Tuesday, November 15, 2011

benarkah bulan merupakan sebuah pesawat? bag 14

Kedua ilmuwan Soviet yang berani mengakhiri teori pesawat ruang angkasa mereka dengan kalimat-kalimat ini: Kami merasa bahwa pertanyaan-pertanyaan yang kami ajukan sehubungan dengan Bulan kita itu memberikan penerangan yang bermanfaat bagi mereka yang mencari penyelesaian mengenai soal ini. Akhirnya, tentu saja kami harus menunggu datangnya bukti langsung yang akan mendukung idee kami ini. Atau sebaliknya menyalahkannya. Mungkin tidak terlalu lama kita harus menunggu.

Dalam bab ini, kami akan mengetengahkan buktibukti itu. Keenam kali perjalanan kita ke Bulan telah menghasilkan informasi banyak sekali tentang bendabenda bulan. 837 pon batuan bulan dan tanahnya serta lebih dari 30.000 photo dan banyak sekali magnetic tape. Lebih dari 800 orang yang meliputi ahli geologi, ahli kimia, astrophysicists dan astronomer telah mempelajarinya dan masih tetap mempelajari data-data itu dalam usahanya untuk mengetahui kebenaran tentang planet maha besar yang mengorbit bumi kita ini. Anehnya, ternyata hasil yang didapat hampir semua mendukung teori kedua orang Rusia , Vasin dan Scherbakov itu. Inilah data-data hasil penyelidikan yang dikeluarkan oleh NASA:

UMUR BULAN
Salah satu kejutan yang ditemui oleh para ilmuwan saat mereka menerima contoh batuan dan tanah Bulan, adalah umurnya yang telah tua sekali. Batuan tertua yang ditemukan di Bumi terdapat di Greenland. Umurnya tercatat 3,7 milyar tahun. Batuan pertama yang dipungut oleh astronaut Neil Armstrong setelah mendarat di Sea of Tranquility ternyata berumur lebih dari 3,6 milyar tahun.

Tapi itu hanyalah permulaan dari kisah yang mengherankan ini. Salah sat dari batuan yang diambil dalam perjalanan ke bulan pertama ternyata berumur sekitar 4,3 milyar tahun. Yang lainnya (Batuan No. 13) setelah diselidiki, berusia 4,5 milyar tahun. Usia tertua yang yang diduga oleh para ahli untuk Bumi dan Solar sistem sendiri.

Para ilmuwan NASA sulit untuk mengharapkan bisa menemukan batuan yang lebih tua dari planet kita, atau mendekati usia solar sistem kita. Perlu diketahui, bahwa secara resmi NASA menentukan bahwa batuan bumi umurnya tidak akan lebih dari 4,5 milyar tahun.

Namun tentang batuan Bulan itu, laporannya amat mengejutkan. Menurut Sky and Telescope, sebuah majalah periodik yang memuat khusus tentang astronomi, Lunar Conference tahun 1973 membahas sebuah batuan Bulan yang telah ditemukan mempunyai umur 5,3 milyar tahun. 11Laporan lainnya yang berdasarkan pada sistem penentuan umur potasium argon, yang kini diterima sebagai sistem penentuan umur yang paling tepat, menyatakan bahwa "sebagian dari batu-batu itu memiliki usia yang hampir tidak dapat dipercaya, yaitu 7 milyar tahun." Dan jika kita harus mempercayainya, "

Dua buah batu yang dibawa oleh Apollo XII, berumur 20 milyar tahun." 3 Tidak mungkin? Memang rasanya tidak masuk akal, karena usia itu adalah empat kali usia planet dan solar sistem kita. Sepanjang yang kita ketahui, usia itu sama dengan usia tertua yang ditaksir oleh para ahli untuk alam semesta ini. Jika umur dari masing-masing contoh batuan Bulan itu cocok, berarti Bulan berasal dari solar sistem kita. Sebelumnya kita menganggap teori yang mengatakan Bulan berasal dari luar solar sistem adalah teori yang paling tidak masuk akal (sebelum ekspedisi Apollo), karena problema yang tidak mungkin diatasi tentang mekanika ruang angkasa dan kenyataan yang jelas bahwa meskipun seandainya

Bulan terperangkap oleh suatu keajaiban yang tidak mungkin terjadi, maka seharusnya memiliki orbit yang benar-benar berbentuk ellips. Bukan seperti bentuk sebenarnya, yaitu bulat. Yang jelas adalah teori 'pesawat ruang angkasa' Soviet yang menyatakan bahwa Bulan merupakan kreasi mahluk tidak dikenal yang sengaja dikonstruksikan untuk mengorbit Bumi, cocok dengan penemuan ini, dan bisa memecahkan persoalan. Seorang ahli yang paling terkesan akan antiknya batuan bulan ini adalah Dr.Urey.

Ia mengatakan bahwa kenyataan itu menghidupkannya kembali bersama dengan teorinya. Sebenarnya, ia telah mengemukakan bahwa batuan bulan mungkin berusia sama dengan permulaan solar sistim atau bahkan lebih awal lagi. Dan memang benar dan kenyataan itu mendukung teorinya, yaitu bahwa Bulan asal-usulnya dari suatu tempat lainnya.

Dalam sebuah artikel di suatu majalah teknik, Chemistry, Dr. Urey menyatakan kenyataan atau fakta bahwa "batuan bulan ternyata mengandung xenon isotopes dari uraian plutonium - 244 yang tidak diketemukan di Bumi, dan ini menunjukkan bahwa bulan umurnya jauh lebih tua." Urey menambahkan, "Walaupun bukti telah
menguatkan bahwa Bulan lebih tua dari Bumi dan berasal dari luar solar sistim kita, sebagian besar ilmuwan masih menemui kesulitan." Mungkin mereka harus mempertimbangkan, teori Soviet itu.

KONFLIK ANTARA UMUR BATUAN BULAN DAN TANAH BUMI
Para ahli terkesan ketika menemukan batuan yang saling berdampingan tapi memiliki umur yang berbeda secara menyolok. Yang lebih membingungkan adalah kontradiksi umur tanah dan debu yang mereka ketemukan. Bahkan batu-batu itu tidak sama umurnya dan perbedaannya menyolok. Batu nomor 13 (nomor lengkapnya 12013), yang dibawa oleh astronaut Apollo 12, berumur kira-kira 4,5 milyar tahun. Dr. Paul Gast, kepala Lunar and Earth Science Divisions of NASA, mengatakan bahwa batu ini merupakan "cake marmer yang campur aduk", karena mengandung komponen yang berbeda-beda dengan umur yang juga beraneka ragam.

Batu ini susunan kimia-nya juga berbeda dengan batu manapun yang diketemukan di Bulan pada waktu yang sama, dan selanjutnya. Batu nomor 13 ini paling tidak mengandung uranium, potassium dan thorium sepuluh kali lebih banyak dan juga mempunyai kadar radioaktivitas lebih tinggi. Umur tanah yang saling berlawanan jauh lebih
menarik lagi. Sebagian besar dari batuan yang diambil pada pendaratan Bulan pertama, rata-rata berumur 3,6 milyar tahun, tapi tanah di mana batu itu tergeletak terbukti berumur 4,6 milyar tahun.

Kontradiksi macam ini juga mewarnai batuan dan tanah yang dibawa oleh Apollo 12. Contoh tanah yang dibawa oleh astronaut Apollo 12 ini (4,4 milyar tahun) adalah satu milyar lebih tua daripada batuan yang berserakan diatasnya. Hal ini merupakan hal yang tidak mungkin bagi para ahli yang keheranan itu. Mereka menduga tanah itu merupakan sisa-sisa batuan yang amat banyak di sekelilingnya itu. Merupakan remukan yang terdiri dari debu, kotoran butiran batu dan karang yang berasal dari hancurnya batuan karena diterjang meteor atau dimakan usia. Penemuan berikutnya makin membingungkan para ahli.

Ketika mereka menemukan bahawa tanah dari kotoran di dataran Bulan itu tidak berasal dari batu-batu yang berserakan di tempat yang sama. Mereka mengetahui kenyataan ini berdasar analisa kimia yang dilakukan terhadap tanah Bulan tersebut. Kalau begitu dari manakah asal tanah dan kotoran serta debu itu? Mereka belum bisa menjawabnya.

Namun bila Bulan benar-benar mengembara di alam semesta sebagai sebuah pesawat ruang angkasa, seperti yang diteorikan oleh dua orang Soviet itu, maka ada kemungkinan Bulan telah melewati berbagai macam Cosmic yang berbeda-beda. Dengan demikian akan masuk akal bahwa bulan mengangkut berbagai macam partikel batu dan karang dalam bentuk meteor atau mikrometeor serta debu dan kotoran dari berbagai macam tempat yang berbeda umurnya. Adakah teori lainnya yang lebih masuk akal?

MENGAPA BULAN AMAT BERBEDA DENGAN BUMI DAN AMAT BERBEDA PULA PADA KEDALAMAN TERTENTU?
Sebelum manusia pergi ke Bulan, sebagian besar ilmuwan yakin bahwa satelit kita itu terbentuk dari awan kosmik yang sama dengan Bumi kita ini. Pada umumnya dari selusin ekspedisi Amerika dan Soviet ke bulan, kita temukan bahwa satelit kita itu berbeda-beda permukaannya. Dr. S. Ross Taylor dari Australian National University, dalam waktu yang cukup lama mempelajari batu-batu Bulan.

Ia mengakui bahwa "batubatu itu cukup berbeda dengan batuan Bumi yang membuat kita sibuk selama bertahun-tahun." Tapi kini ekspedisi Apollo telah berakhir dan para ahli telah bertahun-tahun mempelajari komposisi Bulan tapi apa yang telah mereka pelajari?

Pertama-tama, contoh-contoh yang diambil dari penerbangan ke Bulan pertama (dari Sea of Tranquility) ternyata kaya akan titanium dan elemen-elemen bahan yang tahan panas lainnya, yang memiliki titik leleh tinggi. (Menurut kedua ahli Soviet itu, bahan-bahan ini dimaksudkan untuk lapisan penahan atau pelindung yang melingkupi lapisan dalam pesawat ruang angkasa itu). Dan contoh-contoh ini ternyata relatif miskin akan elemen-elemen dengan titik leleh rendah, seperti misalnya sodium dan potasium. Demikian juga, batu-batu yang diambil dari Ocean of Storms.

Batuan ini mempunyai komposisi kimia yang unik, yaitu mengandung lebih dari 20 kali uranium, thorium dan potassium yang diketemukan dari contohcontoh lainnya. Batu-batu ini tepatnya diambil dari Ocean of Storms bagian Utara, terutama di daerah Aristarchus, di mana dilaporkan di daerah ini beberapa orang ahli melihat kejadian yang bersifat volkanis. Sebagian elemen yang diketemukan di Bulan belum pernah diketemukan di Bumi dalam bentuk natural. Pada Konperensi Ilmiah ke Tiga di Houston, Argone National Laboratory melaporkan bahwa mereka telah menemukan uranium 236 dan neptunium 237 di contoh-contoh batuan Bulan yang dibawa pulang oleh Apollo 12 dan 14, elemen-elemen yang tidak dijumpai secara alamiah dalam alam ini.

Elemen lain yang tidak pernah diketemukan sebelumnya oleh para ahli Bumi adalah komponen asing yang dinamakan KREEP. Komponen ini mengandung potasium berkadar tinggi, beberapa elemen yang jarang diketemukan di Bumi dan phosphorus. Elemen ini diketemukan dalam contoh-contoh yang dibawa oleh Apollo 12 dan berumur kira-kira 4,5 milyar tahun. Komponen misterius ini dianggap sebagai bagian dari kerak

Bulan telah tua umurnya. Jumlah partikel-partikel metal yang amat banyak juga diketemukan pada berbagai contoh. Anehnya, Bulan mengandung banyak sekali elemen-elemen yang jarang diperoleh di Bumi yang mempunyai titik leleh amat tinggi hingga mampu menahan panas. Sebagian dari elemen ini, terutama titanium, kini di Bumi dipakai untuk pembuatan jet supersonik dan pesawat angkasa luar.

Salah satu scientific Journal (Science News, 16 Agustus 1969, halaman 129) menyatakan bahwa permukaan Bulan bagian luar mengandung titanium, zirconium, dan yttrium dalam "kadar yang tinggi dari dugaan saat ini baik pada batuan bumi ataupun dugaan mengenai elemen-elemen yang memenuhi alam dunia ini."

Para ahli Bulan juga menemukan suatu mineral baru yang tidak dikenal, di permukaan Bulan. Science News (10 Januari, 1970, halaman 34) memuat pernyataan: "mineral asing itu adalah titanium-ironzirconium silicate dengan konsentrasi pada calcium dan yttrium, sedang ke delapan elemen lainnya lebih sedikit termasuk aluminium dan sodium." Terang gambaran ini tidak mengungkapkan seluruh komposisi dunia Bulan.

Para ahli kita hanya mempelajari 837 pon bahan dari Bulan. "Tentu tidak ada di antara astronaut kita yang mampu menggali lubang sedalam 25 mil untuk menentukan susunan kimia di bagian bawah sana," demikian pernyataan penulis karya ilmiah Earl Ubell, "tapi alam rupanya telah memberikan sebuah bor ampuh dalam bentuk meteor yang menumbuk dan melubangi permukaan Bulan cukup dalam dan mementalkan batuan-batuan di lapisan bawah.

Masingmasing pendaratan Apollo, terutama Apollo 15, didesain untuk medarat di daerah-daerah yang diperhitungkan penuh dengan batu-batuan dari lapisan bawah yang terpental keluar." Maka walau hanya sedikit yang kita ketahui, para ahli telah cukup banyak mempelajari tentang tetangga kita itu hingga sampai pada kesimpulan: "Komposisi Bulan sama sekali berbeda dengan yang dimiliki dahulu ketika baru saja mengorbit bumi." 6 Elemen-elemen yang membentuk komposisinya terang amat berbeda.

Pada umunya, para ahli tidak hanya kebingungan tentang perbedaan elemen yang memebntuk permukaan Bulan, tapi juga tidak mengerti kenapa permukaan Bulan itu mengandung bahan kimiawi aneh : permukaannya kaya akan elemen-elemen tahan panas dan bagian dalamnya kelihatannya langka akan zat besi, sedangkan kadar besi kelihatannya sangat tinggi di daerah maria, dan pada satu lapis di bawah permukaan. Jumlah elemen tahan panas pada batuan permukaan amat tinggi hingga beberapa geochemist menduga bhw bahan-bahan ini dibawa ke permukaan Bulan dalam jumlah banyak untuk maksud tertentu.

Dalam teori macam ini, bahan-bahan yang tidak tahan panas dipusatkan di bagian dalamnya. Sebenarnya Bulan amat aneh dalam hal ini hingga Dr. L. Anderson, profesor geofisika dan direktur laboratorium seismologi di Caltech menyatakan bahawa "bulan tersusun terbalik, apa yang lazimnya berada di bawah, justru terletak di permukaan."

Kami mengusulkan : Teori Soviet tentang dunia penuh lubang itu, yaitu bahwa benda yang berasal dari dalam tubuh Bulan dibawa ke permukaan selama proses perbaikan permukaan yang rusak oleh karena tumbukan benda langit, kelihatannya cocok dengan apa yang dikatakan oleh para ahli bahwa Bulan tersusun terbalik. Apa yang lazimnya berada di dalam justru terletak di luar. Juga terdapat kenyataan bahwa Bulan langka sekali kadar besinya kecuali pada lapisan di bawah permukaannya dan di daerah maria kaya sekali akan besi, titanium, dan elemen-elemen lain semacam itu. Sekali lagi kenyataan ini sesuai dengan teori itu.

LINGKUNGAN DAN BLOK BESI MISTERIUS
Sebagaimana yang telah kita ketahui, maria bulan kaya akan besi. Anehnya sebuah lapisan tebal dalam tubuh bulan, tepat di bawah permukaan yang penuh lubang juga kaya akan besi. Dalam sebuah studi teknis "Konperensi Bulan ke 2, (Vol 3, hal 2947-2962) dilaporkan :" …Bulan tidak tersusun seluruhnya oleh bahan-bahan paramagnetik, tapi dari bahan-bahan ferromagnetik seperti misalnya adanya besi bebas dalam jumlah banyak yang mendominasi suatu daerah yang luas."

Dari suatu studi seismik, datang laporan yang sama. Terdapat dua daerah atau lingkungan "aktivitas" jauh di dalam tubuh Bulan. Lingkungan ini paling tidak 1000 kilometer panjangnya, dengan dalam 1000 kilometer juga dan menurut sumber yang bisa dipercaya, kelihatannya daerah ini tidak saling memotong. Mengapa zone ini sampai terbentuk sedemikian rupa? Seorang ahli seismologi Bulan Dr. Gary Latham mengakui, "Saya keheranan. Kami tidak bisa menjelaskannya sekarang."

Sebuah blok besi sepanjang 1000 kilometer di ketemukan dalam alam ini? Mungkinkah zone itu merupakan konstruksi bagian dalam dari pesawat ruang angkasa buatan yang kita namakan Bulan itu?

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun