Monday, November 14, 2011

Thariq bin Ziyad, Sang Penakluk Spanyol


Setelah wafatnya Rasulullah SAW, ajaran Islam menyebar dengan cepatnya ke seluruh penjuru dunia. Di Eropa, ajaran Islam berangkat dari Afrika Utara dan masuk melalui Spanyol.

Kisah masuknya Islam ke Spanyol tak bisa dilepaskan dari sosok heroik Thariq bin Ziyad, yang ditugaskan Gubernur Afrika Utara Musa bin Nushair. Menurut catatan, Thariq dilahirkan pada 15 November 689, dan merupakan budak yang dimerdekakan oleh Musa bin Nushair.

Alkisah, penugasan untuk Thariq didasarkan atas kondisi Spanyol yang tengah dilanda konflik antara sesama penganut Kristen. Raja Roderick yang berkuasa saat itu memaksakan ajaran Trinitas yang dianutnya kepada umat Nasrani Aria. Sementara Nasrani Aria meyakini Nabi Isa adalah semata-mata utusan Allah.

Roderick pun dikenal dengan kekejamannya. Dia menerapkan pajak tinggi bagi rakyat, serta menyuburkan pelecehan terhadap kaum perempuan. Kondisi itulah yang membuat banyak penduduk Spanyol eksodus ke Afrika, yang ketika itu dipimpin pemerintahan Islam.

Salah satu dari warga yang eksodus adalah Gubernur Ceuta, Julian, yang putrinya, Florinda, dinodai oleh Roderick. Kepada Musa bin Nushair, Julian meminta agar Spanyol dibebaskan dari penindasan Roderick.

Pada Ramadan 92 Hijriyah, bertepatan dengan 711 Masehi, Thariq bin Ziyad tiba di Spanyol untuk misi dakwah. Namun ajakan dakwah tersebut mendapatkan respons yang tidak baik dari Roderick.

Tak banyak pasukan yang dibawa Thariq ketika itu. Menurut catatan, hanya ada 12.000 orang, sementara tugas penaklukan yang dibebankan tidaklah mudah. Terlebih, jumlah pasukan Visigothic ketika itu mencapai 100.000.

Perbedaan jumlah kekuatan itu tak membuat Thariq mundur. Dia malah memerintahkan kapal-kapal yang membawa pasukannya dibakar. Keputusan Thariq itu jelas menimbulkan tanda tanya. Namun dalam pidatonya, Thariq kembali membakar semangat prajurit Islam untuk terus maju berjuang:

"Di belakang kita ada lautan luas, di hadapan kita pasukan musuh. Jadi, kita datang ke sini tidak untuk kembali. Kita hanya punya dua pilihan, menaklukkan negeri ini dan menetap di sini serta mengembangkan Islam, atau kita semua binasa (syahid)?".

Namun kemenangan berpihak kepada pasukan Islam, yang mengalahkan pasukan Roderick di Bakkah. Selanjutnya giliran kota-kota seperti Cordova, Granada, dan Toledo ditaklukkan. Toledo ketika itu merupakan ibu kota Kerajaan Visigothic,.

Untuk menandakan kesuksesan Thariq, bukit di pantai tempat pendaratannya lalu diberi nama Jabal Thariq, yang kini dikenal dengan nama Gibraltar. Bahkan Thariq dianggap sebagai salah satu komandan militer terpenting dalam sejarah Iberia.

Setelah penaklukan oleh Thariq, Islam menyebar dengan cepat. Bahkan kota-kota semacam Andalusia dan Cordova ketika itu menjadi pusat peradaban dunia.

Dari Spanyol Islam memasuki Austria. Selanjutnya pada akhir abad 1800, ajaran Islam semakin meluas di tanah Eropa.

Nurfajri Budi Nugroho - Okezone

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun