Monday, November 14, 2011

Junk DNA


Dan ada satu hal yang menarik yang bisa jadi bukti bahwa tubuh manusia sekarang berbeda dengan tubuh manusia generasi awal adalah dengan ditemukan bahwa tubuh manusia sekarang sebagian besar (sekitar 97%) DNAnya ternyata tidak memiliki kode informasi (non-coding DNA) dan hanya sebagian kecil (3%) yang punya !

Tubuh kita disusun dengan mempunyai panduan desain (blue print) yang tersimpan dalam kromosom sel kita dalam bentuk rantai double helix Deoxyribo Nucleic Acids (DNA). Tubuh mempunyai sekitar 3-4 juta genes dan setiap inti sel punya sekitar 100.000 gen. Genes ini yang bertanggungjawab atas semua aturan karakter tubuh (termasuk warna kulit-rambut-mata kita, tinggi-berat tubuh, sifat, dll ), penyusunan dan pengaturan fungsi organ tubuh, dan struktur genes, yang merupakan bagian paling sederhana dari system tubuh, dll.

Tapi pengetahuan tentang bagian system paling penting, pengaturan genes sendiri masih belum lengkap diketahui manusia sekarang. Kode bahasa genetic genes ini hanya diketahui orang sebagian kecil saja. Sampai sekarang, hanya sekitar 3% dari DNA yang diketahui fungsinya, sisanya 97% dari seluruh DNA tubuh manusia dianggap tidak mempunyai kode informasi (non-coding DNA), karena itu disebut "junk (sampah) DNA". Tapi scientists sekarang pada umumnya percaya bahwa DNA ‘sampah’ ini musti menyimpan sesuatu kode informasi. Tapi kode dan fungsinya belum diketahui sepenuhnya.

Ada 2 teori yang mencoba menjelaskan tentang kenapa tubuh terdiri dari sebagian besar non-coding DNA. Satu theory bilang bahwa non-coding DNA adalah "sampah" karena terdiri dari sequences (urutan) yang diproduksi secara acak sehingga kehilangan kemampuan meng’kode’kan atau genes hanya menduplikasi sebagian sehingga tidak mempunyai fungsinya.Theory kedua bilang bahwa non-coding DNA ini ‘egois’, karena DNA ini lebih suka mereplikasi lebih banyak dengan efisien dari yang coding DNA, walaupun ini tidak menghasilkan keuntungan selektif (yang sebenarnya cuma bersifat merusak karena tidak ada gunanya seperti benalu).

Tapi teori-teori ini sendiri punya banyak persoalan, sehingga tidak diacuhkan bahkan oleh yang membuat teori ini sendiri. Pertanyaan yang utama yang melawan teori "DNA sampah" dan "DNA egois" ini adalah "kenapa Tuhan yang Maha Sempurna menciptakan tubuh manusia terdiri dari sebagian besar DNA yang ‘cacat / rusak’, tidak mempunyai informasi (non-coding) sehingga tidak ada gunanya ?"

Anggapan bahwa sebagian besar dari DNA kita adalah ‘sampah’, telah mengabaikan fakta bahwa satu hal kunci organisme biologis adalah berupaya mengeluarkan energy yang seoptimal / seefisien mungkin. Untuk membawa sejumlah luar biasa banyaknya molekul (DNA) yang ‘tidak diperlukan’ jelas tidak efisien. Jadi tidak mungkin tubuh terdiri dari 97% DNA yang tidak ada fungsinya.

Bukti baru kini banyak mengindikasikan ada banyak fungsi-fungsi DNA ‘junk’ ini, termasuk panduan aturan gen yang bervariasi. Ini berarti bahwa yang dikatakan non-coding DNA ini ternyata mempengaruhi sifat genes, the "coding DNA", dengan cara-cara yang penting. Walau masih belum diketahui banyak tentang hubungan antara non-coding DNA dan genes DNA.

Penelitian terbaru oleh seorang ilmuwan muslim, Dr. Ahmad Khan, menemukan bahwa DNA yang disebut ‘junk’ ini ternyata bisa jadi merupakan rangkaian ayat-ayat Al Qur’an (di Al-Qur’an, Allah SWT telah menjelaskan ayat-ayat Allah selain ada dialam semesta juga ada dalam diri manusia). Kode-kode genetika rantai kodon di kromosom manusia yaitu: T, C, G, A masing-masing kode nucleotida akan membentuk huruf arab jika dirangkai dan membentuk ayat-ayat Al-Qur’an. Dan kini ia telah menemukan 1/10 dari Al-Qur’an di DNA manusia.

Jika kita bisa mengaktifkan non-coding DNA tubuh kita ini yang menyusun 97% DNA kita, kita mungkin bisa membuka pesan-pesan kode yang tersembunyi dan jika kita bisa memfungsikannya mungkin kita bisa memperoleh keuntungan yang sangat banyak.

Lalu pertanyaannya kenapa manusia sekarang tidak lagi mewarisi kemampuan tubuh yang hebat ini, dari leluhur kita Nabi Adam AS padahal kita semua adalah keturunan beliau ? jawabannya karena sifat manusia yang MALAS. Sifat manusia selalu ingin yang enak, mudah dilakukan, yang instan, dll, ini menyebabkan tubuh manusia bermutasi secara perlahan selama jutaan tahun menjadi berkurang kemampuannya, karena tubuh manusia cenderung jika tidak dipergunakan akan selalu menurun kemampuannya.

Contoh sederhananya adalah kalau kita malas berolahraga badan jadi lemas, lemah, dan gampang sakit jika dibandingkan kita sering olahraga. Contoh lain adalah warna kulit yang tadinya sama akhirnya bermutasi dalam jutaan tahun jadi berbeda-beda, ras Caucasian dan Mongoloid warna kulitnya putih cerah karena hidup didaerah 4 musim sehingga jarang terkena sinar matahari, jika dibanding ras Negroid dan ras Polynesia yang berkulit hitam dan gelap karena lebih banyak terkena sinar matahari. Dan karena ini berlangsung selama ribuan / jutaan tahun sehingga otak manusia dan DNA-nya yang aktif 100% kini tinggal jadi sekitar 2,5 -3% saja, sehingga energy tubuh yang bisa digunakan awalnya hampir 100% kini juga tinggal 2,5% juga.

Tapi terkadang setiap orang dalam keadaan terdesak bisa memakai energy tubuhnya lebih besar dari normal, seperti orang bisa lari sangat cepat ketika dikejar-kejar anjing, seorang ibu bisa mengangkat mobil untuk menolong anaknya yang kecelakaan. Atau dalam keadaan otak tertentu seperti tidur berjalan, trance, atau melepas sukma, sehingga orang bisa berjalan diatas air, melompati tembok setinggi 2 meter, dll.

Juga rahasia kenapa orang yang sering berkonsentrasi / fokus pikirannya bisa sakti (seperti wali, pendeta, pertapa, fakir, yogi, dll) atau misalnya Siddharta "Budha" Gautama yang bertapa di hutan dibawah pohon bodhi selama 6-7 tahun dan akhirnya mendapat "pencerahan" dan menjadi sakti.

Hal ini disebabkan karena dalam keadaan-keadaan tertentu diatas, otak bisa langsung mengirim sinyal perintah neurotransmitter ke ATP untuk menghasilkan energy dan otak bisa mengakses ke energy tubuh mereka dengan jalan pintas (shortcut) yang cepat tanpa proses reaksi kimia tubuh normal yang lebih lama dan lebih rumit (yang salah-satunya melibatkan O2 atau reaksi-reaksi kimia yang panjang).

Tapi memang keadaan diatas cuma berlangsung sebentar / sementara saja (tidak permanen) karena otak tak bisa mempertahankan hubungan dengan energy tubuhnya lebih lama lagi. Dan karena orang yang sering berkonsentrasi / fokus pikirannya sudah lama terbiasa demikian sehingga otak mereka telah membuat ‘saluran’ hubungan langsung yang lebih bagus dengan energy tubuhnya dan lebih permanen daripada orang pada umumnya, sehingga keadaannyapun permanen dan bisa dilakukan kapan saja mereka mau. Tapi jangan disangka hal ini gampang dilakukan karena mungkin perlu latihan bertahun2 atau bahkan puluhan tahun untuk menjadi seperti itu.

Pertanyaannya sekarang apakah kita bisa mengakses energy ditubuh secara langsung dengan cepat ? jawabannya BISA, tapi membutuhkan keadaan otak khusus tertentu sehingga bisa mengakses energy ditubuh secara langsung dengan cepat dan ini terasanya bahwa kita hanya akan MERASAKAN BAGIAN DALAM TUBUH SAJA (seperti urat, otot, pembuluh darah, tulang, dll) saja, sedang tubuh bagian luar (seperti kulit, daging bagian luar) tidak terasa sama sekali, dan ini cukup sulit dilakukan karena selain membutuhkan keadaan otak khusus tertentu juga membutuhkan konsentrasi yang bagus untuk mempertahankannya lebih lama.

Oleh : edward Christian

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun