Monday, November 14, 2011
Stamina
“Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.”
QS: Ar-Rahmaan (55) : 33
WHO menyatakan bahwa definisi sehat adalah suatu keadaan dan kualitas tubuh yang berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan dan lingkungan yang dipunyainya.
Kesehatan adalah satu hal yang sangat mendukung dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Hingga muncul beberapa istilah dengan hal ini, seperti:
a) Lebih baik mencegah daripada mengobati
b) Sehat itu harta yang tidak ternilai harganya
c) Jika ingin mewariskan sesuatu yang berharga selain ilmu, berikanlah tata cara hidup yang sehat
Bahkan, ada beberapa orang tua yang mendoakan anaknya agar tetap sehat, dengan anggapan bahwa jika mereka sehat, maka semua aktifitasnya (belajar atau bekerja) akan berjalan dengan lancar.
Tapi, kenyataan di lapangan terbukti lain, karena banyak faktor yang berkaitan dengan stamina kesehatan seseorang. Mulai dari pola makan, istirahat, pikiran, polusi, pekerjaan, keluarga, dll. Hingga tidak selamanya stamina dapat terjaga secara konstan. Kadang-kadang anjlok, bahkan jatuh sakit karena terlalu cape atau pola makan yang tidak sehat.
Belum lagi dalam hal tingkat kekebalan bakteri, parasit, virus, dll yang kian meningkat serta terjadinya perubahan bentuk virus dari wujud asalnya, hingga dikenal dengan virus AIDS, Ebola dan virus-virus baru lainnya yang bahkan belum diberi nama dan belum diketahui oleh dunia kedokteran.
Terlalu sering kita ungkapkan, bahwa diri kita sendirilah yang menjadi musuh yang paling berbahaya. Alam amat baik kepada kita, menganugerahi kita dengan kekuatan dan kemampuan yang besar untu kmengalahkan hampir setiap jenis penyakit.
Tetapi mengapa amat banyak orang yang sakit? Biasanya hal ini disebabkan oleh cara hidup mereka yang kurang bijaksana. Kebiasaan ini terlalu sering melemahkan dan merusak tubuh manusia yang luar biasa ini, kemudian para korban itu berpikir mengapa mereka sakit?
Musuh yang tersembunyi banyak sekali di sekitar kita. Kuman-kuman dan virus-virus yang amat kecil, terlalu kecil untuk dilihat tanpa kaca pembesar, sedang terapung-apung di udara yang sedang kita hirup. Kuman-kuman itu bersembunyi di dalam makanan yang kitamakan, di dalam air yang kita minum, dan malahan pada pakaian yang kita pakai. Ada diantaranya yang berguna, tetapi yang lainnya justru amat berbahaya.
Tiap-tiap benda yang kita jamah, rasa atau pegang membawa serta kemungkinan adanya penyakit. Ini semuanya berarti bahwa di dalam tubuh kita terusmenerus terdapat pertempuran untuk hidup melawan “penjahat-penjahat” yang bersembunyi dalam usaha hendak membinasakan kita. Untunglah kekuatan di dalam tubuh biasanya lebih besar untuk memerangi parasit-parasit yang berbahaya itu, kalau tidak kita semuanya akan binasa dengan segera.
Daya tahan yang luar biasa untuk melawan penyakit selalu bekerja. Malahan daya tahan itudibangkitkan dengan danya kuman-kuman atau virus-virus, sehingga musuh yang tersembunyi itu terkadang memegang peranan yang berguna untuk menolong kita agar kuat dan sehat!
Apakah daya tahan tubuh terhadap unsur luar hanya bisa bangkit jika ada unsur luar yang “menyerang”? Bisakah dalam keadaan biasa daya tahan tubuh itu tetap bangkit? Untuk itulah Program Stamina PE diadakan.
Tubuh manusia pada dasarnya tidak memerlukan obat, karena fungsi obat sebetulnya hanya sebagai pemancing untuk membangkitkan daya tahan tubuh. Apabila dengan cara tertentu daya tahan tubuh bisa dibangkitkan, untuk menangkal berbagai penyakit yang terjadi dalam tubuh atau untuk mempertahankan stamina, manusia tidak lagi memerlukan obat.
Hal ini dibuktikan oleh penemuan dunia kedokteran pada sekitar tahun 1970-an ketika mereka melihat daya tahan binatang unta terhadap rasa sakit yang luar biasa sekalipun. Penelitian berlanjut pada manusia, hingga akhirnya ditemukan bahwa sebetulnya otak manusia bisa menghasilkan sejenis narkotika yang dikenal dengan nama endorfin (internal morfin) dan enkefalin (di dalam otak). Kekuatan narkotika alamiah ini ternyata 200 kali lebih kuat dari bentuk narkotika apapun yang di jual di jalan-jalan; dan bonusnya adalah bahwa narkotika yang dihasilkan oleh tubuh manusia tidak menimbulkan efek samping apapun.
Ke-2 hal diatas – munculnya daya tahan tubuh yang luar biasa dan adanya endorfin serta enkefalin -- dapat direkayasa apabila energi seseorang memadai, dalam hal ini harus mengetahui darimana energi itu muncul. Pengolahan energi sebetulnya terjadi di seluruh tubuh, mulai dari rambut sampai ujung kaki, dan itu semua terjadi pada bagian terkecil unsur kehidupan, yaitu di dalam sel. Sementara sumber dari pengolahan energi itu berasal dari mitokondria sebagai alat respirasi sel. Jadi, apabila energi yang dihasilkan oleh mitokondria ini melimpah ruah – melalui proses yang panjang dan rumit tentunya – maka ke-2 hal tersebut di atas mungkin saja terwujud.
Proses peningkatan kekebalan tubuh, yang berasal dari ATP dan glikogen, berkaitan erat dengan peranan Kelenjar Adrenalin yang terletak tepat di atas ginjal. Kelenjar ini terdiri dari dua bagian, yaitu: Cortex adrenal, yang memproduksi hormon steroid, pengetur kadar gula, garam dan air dalam tubuh, serta mempengaruhi bentuk dan penempatan rambut di kulit. Sedangkan Medulla membuat adrenalin dan non adrenalin yang berfungsi sebagai hormon peningkat aliran darah ke otot, jantung dan paru-paru; untuk menghadapi lonjakan emosi, kegirangan atau ketegangan, baik fisik maupun mental.
Terbuktilah sekarang bahwa, dengan pengaturan cara hidup yang sehat termasuk dengan memanfaatkan energi tubuh, manusia bisa sehat dan mempunyai stamina yang tangguh. Tanpa harus menggunakan obat-obatan, minuman suplemen ataupun dopping.
Labels:
ATP,
hikmatul-iman
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun