Monday, November 14, 2011

Anak dengan penghasilan sendiri dan ketergantungannya pada orang tua?

Kita sebagai orang tua pasti mengharapkan yang terbaik bagi anak dan seolah-olah kita mengerti apa yang menjadi kebutuhan anak itu. Padahal kita sebenarnya tidak terlalu mengerti anak dan membentuk anak menjadi apa yang kita cita-citakan.

Saya asumsikan anda sebagai seorng muslim, pada saat kita mensekolahkan anak maka anak itu mendapatkan ilmu yang banyak dan bervariasi berupa teori dan praktek. Semua ilmu yang dipelajari itu akan dimintakan pertanggungjawaban sedangkan sebagian besar ilmu itu tidak pernah berguna untuk kepentingan umum atau ibadah. Maka dari itu semakin beratlah beban anak di akhirat kelak.

Andaikata anak kita di sekolahkan Lalu pada saat apa dia mendapatkan ilmu untuk bekerja? semua dari kita menjawab setelah kita kuliah. Ternyata tempaan 3 tahun atau 5 tahun itu yang dapat membuat dia terinspirasi pada pekerjaan.

Berarti pendidikan yang ada di Indonesia itu telat, memang sih kita juara olimpiade pada bidang tertentu karena pendidikan yang secara consisten, kebebasan berfikir dan juga pengarahan oleh para ahli tapi itu hanya pada sekolah tertentu yang notabene tidak menggunakan cara standart pendidikan sekolah negeri yang unggulan maupun yang tidak.

Dulu saya pernah les dengan seorng guru fisika dari sebuah smu bandung. Dia mengajarkan kepada saya pelajaran fisika 1 bab hanya dalam 1 jam dan dengan cara yang mudah sekali untuk dipahami. Dia berkata kelas 1 dan 2 harus diajarkan oleh guru ahli fisika lalu kelas 3 pada saat caturwulan pertama harus sudah selesai pelajaran 1 tahun.
Pada saat semester 2 dan 3 sudah pemantapan ebtanas dan umptn.

Di situlah bedanya sekolah yang berkelas dan tidak tapi apa mau anak kita tergerus ketaqwaannya di sekolah yang tidak mengajarkan agama yang sejalan.

Pada saat anak itu akan kuliah maka terlihat lagi apakah keluarganya memiliki biaya atau tidak?
kalau dia tidak memiliki biaya maka rangking 5 besarnya itu setelah lulus smu akan sia-sia karena tidak dapet dipakai mencari kerja.

Kalau dia memiliki biaya maka dia akan kuliah, tapi saat dia kuliah tidak bener maka keluarganya berkata kamu itu di sekolahkan dengan mahal tapi malah kamu sia-siakan. Kalau anak itu kuliahnya bener dalam artian berprestasi maka ujung-ujungnya orang tua itu akan menyebarkan kepada temannya bahwa saya itu berhasil mengurus anak dan juga anak saya punya penghasilan yang besar.

Tapi kita lihat dulu apa bedanya bangga dengan sombong?
Apa arti keberhasilan bagi anak kalau banyak kepentingan yang utama terlepas?
Kita lebih menekankan anak untuk mengikuti les dari pada menjalankan sholat.

Kembali ke topik utama kita penghasilan dan ketergantungan pada orang tua.
Pada saat anak dibawah usia 10 tahun, dia akan menjadi peniru yang sangat baik sekali. Dia meniru orang tuanya dan lingkungan sekitar. Pada saat usia dibawah 10 tahun ini sel-sel otaknya masih aktif lebih banyak dari orang dewasa. Usia segini ini, sangat bgus untuk di beri pengetahuan tapi inget jangan dipaksakan. Secara alami anak itu akan bergerak mengikuti sesuatu yang aman, menarik bagi dirinya. Dia akan mencoba banyak hal mulai dari menggigit sesuatu, menggoyangkan sesuatu dan anak itu lebih senang pada warna yang terang.

Pada suatu suku di India, mereka sering sekali melakukan perjalan hingga suatu ketika beberapa anak mati karena memakan dedaunan sedangkan orang dewasa tidak mati setelah makan daun yang sama. Disini terlihat bhwasanya syaraf anak kecil itu lebih peka karena banyaknya sel yang masih hidup.

Anak kecil lebih senang makan makanan yang manis seperti cokelat, karena kita tidak mengerti mereka maka kita kasih sayuran. pada saat Oprah show di metrotv, saya melihat ada ibu yang mengerti akan kondisi ini dan dia menjus sayuran itu dan memasukan ke dalam kue dan makanan yng biasa di makan oleh anaknya.

Kenapa seorang anak tidak suka sayuran?
karena pahit disebabkan syaraf perasa yang dimiliki masih lebih banyak dibanding orang dewasa. Anak pada saat kesenangannya dan keamanannya tidak terpenuhi akan dengan mudahnya memunculkan reaksi menangis.

Penelitian yang di lakukan oleh orang Inggris terhadap anak kecil yaitu diperlihatkn benda yang terang secara begantian.Hal itu membuat seorang anak menjadi aktif memperhatikan benda yang berubah-ubah itu. Disini terlihat waktu dia umur dibawah 10 tahun, waktunya diberi berbagai macam permainan untuk perangsangan otaknya karena pada saat usia diatas 10 tahun, banyak sel-sel yng akan mati kecuali sel-sel yang berisi aktifitas yang biasa dia kerjakan.

Pada saat usianya diatas 10 tahun ini maka dia akan banyak melihat keluar dari keluarganya. Dia mulai mencari tahu, kalau lapar harus mencari apa dan kalau ingin penghasilan harus bagaimana. Hanya saja hal ini sedikit lebih lama, apalagi kalau orang tua itu sibuk. Tapi harusnya sih, sesibuk apapun orang tua harus bisa komunikasi dengan anak.

QS AL Anfal 28:
"DAN KETAHUILAH, BAHWA HARTAMU DAN ANAK - ANAKMU ITU HANYALAH SEBAGAI COBAAN DAN SESUNGGUHNYA DI SISI ALLAH LAH PAHALA YANG BESAR."

Darimana seseorang dapat penghasilan, apabila dia tidak sekolah?
Kalau kita mengajarkan ilmu-ilmu yang cukup maka seorang anak itu bisa membuat sesuatu dengan hasil pemikirannya, memang sih dia bisa saja jadi karyawan di perusahaan lain. Banyaknya perusahaan yang mewajibkan seorang karyawannya memiliki izasah minimal SMU atau sederajat. tapi biasanya kalau begitu gajinya kecil. Ada juga perusahaan seperti outsourcing yang tidak menggunakan izasah tapi keahlian. cuman kekhawatiran kita bagaimana masa depannya nanti dengan gaji sekecil itu. Kita tidak usah memaksakan cita-cita kita kepada anak seperti kemampuannya dagang tapi orang tuanya ingin dia jadi dokter yang akhirnya membuat anak itu jadi dokter tapi jualan obat. Pasien sakit ringan tapi disuruh operasi dan lain-lain.

Saran saya, Sekolahkan anak dengan tetap diperhatikan oleh orang tua. Biarkan anak itu tumbuh menjadi dirinya sendiri dan penyembah-penyembah Allah sejati. Sekolahkan anak itu kalau bisa di sekolah yang bisa mensesuaikan diri dengan anak, contoh:prodigy. Disekolah itu dia akan ditempa sesuai keinginannya dan diperkuat lagi. Sehingga pada saat anak itu cukup mampu untuk berjalan sendiri maka selesailah sekolah.

Dimaksudkan cukup mampu ini yaitu dengan bisa menjadi enterpreneur (pengusaha). Betul Usaha butuh modal, sekarang tinggal orang tua untuk mensupport lebih dalem lagi. Sedangkan modal ilmu dan keahlian diberikan oleh prodigy.

Kenapa saya menekankan pada prodigy tidak pada yang lain?
Menurut saya, prodigy sendiri sangat murah, lebih murah daripada masukin Sekolah Dasar. Pada saat awal akan diberikan alat berupa brain aktivator untuk pengaktif sel otak, sedangkan pada saat belajarnya nanti akan dibantu juga dengan alat downloader yang fungsinya untuk lebih mudah menghafal dan langsung tertanam di alam bawah sadar, sehingga sulit sekali untuk dilupakan. lalu alat yang ketiga yaitu subliminer berupa alat yang akan membuat anak itu tergerak untuk melakukan aktifitas.

Maka dari itu wajar saja apabila anak dimasukkan dari umur 5 tahun lalu saat usia 10 tahun dia sudah sepintar orang usia 17 tahun saat ini dengan penuh gairah hidup dan beraktifitas.

Semoga Bermanfaat.

1 comments:

Anonymous said...

kang menurut jawaban akang yang disampaikan :
*Sekolahkan anak itu kalau bisa di sekolah yang bisa mensesuaikan diri dengan anak, contoh:prodigy. Disekolah itu dia akan ditempa sesuai keinginannya dan diperkuat lagi.

pada kata kata
Sehingga pada saat anak itu cukup mampu untuk berjalan sendiri maka selesailah sekolah.

pertanyaannya?

Apabila anak tersebut mampu untuk "berjalan sendiri" di usia 10 th bagaimana kesananya ?
Apa kembali lagi ke orang tua yang mendidik dirumah ?
Apa langsung bisa lang terjun sebagai pengusaha ? diusia sedini itu?
( itu pun kalao diusia 10 th dianggap mampu )
Kriteria seperti apa yang di maksud oleh akang mampu pada anak ?

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun