raga

“Kami telah menciptakan mereka dan menguatkan persendian tubuh mereka, apabila Kami menghendaki, Kami sungguh-sungguh mengganti (mereka) dengan orang-orang yang serupa dengan mereka”
QS : Al-Insaan (76) : 28

Meskipun manusia diciptakan oleh ALLAH SWT dalam bentuk yang sempurna, namun banyak manusia yang kurang mensyukurinya. Bentuk badan adalah satu diantara banyak hal yang patut disyukuri dan dijaga.

Karena situasi dan kondisi yang kurang memadai, bentuk badan bisa “kurang ideal” seperti: terlalu kurus, terlalu gemuk atau kurang “berotot”. Melalui program ini, diupayakan peningkatan bentuk syukur kepada ALLAH SWT dengan pemeliharaan bentuk badan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Marsidi pada tahun 1999 tentang Pengkajian Potensi Pemanfaatan Pelatihan Tenaga Dalam Untuk Bekerja Ditinjau Dari Sisi Ergonomi menyatakan bahwa pelatihan tenaga dalam merupakan olah raga kesehatan, dimana gerakan-gerakan yang dilakukan dalam pelatihan ini merupakan gerakan yang mudah dipelajari oleh semua orang dan tidak membutuhkan tempat yang khusus.

Selanjutnya Marsidi menjelaskan gerak terjadi karena adanya energi yang dihasilkan dalam otot, melalui dua tahap, yaitu anaerobik (tanpa memakai oksigen) dan aerobik (memakai oksigen). Energi hasil anaerobik digunakan pertama kali dalam suatu gerakan (otot), semakin besar gerakan anaerobik semakin besar kemampuan/intensitas gerakan yang dapat dilakukan.

Aktifitas otot selama pelatihan akan mengubah fungsi-fungsi berikut: denyut jantung, tekanan darah, output jantung, komposisi kimia dalam darah dan tubuh, temperatur tubuh, tingkat respirasi, ventilasi paru-paru dan konsumsi oksigen oleh otot. Hasil dari pengolahan nafas adalah adanya munculnya energi yang bisa diambil dari cadangan energi (lemak) yang mempunyai efek melangsingkan, membentuk otot tubuh dan memancing pengumpulan lemak di bagian tertentu yang mempunyai efek menggemukkan.