Thursday, December 8, 2011

Merokok Itu Asosial!

JAKARTA, KOMPAS.com — Merokok masuk dalam kategori perbuatan asosial, bukan sosial. Merokok menyebabkan orang lain yang berada di sekitar perokok mengalami dampak asap rokok yang berbahaya.

"Merokok itu perbuatan yang asosial. Kesenangan hanya dinikmati oleh si perokok," ucap Rita Damayanti, peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dalam seminar "Meningkatkan Harkat dan Martabat Konsumen dengan Informasi Jelas dan Benar tentang Produk Tembakau dan Perlindungan Hukum", Senin (26/7/2010) di Hotel Grand Sahid, Jakarta.

Menurutnya, merokok menjadi masalah sosial ketika kebiasaan seseorang akan berdampak negatif kepada orang lain dan aturan yang ada tidak efektif untuk melindungi masyarakat serta dianggap sebagai warisan budaya, bukan sebagai masyarakat yang kecanduan. Dengan menganggap sebagai bagian dari budaya yang perlu dipertahankan, perilaku merokok dideskripsikan sebagai perilaku sosial, bukan asosial.

"Anda (yang merokok) enak-enak rokok untuk dapat pleasure (kesenangan), tetapi kita yang tidak merokok yang kena dampaknya. Jadi, setuju kalau merokok itu asosial," tutur Rita.

Diungkapkannya, berdasarkan penelitian mengenai perilaku merokok di hadapan orang lain, 45 persen responden menjawab bahwa mereka selalu merokok di hadapan orang lain dan hanya 9 persen yang tidak pernah merokok di depan orang lain.

Hal ini dibenarkan Arini Setiawati, ahli Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ia mengatakan, asap rokok yang ditimbulkan dari si perokok sangat membahayakan orang lain di sekitarnya.

"Nikotin itu tidak sejahat asapnya, yang jahat itu asapnya," ujarnya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari National Toxicology Program tahun 2005, asap tembakau mengandung lebih dari 4.000 zat kimia dan lebih dari 250 zat toksik atau karsinogenik. Karsinogenik adalah bahan zat yang dapat mendorong/menyebabkan kanker.

"Selama mengeluarkan asap, rokok itu berbahaya. Jadi, apabila merokok di depan orang lain, itu membahayakan orang lain," katanya menegaskan.


*otak manusia selalu dipenuhi oleh berbagai macam hal atau usaha bagaimana menyenangkan diri sendiri, dan mungkin untuk mencapai hal itu akan digunakan berbagai macam cara, baik cara menurutnya benar ataupun kalau perlu menggunakan cara yang sebetulnya ia mengetahui persis bahwa cara itu salah. Semua cara akan dibungkus oleh pembenaran – pembenaran yang dibuat sedemikian rupa agar bisa diterima oleh orang lain. Cara seperti ini akan secara turun temurun diturunkan, sehingga akan menjadi semacam budaya yang akan dianggap benar oleh keturunannya.

Contoh yang paling mudah di zaman sekarang adalah soal MEROKOK. Dorongan untuk MEROKOK sangat kuat karena diajarkan oleh lingkungan dan pergaulan, dan ketika sudah memulai, maka akan sangat sulit untuk menghentikannya.

Di dalam rokok ada zat-zat berbahaya yang membuat pemakainya menjadi merasa enak dan membuatnya ketagihan. Padahal semua perokok tahu persis, bahwa yang dilakukannya itu salah, dan rokok mengandung berbagai macam zat berbahaya yang akan merusaknya dalam waktu tidak seketika seperti KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, GANGGUAN KEHAMILAN dan GANGGUAN PADA JANIN.

Bahkan yang sebetulnya paling dirugikan adalah para perokok pasif. Mereka yang tidak merokok akan menghisap asap rokok dari hidung dan langsung ke paru-paru, dan itu secara lambat laun akan merusak kesehatan mereka, terutama pada anak-anak. Akan tetapi para perokok itu sama sekali tidak perduli, kesehatan mereka saja tidak diperdulikan, apalagi kesehatan orang lain.

Hanya satu dipikiran mereka , bagaimana caranya supaya enak. Berbagai macam pembenaran dilakukan seperti merokok itu gaul, merokok itu berselera tinggi dan elite, merokok itu membantu mereka yang bekerja di pabrik rokok, merokok itu menjernihkan pikiran, dan berbagai macam alasan menyedihkan lainnya. Padahal apabila menjawab dengan jujur, mereka akan berkata bahwa ROKOK ITU ADALAH RACUN*.

*Bahan dasar dari rokok adalah Tembakau. Bangsa ATLANTIS dahulu mengembangkan sebuah tanaman bernama UMBAKA yang merupakan singkatan dari UDERHA MONGULATUS BRODEA AGRETUS KEKRIVEROS AMATHEADUS atau diterjemahkan dengan UDARA MENGOTORI BADAN UNTUK MENG-AGRESI KEPALA DAN OTAK AGAR HILANG AMANAH DAN PIKIRAN.

UMBAKA ini atau yang sekarang dikenal sebagai Tembakau, memang dirancang agar manusia yang menghisapnya menjadi ketagihan, dengan demikian mutu darahnya menjadi tidak bagus, otomatis akan menambah jumlah KLAD di badan, sehingga kemampuan akan menjadi turun secara drastis. Pola pikir mereka menjadi terbatas, tidak akan mampu membaca alam secara baik dan benar.

Begitupun perokok pasif, mereka akan bernasib sama, bahkan lebih parah karena menghisap dari hidung. Hal itu sudah diperhitungkan oleh Bangsa pengembang agar hanya Bangsa mereka lah yang maju, dan bangsa lain hanya sebagai buruh-buruh dan robot-robot mereka. Terbukti, sekarang usaha mereka berhasil. Mereka berhasil mengembangkan UMBAKA ini ke seluruh dunia, dan berhasil pula menguasai dunia.

Pelajaran untuk menyenangkan diri sendiri ini sudah sangat mengakar di masyarakat zaman sekarang.

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun