"bulan kita yang misterius telah tergantung di atas sejak zaman dahulu kala yang masih bisa diingat oleh manusia."
Tentu saja hal ini adalah yang lazim dianut oleh mereka yang berpandangan kolot. Namun demikian, terdapat bukti sedikit demi sedikit bahwa mungkin pendapat itu tidak selalu benar. Sebelum penerbangan Apollo, teori yang mengatakan bahwa Bulan berasal dari suatu tempat lainnya di luar sistim tata surya kita (solar sistim) dan tertangkap oleh gaya tarik bumi yang kuat, hanya sedikit saja diterima oleh para ahli sehubungan dengan persoalan dari mana datangnya bulan. Satu-satunya perintis NASA yang menanggapi teori itu adalah Dr. Harold Urey.
Namun demikian, sekarang setelah penerbangan Apollo hanyalah tinggal sejarah, teori bumi yang tertangkap oleh gravitasi bumi itu semakin populer. Dua orang ilmuwan perintis, Gustaf Arrenhenius dan H. Alfren dari University of California mengemukakan problema seperti ini : "Hanya sedikit keraguan bahwa Bulan juga merupakan satelit yang terperangkap oleh gravitasi, tapi orbitnya dan evolusi pasang surutnya masih tidak bisa diterangkan....." Tentu saja tidak mungkin untuk menentukan kapan untuk pertama kalinya Bulan dilihat dan secara sadar diselidiki oleh manusia.
Lukisan-lukisan primitif di guagua menunjukkan bahwa segala sesuatu di bawah matahari. Tapi anehnya menurut seorang ahli, lukisan primitif itu sama sekali tidak menggambarkan Bulan ataupun Bintang. Tentu saja hal ini tidak bisa dijadikan bukti. Namun hal ini perlu diselidiki. Dari bukti-bukti itu memang memberikan gambaran bahwa : pada suatu saat di zaman dahulu kala dalam sejarah umat manusia, planet Bumi kita ini memang benar tidak mempunyai Bulan!
Aristoteles menyatakan pada kita dalam bukunya Constitution of Tagean, bahwa bangsa Pelasgian yang biadab, suku asli yang menempati Arcadia sebelum datangnya bangsa Yunani, mempunyai julukan yang berarti bahwa mereka "telah tinggal di Arcadia sebelum Bulan menampakkan diri di langit." Julukan jtu adalah Proselenes, artinya pra-Selene atau sebelum Bulan. Selene adalah seorang dewi Bulan Yunani dan Bulan sendiri sering juga dinamakan Selene. Plutarch dalam The Roman Question menulis : "Ini adalah orang-orang Arcadia pengikut Evanders yang dinamakan orang-orang sebelum Bulan." Ovid juga menulis hal yang sama : "Orang-orang Arcadia dikatakan telah menempati tanah airnya sebelum lahirnya Jove, jadi orang-orang itu lebih' tua dari Bulan."
Tetap saja para penulis zaman kuno dahulu menyebut-nyebut bahwa ada suatu saat di zaman dahulu kala di mana tidak ada Bulan tergantung di langit di atas Bumi. Apollonius Phodius menyebutkan saat "ketika belum semua benda di langit menampakkan diri, sebelum suku bangsa Danai dan Deukalion ada di dunia ini, telah hidup bangsa Arcadia. Dikatakan orang-orang Arcadia hidup di gunung-gunung dan hidup dengan memakan buah eik, sebelum terdapat Bulan." Demikian juga penulis Romawi Censorinus menyebutkan suatu waktu dahulu kala sebelum ada Bulan di langit Bumi.
Tapi penulis Yunani dan Romawi bukanlah satu--satunya penulis yang menyatakan hal ini. Orangorang lain pada zaman dahulu kala juga menyebut-nyebut keadaan yang aneh ini. Immanuel Velikovsky dalam artikelnya yang berjudul "Earth Without a Moon" juga "menyatakan bahwa masa dewa Bulan adalah merupakan periode tertua dari ingatan manusia; sebelum dewa-dewa planet lain datang dan mendominasi sejarah dunia, Bulan adalah dewa tertinggi." Velikovsky juga menyelidiki : "Keterangan semacam itu diketemukan dalam tulisan Sargon II (kirakira tahun 720 SM) : Sejak hari-hari sebelum zaman dewa-Bulan." Dr. Velikovsky juga menyatakan bahwa terdapat keterangan dalam kitab Injil. yang menyatakan hal yang sama pula. Dalam kitab Mazmur 72;5 dituliskan ayat demikian ini : "Mereka takut akan Dikau sejak ada Matahari dan sebelum ada Bulan, turun temurun." Velikovsky menerangkan ayat itu demikian : "Turun temurun" berarti dalam jangka waktu yang amat panjang. Tentu saja tidak ada gunanya untuk membantahnya dengan apa yang dimuat dalam bab pertama kitab Kejadian.........
Mungkin turun-temurun itu dimaksudkan sebagai saat di mana tidak ada Bulan." Memang manusia sekarang akan sulit untuk menerima bahwa pada zaman dahulu pernah tidak ada Bulan, karena buktinya hanyalah dari tulisan dan sejarah primitif dahulu kala. Namun demikian, ada orang-orang di sekeliling dunia ini yang mempunyai legenda yang menunjukkan petunjuk akan adanya saat waktu Bulan kita tidak bersinai di angkasa.
Salah seorang ahli dalam bidang ini adalah Dr. H.S. Bellamy. Ia menulis sebuah karya yang amat menarik bernama Moons; Myths and Men. Dalam buku ini ia menunjukkan sebuah fakta bahwa banyak dari legenda yarig berasal dari . berbagai negeri memberikan keterangan untuk teori Bulan. Dr. Bellamy yang tidak menganut teori Shcherbakov - Vasin, menyatakan bahwa banyak dari mitos itu yang "berisi fakta tertentu dan keterangan suatu kejadian tertentu yang tidak mungkin dibuat-buat."
" Salah satu dari suku bangsa yang memiliki mitos tentang adanya suatu dunia tanpa bulan yang hidup dalam tradisi mereka turun temurun adalah suku Indian Mozces yang mendiami dataran tinggi Bogota di Columbia." Bellamy menyatakan bahwa mereka secara pasti "mengingat adanya masa sebelum kehadiran Bulan menjadi teman Bumi."
Kembali lagi pada orang yang ingin mendobrak kekolotan ilmu pengetahuan yaitu Immanuel., Velikovsky, kita akan mendapatkan kesimpulan demikian : "Tradisi suku bangsa yang berbeda beda memberikan bukti yang memperkuat teori yang menyatakan bahwa pada zaman permulaan dahulu, tapi dalam zaman yang masih bisa diingat oleh manusia, pernah mengalami masa di mana belum ada bulan di atas angkasa Bumi. Karena umat manusia telah memukimi Bumi, tidaklah mungkin Bulan berasal dari Bumi; pasti telah ada suatu lithosphere padat, bukan bumi yang cair. Maka lebih masuk akal bahwa bulan tertangkap oleh Bumi."
Kita telah melihat persoalan-persoalan pelik yang dihadapi oleh teori Bulan tertangkap Bumi, yaitu mengenai mekanika langit dan kesulitan untuk menerangkan orbit Bulan saat ini yang cenderung berbentuk bundar penuh. Tapi masih ada jalan keluar yaitu bahwa Bulan tidak tertarik gravitasi Bumi secara alamiah.
Pada zaman modern saat ini seorang ahli tehnik: Austria Hans Hoerbiger pernah mengajukan sebuah teori bahwa Bulan tertangkap oleh planet kita dan menjadi satelit Bumi sampai saat. ini. Hoerbiger memecahkan persoalan mekanika angkasa dengan jalan menerima teori akan adanya bulan-bulan lainnya di langit Bumi pada zaman dahulu.
Walaupun teori-teorinya buta, dan banyak di antaranya yang diasingkan dan tidak disetujui, namun ia berhasil memperoleh pengikut yang terdiri dari sejumlah orang sarjana, dan teori-teorinya banyak penganutnya sampai jutaan pada zaman megahnya Nazi Jerman dahulu.
Hoerbiger menyatakan bahwa Bulan kita terperangkap oleh Bumi ketika sejumlah satelit bumi lainnya mengelilingi Bumi. Teori ini ditolak oleh para ahli Bulan di manapun juga. Tapi sejak penerbangan Apollo menggulingkan banyak teori lainnya, sedikit demi sedikit para ahli mulai memikirkan teori tertangkap oleh gravitasi bumi yang kelihatannya tidak masuk akal ini.
Tapi tentu saja mereka tidak mau membuat teori buta tanpa bukti seperti Hoerbiger. Sebagian dari ahli Bulan, seperti misalnya Dr. Harold Urey dan Gordon McDonald kini bahkan sedang membicarakan tentang kemungkinan "adanya satelit-satelit bumi lain yang mengelilingi Bumi sebelum Bulan tertangkap medan gravitasi Bumi." Mungkin pada suatu hari nanti mereka akan mempertimbangkan teori "pesawat ruang angkasa"!
0 comments:
Post a Comment
sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun