Tuesday, November 15, 2011

benarkah bulan merupakan sebuah pesawat? bag 15

GETARAN ANEH YANG DIDETEKSI DI ATAS PERMUKAAN BULAN
Salah satu tanda tanya besar mengenai Bulan adalah berhubungan dengan bagian dalamnya. Sebagian besar ilmuwan merasa bahwa bagian dalam Bulan adalah bersifat homogen, sama seluruhnya, maka dengan demikian sama dengan bintang atau meteor besar.

Agar bisa mempelajari lebih banyak lagi mengenai struktur internalnya, maka dipasang beberapa seismometer yang sensitif oleh astronaut Apollo 12 pada bulan Nopember 1969 diatas permukaan Sea of Storm. Dr.Gary Latham dari Columbia University Lamont-Doherty Geological Observatory, menyatakan bahwa alat-alat itu dibuat 10 kali lebih sensitif daripada yang biasa digunakan di Bumi; yang mampu rnencatat getaran kirakira satu juta kali lebih lemah daripada getaran yang bisa dibuat oleh manusia.

Ketika Lunar Module Apollo 12 mendarat di atas permukaan bulan di mana kaki-kakinya menggesek permukaan itu, peralatan seismologis ini mencatat shock wave yang timbul. Hasilnya membuat para ahli NASA tercengang. Getaran gesekan karena pendaratan itu berakhir selama 55 menit. Selanjutnya, semacam sinyal yang dicatat oleh seismometer juga membuat para ahli terkejut.

Mereka kebingungan karena sinyal itu dimulai dengan gelombang pendek, yang semakin besar sampai pada puncak tertinggi dan berakhir pada waktu yang amat lama, hampir tidak bisa dipercaya. "Catatan itu amat berbeda dengan hasil observasi manapun yang diadakan terhadap Bumi." Hal ini dikemukakan oleh seorang ilmuwan dalam majalah Science edisi 12 Nopember, 1971.

Catatan seismic dari Apollo 12 membuktikan kenyataan lain. Ketika booster roket Saturnus Apollo 13 didorong keluar dari orbit Bumi dan masuk ke dalam trajektor Bulan, dan melalui perintah radio mendarat dan menggesek di atas permukaan Bulan, maka benturan yang timbul itu adalah sebesar 11 ton TNT, kira-kira 87 mil dari daerah di mana astronaut Apollo 12 memasang seismometer. Seluruh Bulan bergetar lebih dari 3 jam 20 menit; getarannya merambat sampai kedalaman dua puluh dua sampai dua puluh lima mil.

Para ahli menggelengkan kepala tapi jika teori Soviet bahwa Bulan adalah pesawat angkasa luar yang berlubang perutnya benar maka getaran ini tidaklah dianggap aneh lagi, karena memang sebesar itulah getaran yang diharapkan timbul. Science (12 Nopember, 1971) halaman 687-692. S-IVB Apollo 11 juga dilemparkan ke Bulan, dan di bawah kontrol ketat menggeser permukaan bulan. Sebuah laporan ilmiah yang dikeluarkan oleh NASA menyatakan :"Bulan bereaksi seperti sebuah gong.

Kira-kira tiga jam lamanya bergetar dan getaran ini merambat sampai kedalaman dua puluh dua sampai dua puluh lima rnil." 9 Walaupun letak seismometer itu 108 mil dari daerah itu. Sebagian ilmuwan menerangkan vibrasi yang berkepanjangan ini dengan teori demikian maria itu penuh dengan suatu bahan yang memberikan reaksi berbeda jika terkena shock wave berbeda dengan lava di Bumi.

Tentu saja hal yang demikian itu juga diharapkan jika memang benar maria sebenarnya merupakan lapisan raksasa yang kaya metal yang melingkupi dinding bagian dalam satelit buatan itu yang terbuat dari metal, seperti yang diteorikan oleh kedua orang ahli Soviet itu. Para ahli menganalisa data yang secara otomatis disalurkan ke Bumi melalui sebuah transmiter robot pada tempat Apollo 13 ternyata hasilnya memperkuat kesimpulan terdahulu bahwa komposisi lapisan Bulan bagian luar sampai kedalaman 22 mil adalah uniform atau sama. Sekali lagi, kenyataan ini persis seperti yang dianalisa oleh kedua ilmuwan Soviet itu.

Penemuan ini, kemudian diperkuat selama ekspedisi Apollo 14 dengan jalan eksperimen yang sama yang diadakan tidak lama sebelum astronaut NASA : Apollo 14 , meluncurkan diri keluar dari orbit Bulan dan kembali menuju jalur semula untuk pulang ke Bumi. Setelah mereka menggabungkan diri kembali dengan command module, astronaut itu melemparkan bagian atas dari pesawat pendarat mereka yang tidak diperlukan lagi. Melalui komando radio dari Mission Control, bagian atas pesawat pendarat itu (ascent stage) diputar menuju ke Bulan.

Benda ini menumbuk permukaan bulan dengan kekuatan sama dengan ledakan kira-kira 1600 pon TNT. Kali ini getaran tumbukan itu bergema di tubuh Bulan selama 90 menit. Publikasi NASA. Apollo 14: Science at Fra Muro menyatakan: "Gempa Bulan minor ini menandai suatu kejadian ilmiah yang penting. Baru kali inilah ada kejadian baik ciptaan manusia ataupun alam, dicatat oleh sebuah jaringan dua-stasiun seismic di Bulan." (seismometer di Apollo 12 dan satu lagi yang baru saja dipasang oleh astronaut Apollo 14 di Fra Mauro). Shock wave itu mengikuti pola yang sama dengan tumbukan sebelumnya, bergetar naik sampai titik paling tinggi, kemudian sedikit demi sedikit menurun kembali dan hilang.

Dr. Latham, mengakui bahwa sifat Bulan terus menerus membuat para ahli tercengang. Hal seperti ini tidak akan terjadi di Bumi. Sedangkan di Bulan satu tumbukan bisa berakhir selama empat jam. Seorang peneliti ilmiah menyatakan bahwa bukti seismic itu secara kuat menunjukkan suatu kenyataan bahwa Bulan tidak merniliki dapur magma di pusat tubuhnya. Sebaliknya seluruh tubuhnya dingin.

Di Bumi, gelombang seismic mati dan terserap oleh perbedaanperbedaan padat antara satu lapisan struktur Bumi dengan lapisan lainnya, dan oleh inti Bumi yang panas dan cair. Di Bulan, mekanika kelembabannya jauh lebih lemah, hingga menyebabkan getaran berakhir lebih lama. Sebuah gunung karang yang telah mati akan mempunyai reaksi yang sama dengan Bulan. Perlu diketahui bahwa Bulan yang berlubang dalamnya yang mempunyai struktur seperti sebuah pesawat angkasa luar juga akan mengeluarkan reaksi yang sama pula. Para ilmuwan mengatakan kepada kita bahwa getaran yang sampai berjam-jam ini menyatakan bahwa apapun sebenarnya benda misterius ini, Bulan mampu memindahkan getaran dengan baik sekali.

Bola metal cocok dengan definisi itu, tapi tentu saja para ilmuwan NASA merasa bahwa Bulan adalah batu yang amat keras. (Bumi kita mempunyai suatu lapisan batu tapi tidak bergema atau bergetar macam Bulan, walaupun Bumi terbukti memiliki bagian dalam yang lunak dan panas). Dr. Gary Latham, dari Columbia University, mendesak bahwa akibat dari tumbukan ini pada permukaan Bulan memperkuat data bahwa Bulan adalah dingin keseluruhan bagian dalamnya. "Rupanya Bulan tidak mempunyai cairan. Jadi berarti tidak akan mungkin ada pencairan di dalam perutnya. Hal ini juga membuktikan bahwa bagian tengah Bulan sekarang ini dingin, tidak cair dan aktif seperti yang dimiliki oleh Bumi."

Obserbasi ini mungkin, karena ketika untuk pertama kalinya tumbukan buatan manusia di permukaan Bulan dideteksi oleh tiga stasiun seismic yang berbedabeda, satu dipasang oleh astronaut Apollo 12, kemudian satu lagi oleh astronaut Apollo 14, dan yang terakhir dipasang oleh, astronaut Apollo 15 di dataran Hadley Apennine. Sinyal tumbukan Apollo 15 merambat lebih dari 700 mil, hingga tertangkap oleh seismometer di Ocean of Storms, dan tertangkap seismometerseismometer di Fra Mauro (dataran tinggi).

Di Bumi, sinyal dari suatu tumbukan sebesar itu mungkin tidak akan terasa di luar jarak beberapa mil saja. Apa lagi sampai ratusan mil. Pada dasarnya Bumi tidak berdentang seperti gong raksasa jika sesuatu menumbuknya. Tapi Bumi bagian dalamnya terbuat dari batuan. Mungkin Bulan tidak..........

Juga terdapat tanda tanya mengenai kecepatan yang misterius di mana getaran itu merambat melalui lapisan Bulan bagian dalam yang keras. Seperti yang dikatakan oleh Wernher von Braun kepada kita : "Kecepatan (gelombang seismic) kelihatannya sedikit demi sedikit bertambah dan turun sampai suatu kedalaman kira-kira 15 mil, kemudian setelah melewati batas ini akan terjadi penambahan kecepatan yang cepat secara menyolok.

Penambahan kecepatan secara menyolok ini hanya mungkin terjadi karena setelah mencapai kedalaman 15 mil lapisan media rambat itu semakin padat.......... Pada suatu kedalaman 40 mil, kecepatannya ditaksir kira-kira enam mil perdetik....... Sampai sekarang ini tidak ada batuan yang diperiksa membuktikan berasal dari lapisan pada kedalaman 40 mil itu, yaitu mampu merambatkan getaran secepat enam mil perdetik." Bahan apakah yang bisa merambatkan suara secepat itu?

Betapa anehnya bahwa ternyata kecepatan suara melalui bahan yang diduga keras merupakan campuran besi, titanium, berylium, molybdenum dan yttrium yang diketemukan di lapisan atas maria, ratarata adalah enam mil perdetik. Bahan yang merupakan gabungan metal-metal seperti itulah yang dikatakan oleh dua orang ilmuwan Soviet itu sebagai lapisan bagian dalam dari pesawat ruang angkasa buatan yang kita sebut Bulan itu. Terdapat bukti kuat juga bahwa lapisan permukaan bagian dalam Bulan memang metal, dan memang benar bahwa Bulan mempunyai kulit bagian dalam yang bukan alamiah tapi buatan.

KULIT LUAR BULAN YANG TEBAL
Misteri ini amat erat berhubungan dengan apa yang telah kita bahas di atas, dan membantu kita unhtk memahami bagaimana para ahli mungkin menentukan lapisan-lapisan bagian dalam dari Bulan yang benar-benar ada. Terdapat suatu kejadian penting yang lebih membantu daripada apapun lainnya, yaitu tumbukan sebuah meteor besar di atas permukaan Bulan. Para ahli memperkirakan empat puluh ton meteorite (batu bintang beralih) jatuh di atas permukaan Bulan hatnpir setiap hari.

Meteorite ini menumbuk dengan kekuatan ledakan yang menembus permukaan bulan, tapi hanya dangkal saja, yaitu dua kali garis tengahnya. Sebuah meteor yang cukup besar hingga mampu membentuk lubang (kawah) berdiameter satu kilometer, akan menuntut berat sebesar 40.000 ton. Para ahli memperhitungkan bahwa kita harus menunggu kira-kira tiga juta tahun dahulu sebelum terjadi tumbukan hebat macam ini.

Tidak heran jika tak seorangpun di Bumi pernah melaporkan terjadinya sebuah kawah bulan macam itu. Namun demikian, tumbukan sekuat ini benar--benar terjadi pada 13 Mei 1972, yaitu ketika "sebuah benda yang luar biasa besarnya" menumbuk Bulan dengan kekuatan lebih dari 200 ton TNT. "Ini adalah sebuah keajaiban yang maha penting......" kata Dr.Ciary Latham,ketua seismologist NASA.

Tumbukan ini memungkinkan para ahli Bulan untuk menentukan struktur interior Bulan dan tebalnya kerak Bulan. Latham menyatakan bahwa data menunjukkan: kerak Bulan tebalnya kira-kira 60 kilometer. "Ini," demikian katanya, "adalah dua kali tebal rata-rata kerak atau kulit luar daratan manapun (benua) di Bumi."

Yang lebih penting lagi, bagaimana para ahli menerangkan bukti bahwa kulit luar setebal 60 km , ini merupakan lava yang mengeras? (Tidak mungkin Bulan bisa mengeluarkan lava sebanyak ini tanpa seluruh tubuhnya melebur dan hancur.) Para ahli tidak bisa membuktikannya. Tapi kita bisa melihat bahwa teori Soviet tentang dunia buatan mahluk tidak kita kenal itu bisa menjawab persoalan ini.

SEPAROH SISI BULAN YANG TIDAK TERLIHAT DARI BUMI
Para ahli menduga satu sisi Bulan gembung adalah karena tarikan gravitasi Bumi. Namun demikian, dugaan itu kurang memuaskan karena satu sisi Bulan yang gembung itu adalah 17 kali lebih besar daripada yang bisa diperhitungkan untuk tarikan gravitasi Bumi. Anehnya, bagian yang gembung adalah terletak pada sisi yang jauh dari bumi, yang tidak pernah menghadap ke Bumi kita ini.

Bagaimana para ahli bisa menentukan hal ini? Dalam misi Apollo 15, Al Worden mengelilingi Bulan dalam command module Endeavour, dan menyerang Bulan dengan sebuah sinar laser penduga. Dengan data dari ekspereimen ini, para ahli membuktikan apa yang telah lama mereka duga: yaitu bahwa Bulan tidak simetris dan tidak seimbang karena satu sisinya seolah oleh menggembung atau membengkak. Tapi gembungan besar beberapa mil ini terletak pada sisi yang jauh, dengan kenyataan aneh bahwa penurunannya kira-kira sama dengan sisi lainnya yang menghadap Bumi.

Bahwa Bulan benar aneh bentuknya, selanjutnya dibuktikan oleh para ahli di Jet Propulsion Laboratory di Pasadena dan di University of California. Setelah mempelajari hasil-hasil alat pengukur tinggi laser, para ahli menentukan bahwa bisul besar di sisi Bulan yang jauh itu memiliki ukuran enam sampai sembilan kilometer
lebih tinggi dari rata-rata sisi didekatnya.

Coba bayangkan sebuah bisul setinggi beberapa mil. Para ahli hanya bisa membuat teori bagaimana terjadinya keanehan seperti ini. Seperti yang dikatakan oleh salah satu ilmuwan NASA (dalam Science News, 29 Januari 1972): Kelihatannya bukan karena Bumi tapi sesuatu lainnya yang menarik perhatian Bulan." Mungkin Bulan tidak selalu mempunyai orbit seperti yang sekarang ini. Mungkin dahulu mendekati Bumi dengan sisi yang jauh menghadap kita. Ada seorang ilmuwan yang mengeluarkan teori ini.

Namanya adalah Hans Hoerbiger seorang ahli teknik Austria yang yakin bahwa Bulan tertangkap oleh Bumi beberapa ratus tahun yang lalu. Bulan bergerak dekat sekali dengan Bumi dan pasti meletus, terbelah dua karena gaya tarik planet kita yang hebat. Dan terdapat misteri lainnya mengenai Bulan yaitu kekuatan internal hebat yang pasti dipunyai Bulan hingga mampu mendukung sisi yang gembung itu.

Para ahli menduga kekuatan internal yang maha hebat ini telah ada bahkan sebelum manusia berkelana di dunia yang penuh keanehan ini. Seperti yang dikatakan oleh Harold Urey pada tahun 1962 : "Pada dasarnya, terdapat perbedaan-perbedaan menyolok pada ketinggian permukaan Bulan. Perbedaan tinggi sebesar kira-kira enam mil antara pegunungan dan lembah di sisi Bulan bagian timur.

Bagaimana kita bisa memperhitungkan perbedaan tinggi sebesar itu? Gunung-gunung di Bumi mengambang di atas tanah yang lebih padat dibawahnya. Sedangkan untuk struktur gununggunung di Bulan. hal yang demikian itu tidak mungkin, maka gunung di Bulan pasti didukung oleh bahan yang benar-benar keras di bagian bawahnya." Kekuatan aneh apakah ini sebenarnya? Lagi-lagi teori Soviet itu satu-satunya jawaban yang membuat kita bisa memahami persoalannya.

Pertama, pesawat angkasa luar Bulan itu mengembara melintasi cosmos, maka tidak diragukan lagi pasti melewati (justru mungkin mengunjungi) banyak sekali planet lain dan bintang-bintang yang bisa memberikan tarikan hebat diatasnya. Mungkin Bulan terbang memasuki orbit langit lainnya yang menyebabkannya kehilangan bentuk yailg sebenarnya. Tapi kekuatan internal Bulan yang hebat, melindunginya hingga tidak sampai terpecah belah, hanya mengakibatkan bekas tonjolan pada satu sisinya.

Di mana untuk kondisi satelit lainnya hal ini tidak mungkin. Tentu saja, ini hanyalah dugaan yang belum ada buktinya, tapi mengenai Bulan mempunyai tenaga dalam yang hebat bukan lagi dugaan tapi nyata. Dan dari segala teori, teori kedua ahli Soviet itulah yang
paling bisa memecahkan misteri itu.

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun