Tuesday, November 15, 2011

Alkohol dan Risiko Kanker Payudara


KOMPAS.com - Risiko seorang perempuan mengidap kanker payudara biasanya akan meningkat apabila memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara. Namun, risiko ini dapat ditekan dengan merubah gaya hidup dan perilaku, khususnya dalam hal konsumsi alkohol.

Sebuah studi baru dari Washington University School of Medicine di St Louis menunjukkan, gadis remaja dengan riwayat keluarga kanker payudara memiliki risiko lebih tinggi menderita kanker tersebut seiring peningkatan konsumsi alkohol.

"Pertanyaan paling umum yang sering kita dengar dari perempuan dengan riwayat kanker payudara adalah bagaimana caranya dapat mencegah kanker payudara pada anak perempuan kami," kata ahli epidemiologi Graham A. Colditz, MD, PhD, yang mempublikasikan penelitiannya secara online dalamjournal Cancer.

"Temuan ini bisa menjadi strategi buat kita untuk menurunkan risiko kanker payudara dengan membatasi konsumsi alkohol," tambahnya.

Peneliti mengklaim, ini adalah temuan pertama yang melihat hubungan antara konsumsi alkohol pada remaja dengan risiko kanker payudara. Pasalnya, selama ini kebanyakan riset hanya mengkaitkan alkohol dengan risiko kanker payudara pada perempuan usia 50-an, 40-an, 60-an dan pada risiko kanker payudara invasif, bukannya risiko awal (lesi jinak) yang dapat menyebabkan kanker payudara invasif.

Dalam riset sebelumnya yang dimuat Journal of American Medical Association, dimana Colditz juga bertindak sebagai peneliti menemukan, telah terjadi peningkatan secara moderat risiko kanker payudara dengan mengonsumsi 3-6 gelas alkohol setiap minggu pada setiap wanita dewasa, terlepas apakah dia memiliki sejarah keluarga dengan kanker payudara.

"Dalam studi ini, kami telah mencoba untuk menguraikan efek alkohol pada perempuan yang mempunyai riwayat kanker payudara dan perempuan tanpa riwayat kanker payudara. Kita melihat bahwa efek alkohol paling kuat terjadi pada perempuan dengan riwayat kanker payudara dalam keluarga," kata Colditz.

Dalam risetnya Colidtz juga menemukan fakta menarik, di mana tidak ditemukan resiko peningkatan lesi jinak payudara pada perempuan muda (tanpa riwayat kanker payudara) terkait konsumsi alkohol. Tetapi, risiko mereka tampaknya jelas dengan peningkatan indeks massa tubuh di masa kanak-kanak, lingkar pinggang pada masa remaja dan tinggi badan.
Temuan tersebut menunjukkan, ada perbedaan faktor risiko antara perempuan dengan riwayat kanker payudara dan mereka yang tidak.

"Tinggi badan terkait dengan risiko kanker payudara. Dan beberapa data menunjukkan ledakan pertumbuhan menyebabkan risiko lebih tinggi terkena kanker di kemudian hari. Jelas, itu bukan sesuatu yang bisa kita kontrol. Namun jika kita dapat memahami apa yang terjadi pada hormon dan proses di dalam tubuh, serta peran aktivitas fisik dan pola makan, kita mungkin dapat memodifikasi sebagian dari akumulasi risiko kanker payudara sejak dini, " tandasnya.

Sumber : EurekAler

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun