang-orang di sekitarnya, terutama ibunya. Ia membutuhkan jaminan pasokan makanan karena ia tidak bisa mencari makanan sendiri, bahkan untuk memasukkan makanan ke mulutnya ia memerlukan bantuan orang lain. Si bayi membutuhkan perlindungan dari udara dingin, dari ancaman nyamuk, bahkan dari kotorannya sendiri. Gelapnya malam sering membuatnya merinding ketakutan.

"Dialah Allah, tiada tuhan selain Dia, Raja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan." (QS. Al-Hasyr: 23)

Ketika manusia beranjak dewasa, saat fisiknya sudah kuat, bukan berarti mereka sudah bebas dari rasa takut. Bencana alam berupa kiriman air bah, badai laut, tsunami, angin puyuh, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran, langit yang bergemuruh dengan suara petir yang sambar menyambar, menjadi ancaman yang sangat mengerikan. Siapa yang tidak takut menghadapinya?

Belum lagi perang yang bisa pecah sewaktu-waktu, baik yang bersifat lokal hingga transnasional dan global. Rakyat Irak tak mengira jika akhirnya negaranya hancur lebur dengan korban ratusan ribu jiwa akibat invasi tentara Amerika. Menakutkan! Sungguh mencekam! Belum lagi perang saudara yang sering kali lebih sadis dan kejam.

Berbagai usaha dilakukan manusia untuk mengurangi rasa takut. Mereka bercocok tanam agar mendapatkan jumlah makanan yang memadai. Mereka juga berdagang dan menjalankan berbagai usaha bisnis. Sebagian lagi membangun rumah sakit untuk memberikan pengobatan kepada masyarakat yang sakit.Ada yang membangun bendungan untuk mencegah datangnya banjir. Sebagian lagi membangun kastil dan benteng untuk meghindari serangan musuh yang bisa datang sewaktu-waktu. Yang merasa lemah meminta perlindungan kepada yang lebih kuat. Yang terakhir ini berlaku perorangan maupun Negara.

Apakah dengan berbagai usaha di atas lantas manusia merasa aman? Belum. Masih banyak lagi ancaman dan bahaya yang tak terhingga jumlahnya. Tempat tidur yang paling nyaman sekalipun mengandung bahaya yang tidak kalah mengerikan. Bayangkan, justru di tempat yang empuk itu sebagian besar manusia menemukan ajalnya. Lalu di mana manusia mendapatkan keamanan? Kepada siapa mereka bisa mendapatkan rasa aman?

Kalaulah ada bumi lain selain buminya Allah, kalaulah ada tempat berpijak lain selain bumi yang kita pijak sekarang, bolehlah manusia lari ke sana. Akan tetapi tidak ada tempat berpijak lain selain buminya Allah. Bahkan kita sendiri adalah milik Allah. Kita berasal dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya. Lalu bagaimana?

Yang bisa memberi keamanan dan rasa aman hanyalah Allah. Kita tidak bisa lari dari-Nya, sebab kemana saja kita hadapkan wajah kita, di situ akan bertemu Allah. Hanya Dia yang bisa memberi rasa aman, jauh lebih banyak dan lebih besar dari rasa aman yang diberikan oleh ibu kepada anak bayinya atau suami kepada istrinya.

"(Yaitu Tuhan) yang menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku, dan Tuhanku yang memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku, dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku kembali, dan Yang amat kuinginkan akan mengampuniku pada hari kiamat." (QS Asy-Syu’araa: 78–82)

Dia-lah Allah, yang memiliki nama indah Al Mukmin, yang memberi keamanan dan rasa aman. Dia-lah satu-satunya yang bisa memberi keamanan sejati, lahir dan batin.

Hanya Dia, Al Mukmin yang dapat memberi rasa aman secara menyeluruh. "Yang memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa takut." (QS. Quraisy: 4)

Nanti, ketika manusia menghadapi siatuasi yang kacau balau saat-saat menghadapi hari perhitungan (yaum al hisab), ketika amal manusia ditimbang (mizan), saat nasib manusia ditentukan masuk surga atau neraka. Hanya Dia yang bisa memberi rasa aman. Pada saat itu hanya hamba-Nya yang mukmin saja yang akan mendapatkan rasa aman.

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan ‘Tuhan kami adalah Allah’, kemudian mereka meneguhkan pendiriannya, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan, ‘janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih. Bergembiralah kamu (dengan memperoleh) surga yang telah dijanjikan oleh Allah kepadamu. Kami pelindung-pelindung pada kehidupan di dunia dan akhirat. Di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan apa yang kamu minta." (QS. Fushshilat: 30-31).

* Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Nebula (ESQ Magazine) edisi cetak No. 05/Tahun I/2005
Oleh: Hamim Thohari

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun