Thursday, November 3, 2011

Kebebasan Perokok Kian Berkurang

Jakarta, Kompas - Kebebasan para perokok di Jakarta semakin sempit setelah Pemerintah DKI mengeluarkan tambahan larangan bagi mereka. Aktivitas merokok tidak boleh lagi berlangsung di dalam gedung dan tempat khusus merokok harus dihapuskan.

”Ruang khusus merokok terbukti tidak efektif untuk melindungi masyarakat dari asap rokok orang lain. Oleh karena itu, pengelola gedung harus menutup ruang khusus merokok dan meminta semua orang yang merokok untuk keluar gedung,” kata Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta Peni Susanti, Kamis (20/5) di Jakarta Selatan.

Menurut Peni, aturan itu termuat dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 88 Tahun 2010, yang menggantikan Pergub No 75/2005 tentang Kawasan Dilarang Merokok.

Dalam Pergub No 75/2005, aktivitas merokok dilarang dilakukan di rumah sakit, sekolah, tempat ibadah, dan tempat rekreasi anak-anak. Di luar tempat-tempat tersebut, aktivitas merokok hanya boleh di ruang khusus merokok, yang dilengkapi alat pengisap udara dan asbak.

Pengelola gedung yang memfasilitasi orang merokok di dalam gedung mendapat teguran tertulis. Jika membandel, nama gedung akan diumumkan di media massa dan izin operasionalnya dicabut. Menurut Peni, dengan aturan itu semua gedung tidak boleh ada ruang atau kawasan untuk merokok. Larangan ini juga berlaku untuk restoran dan tempat hiburan malam.

Selama ini, banyak restoran mempunyai dua area, untuk perokok dan nonperokok. Kini semuanya untuk nonperokok. Tempat hiburan malam yang biasanya penuh asap rokok kini harus bersih. Pengelola harus menyediakan suatu tempat di luar gedung yang jauh dari pintu masuk sebagai zona merokok.

Direktur Eksekutif Swisscontact Indonesia Foundation Wati Suhandi mengatakan, hasil penelitian, nikotin dan partikel halus berukuran 2,5 mikrometer ditemukan di 86 persen sampel restoran meskipun sudah membedakan ruang untuk merokok dan tidak merokok. Kadar nikotin mencapai 2.000 mikrogram per meter kubik udara sehingga dalam 20 menit, semua pengunjung akan terpapar nikotin.

Kondisi serupa dalam kadar berbeda terjadi di lokasi-lokasi lain dengan ruang khusus merokok. Jadi, ruang itu terbukti tidak efektif dan harus diubah.

”Zona merokok di luar gedung solusi terbaik. Pengelola gedung tidak perlu membeli peralatan penyedot udara, para perokok dapat merokok dengan tenang, dan warga nonperokok tidak ikut terpapar gas beracun dari rokok,” kata Wati. Warga yang menemukan pembiaran terhadap perokok di dalam gedung dapat melapor ke BPLHD DKI.





*otak manusia selalu dipenuhi oleh berbagai macam hal atau usaha bagaimana menyenangkan diri sendiri, dan mungkin untuk mencapai hal itu akan digunakan berbagai macam cara, baik cara menurutnya benar ataupun kalau perlu menggunakan cara yang sebetulnya ia mengetahui persis bahwa cara itu salah. Semua cara akan dibungkus oleh pembenaran – pembenaran yang dibuat sedemikian rupa agar bisa diterima oleh orang lain. Cara seperti ini akan secara turun temurun diturunkan, sehingga akan menjadi semacam budaya yang akan dianggap benar oleh keturunannya.

Contoh yang paling mudah di zaman sekarang adalah soal MEROKOK. Dorongan untuk MEROKOK sangat kuat karena diajarkan oleh lingkungan dan pergaulan, dan ketika sudah memulai, maka akan sangat sulit untuk menghentikannya.

Di dalam rokok ada zat-zat berbahaya yang membuat pemakainya menjadi merasa enak dan membuatnya ketagihan. Padahal semua perokok tahu persis, bahwa yang dilakukannya itu salah, dan rokok mengandung berbagai macam zat berbahaya yang akan merusaknya dalam waktu tidak seketika seperti KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, GANGGUAN KEHAMILAN dan GANGGUAN PADA JANIN.

Bahkan yang sebetulnya paling dirugikan adalah para perokok pasif. Mereka yang tidak merokok akan menghisap asap rokok dari hidung dan langsung ke paru-paru, dan itu secara lambat laun akan merusak kesehatan mereka, terutama pada anak-anak. Akan tetapi para perokok itu sama sekali tidak perduli, kesehatan mereka saja tidak diperdulikan, apalagi kesehatan orang lain.

Hanya satu dipikiran mereka , bagaimana caranya supaya enak. Berbagai macam pembenaran dilakukan seperti merokok itu gaul, merokok itu berselera tinggi dan elite, merokok itu membantu mereka yang bekerja di pabrik rokok, merokok itu menjernihkan pikiran, dan berbagai macam alasan menyedihkan lainnya. Padahal apabila menjawab dengan jujur, mereka akan berkata bahwa ROKOK ITU ADALAH RACUN*.

*Bahan dasar dari rokok adalah Tembakau. Bangsa ATLANTIS dahulu mengembangkan sebuah tanaman bernama UMBAKA yang merupakan singkatan dari UDERHA MONGULATUS BRODEA AGRETUS KEKRIVEROS AMATHEADUS atau diterjemahkan dengan UDARA MENGOTORI BADAN UNTUK MENG-AGRESI KEPALA DAN OTAK AGAR HILANG AMANAH DAN PIKIRAN.

UMBAKA ini atau yang sekarang dikenal sebagai Tembakau, memang dirancang agar manusia yang menghisapnya menjadi ketagihan, dengan demikian mutu darahnya menjadi tidak bagus, otomatis akan menambah jumlah KLAD di badan, sehingga kemampuan akan menjadi turun secara drastis. Pola pikir mereka menjadi terbatas, tidak akan mampu membaca alam secara baik dan benar.

Begitupun perokok pasif, mereka akan bernasib sama, bahkan lebih parah karena menghisap dari hidung. Hal itu sudah diperhitungkan oleh Bangsa pengembang agar hanya Bangsa mereka lah yang maju, dan bangsa lain hanya sebagai buruh-buruh dan robot-robot mereka. Terbukti, sekarang usaha mereka berhasil. Mereka berhasil mengembangkan UMBAKA ini ke seluruh dunia, dan berhasil pula menguasai dunia.

Pelajaran untuk menyenangkan diri sendiri ini sudah sangat mengakar di masyarakat zaman sekarang.

Rasulullah saw. bersabda, "Tidak boleh (menimbulkan) bahaya dan tidak boleh pula membahayakan orang lain." (HR. Ibnu Majah dari kitab Al-Ahkam 2340).
Allah SWT Berfirman , “Dihalalkan atas mereka apa-apa yang baik, dan diharamkan atas mereka apa-apa yang buruk .” (al-A’raf: 157).
"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan." (Al-Baqarah: 195)
"Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepada mu." An-Nisa: 29

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun