Tuesday, November 15, 2011

benarkah bulan merupakan sebuah pesawat? bag 7

Penerbangan Apollo ke bulan adalah dilakukan oleh Apollo 8. Astronaut kita dimaksudkan untuk memutari Bulan, mempelajari daerah itu untuk memperhitungkan kemungkinan pendaratan di permukaan Bulan, melakukan test-test bulan dan ruang angkasa dan kembali lagi ke Bumi.

Mereka yang terpilih mengemban tugas bersejarah ini adalah Frank Borman, James Lovell dan William Anders. Mereka merupakan manusia pertama yang mengorbit Bulan.

Peluncuran dan perjalanan di luar angkasa menuju ke Bulan dilaksanakan dengan sukses tanpa gangguan. Akhirnya, Borman, Lovell dan Anders, awak Apollo 8 melihat dari jarak dekat yang belum pernah disaksikan oleh orang lain dengan mata telanjang.

Mereka melihat Bulan baik bagian depan maupun belakangnya. "Bulan pada dasarnya berwarna abu-abu. Tidak. ada warna lainnya. Kelihatan seperti dempul kering." Pada malam Natal 1968, kamera Apollo 8 mencetak pemandangan permukaan Bulan yang asing dan aneh, di mana film ini disiarkan dalam siaran Televisi.

Dalam salah satu kejadian paling menggetarkan dalam sejarah, Mayor Anders menghubungi Bumi dengan pesan ini: "Kami sekarang sedang mendekati fajar menyingsing di Bulan dan untuk semua penduduk dunia, kami awak Apollo 8 mempunyai pesan yang ingin kami kirimkan." Kemudian ketiga astronaut itu, Anders, Lovell dan Borman, mulai membaca ayat-ayat dalam Kitab Suci secara bergantian: "Pada mula pertama Allah menciptakan langit dan bumi. Maka bumi itu campur baur adanya, yaitu suatu hal yang tertutup kelam-kabut...:."

Tapi misi Apollo yang pertama juga mengalami saat-saat mengerikan. Dalam putaran pertama dari penerbangan Bulan itu, astronaut-astronaut itu menyaksikan "sebuah benda berbentuk cakram". UFO itu mereka lewati dengan cepat beberapa kali dan Para astronaut itu mengeluh adanya cahaya menyilaukan memancar ke mata. Mereka bahkan menyatakan merasakan "suatu gelombang panas di dalam kapsul angkasa luar mereka."

Dengan panik mereka merasakan pesawat ruang angkasa mereka mulai "terombang-ambing", hingga mereka hampir saja tidak bisa menguasainya. Lebih-lebih lagi, dari saat ke saat mengalami hal aneh ini, mereka mendengar suara radio yang ribut dan aneh, yang mereka sebut sebagai "suara ribut dengan frekwensi tinggi yang tidak tertahankan oleh telinga" dan "suara kacau yang aneh".

Suara ini kedengaran bergantian secara berselangseling. Otto Binder, ahli research UFO ternama dan bekas penulis ilmiah NASA yang diberi penghargaan oleh NASA karena pengabdiannya, melaporkan perjumpaan Apollo 8 ini. Ia menyatakan "Bencana yang dialami Apollo 8 itu seakan-akan menyatakan bahwa UFOnaut (awak UFO) berusaha untuk menghalangi perjalanan astronaut kita mengitari bulan.........."

Bagaimanapun, sepekulasi macam ini adalah tanpa alasan yang kuat. Seminggu setelah Borman, Lovell dan Anders kembali ke Bumi, datang berita dari Soviet. Pada bulan Januari tanggal 16, 1969, yaitu pertemuan antara Soyuz 4 dengan Soyuz 5, penggabungan dua pesawat berawak (mengangkut manusia) pertama di dunia. Ketika Soyuz bertemu dan bergabung, dilaporkan bahwa Kolonel Vladimir Shatalov, satu satunya awak dari Soyuz 4, berkata: "Aku telah mencarimu kesana kemari." Dan salah satu dari awak Soyuz 5 menjawab: "Ya, dan kini kau mempermainkan kami!" 3 Kini diakui kecuali jika terjadi malapetaka yang tidak diharapkan, program Soviet akan mendahului Amerika.

Apollo 10, adalah misi terakhir yang dipersiapkan untuk mendarat di atas permukaan dunia asing yang penuh keajaiban itu. Ketika selesai persiapannya, peluncuran akan dilakukan pada tanggal 18 Mei 1969, tepatnya pada jam 12:45 malam, EDT. Benarlah seperti yang direncanakan, pesawat ruang angkasa luar Saturn-Apollo 10 yang besar meluncur ke atas dari landasan peluncurannya.

Yang menjadi pilot Command Module (dinamai Charlie Brown) adalah John Young, sedangkan Lunar Modul (yang diberi nama Snoopy) adalah pilot Eugene Cernan.

NASA menaksir bahwa "lebih dari satu milyar penonton di dunia" menyaksikan peluncuran ini, ketika peralatan camera TV berwarna 15-pound bekerja dengan baik.

Penerbangan itu meninggalkan bumi pada kecepatan lebih dari 24 ribu mil perjamnya. Ketika mendekati ketinggian 40 mil, daya cengkeram gravitasi bumi yang besar mulai mengendor dan pesawat angkasa luar itu langsung menuju ke Bulan.

Ketika Apollo 10 mendekat setengah perjalanan jauhnya ke Bulan, para astronaut itu merasa ngeri ketika mendengarkan rekaman nyanyian Andy Williams "..... In My Beautiful Balloon". dan lagu Frank Sinatra "Fly Me to The Moon." Pada tanggal 21 Mei, Apollo 10 berputar membentuk orbit ellips di sekitar Bulan. Pesawat ruang
angkasa itu semakin mendekati permukaan bulan yang kasar itu yaitu sekitar 60 mil laut. Para awak pesawat itu melihat permukaan Bulan secara dekat dari Charlie Brown dan merasa sama sekali tidak percaya.

Dalam mempersiapkan perjalanan Apollo berikutnya yang akan mendaratkan manusia diatas permukaan Bulan, dua orang astronaut di lunar module (Stafford dan Cernan) turun sampai titik rendah kira-kira 50.000 kaki untuk melakukan inspeksi dekat mengenai tempat pendaratan yang akan dipilih oleh Apollo 11, yaitu daerah yang bernama the Sea of Tranquility. Ketika penurunan Lunar Module Snoopy sampai pada titik paling rendah (kira-kira 12 mil laut).

LM Snoopy itu mengalami putaran hebat untuk beberapa saat yang mencekam. Tapi LM Snoopy bisa stabil kembali dan kemudian bergerak mengorbit Bulan dengan jarak yang paling dekat. Komentar Cernan yang amat gembira menggambarkan betapa riangnya perasaan semua awak: "Halo, Houston, kami turun di sekitar permukaan!" Setelah dengan cemas memperbaiki fungsi sistim kemudi yang tidak berjalan dengan baik, akhirnya para astronaut itu melakukan penggabungan dengan sukses.

Saat itulah Houston Control memasang sebuah gambar kartun yang menunjukkan Snoopy mencium Charlie Brown. Disertai dengan tulisan: "Cup. Kau tetap mengenai sasaran, Charlie Brown." Delapan hari dan tiga menit setelah meninggalkan landasan luncur di Kennedy Space Center, - Apollo 10 terjun ke lautan Pasifik, menurunkan tirai penutup misi latihan untuk pendaratan pertama di Bulan.

Setelah itu, Amerika siap untuk mendaratkan manusia di Luna atau yang lebih dikenal sebagai Bulan.
Walaupun sukses besar NASA kelihatannya menempatkan Amerika pada kecepatan yang lebih tinggi dalam perlombaannya dengan Rusia, namun Rusia sebenarnya tidak bisa dikatakan kalah. Bahkan ketika pada akhir bulan September 1968, setengah tahun sebelum penerbangan Apollo 10 yang bersejarah, Rusia kelihatannya jauh lebih maju.

Memang sebenarnya, banyak ahli angkasa luar yang mengharapkan Rusia melakukan percobaan pertama untuk mengirimkan manusia ke Bulan sebelum Amerika melakukan pendaratan dengan Apollo 11. Dua orang Amerika pertama yang terpilih untuk penerbangan itu adalah Neil Armstrong dan Edwin "Buzz" Aldrin.

Orang pertama di atas permukaan bulan, Neil Armstrong yang berusia 38 tahun saat itu yang merupakan pemimpin penerbangan, dianggap sebagai "(mungkin) jet pilot terbaik di dunia" oleh NASA. Armstrong telah memperoleh surat ijin penerbangan pesawat sebelum ia diizinkan memperoleh SIM. Edwin Aldrin, seorang kolonel Angkatan Udara dan merupakan seorang Doktor Science di Astronautics, oleh sebagian pemimpin NASA dinamakan "astronautnya astronaut yang tidak pernah membuat kesalahan."

Ia dianggap sebagai "seorang yang tepat untuk mengadakan penjelajahan ke suatu tempat yang tidak dikenal." Yang menarik, ayah Aldrin, seorang penerbang ternama di tahun dua puluhan, merupakan orang yang memperkenalkan penerbang ternama Charles Lindbergh dengan Dr. Robert Goddard pada hari-hari permulaan sejarah peroketan dimulai. Anggota misi ketiga adalah Kolonel Michael Collins yang berusia 38 tahun, berasal dari Angkatan Udara Amerika Serikat.

Selama dalam sejarah yang kita kenal ia dibebani tugas yang paling tidak menyenangkan: melakukan penerbangan sepanjang jalan ke Bulan, dan tidak pernah mendarat sama sekali. Collins harus memutari Bulan hingga kedua temannya kembali untuk bersama pulang ke Bumi. Jika segala sesuatu tidak beres, ia akan terpaksa meninggalkan kedua temannya di Bulan dan kembali ke Bumi seorang diri. Ia berkata:

"Jika mereka mendapatkan kesulitan di atas permukaan Bulan, tidak ada satu halpun yang bisa saya lakukan....... Tapi kami kira hal itu tidak akan. terjadi dan jika benar terjadi, saya akan berusaha sebisa mungkin untuk membantu mereka. Tapi mereka tahu, saya tahu dan Mission Control juga tahu bahwa terdapat beberapa kategori tentang tidak berfungsinya suatu alat tertentu yang mengharuskan saya menghidupkan motor dan pulang ke Bumi tanpa mereka:"

Komunikasi terbesar dalam sejarah, dua juta mil kabel yang dipasang di dalam tanah dan di dalam lautan sirkuit radio dan satelit komunikasi akan memungkinkan kontak kita dengan ketiga orang yang akan meninggalkan Bumi itu.

Jaringan yang dikenal dengan sebutan "The Manned Space Flight Network'' ini tergantung pada operasi antena radio yang saling berhubungan meluas di seluruh dunia untuk tahap mengorbit bumi selama misi itu, dan 3 antena berdiameter 85 kaki di Spanyol, California dan Australia untuk mengadakan hubungan dengan ribuan mil dari Bumi. Untuk Apolla 11 , jaringan itu juga menggunakan 17 stasiun bumi, empat kapal laut, dan delapan jet Boeing 707 untuh menghubungkan jarak antara stasiun darat dan kapal laut terutama di atas daerah Pasifik antara Australia dan Hawaii.

Jaringan itu tidak hanya menguasai komunikasi percakapan saja, tapi bagian yang paling penting dari misi itu...... yang memungkinkan komputer di darat dan di pesawat angkasa luar saling bertukar data dengan kecepatan 2400 bit informasi setiap detiknya. Tanpa adanya komunikasi yang cepat dan tepat, penerbangan Apollo 11 tidaklah mungkin dilakukan. Tentu saja bahaya yang dihadapi bukanlah mainmain....... walaupun diperkecil oleh kecermatan dan ketepatan perhitungan NASA.

Di manapun juga dan kapanpun juga bisa terjadi titik atau bagian kritis. Di balik bahaya kemungkinan menabrak atau tidak berfungsinya sistim pendukung kehidupan, terdapat ancaman yang mungkin menjadi kenyataan yaitu gagalnya peralatan, walaupun sedikit saja bisa menyebabkan mereka terkatung-katung di ruang angkasa, dan harus mengorbit matahari untuk selamanya.

Pada hari yang bersejarah, tanggal 16 Juli, 1969, hampir sejuta orang memenuhi Cape Kennedy untuk menyaksikan peluncuran terbesar. Roket yang maha besar menderu memekakkan telinga ke angkasa raya, tepatnya pada jam 9:32.51 ketika banjir 50.000 galon air tiap menit menuangi menara peluncur agar menjadi dingin dan tidak mencair karena panasnya tenaga untuk peluncuran roket itu.

Pukulan daya luncur yang amat hebat itu disamping mengubah beton menjadi pancuran air maha besar, juga berubah menjadi gelas. Roket Saturnus terbang mengorbit bumi, dan Neil Armstrong, komandan penerbangan, mengirimkan berita radio : "Kami tidak menghadapi kesulitan dalam tiga tahap penerbangan saat ini.
Segalanya berjalan dengan beres."

Separoh penghuni dunia menahan napas ketika roket angkasa luar itu sedang mengorbit bumi siap untuk berangkat ke Bulan. Ketika kecepatan mereka semakin tinggi menjadi 24.545 mil setiap jamnya, Mission Control memberikan aba-aba: "Kalian kelihatannya baik-baik saja. Berangkat!" Dan pesawat angkasa luar Apollo 11 merenggutkan cengkeraman gravitasi Bumi dan memulai perjalanan panjangnya ke Bulan.

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun