Thursday, November 3, 2011

Merokok Sebabkan Miskin Tujuh Turunan

JAKARTA, KOMPAS.com — Merokok bukan hanya merusak kesehatan, tetapi juga membuat orang menjadi miskin. Orangtua miskin yang banyak menghabiskan duitnya untuk membeli rokok mengorbankan kesehatan dan pendidikan anaknya. Uang untuk merokok seharusnya bisa dialihkan untuk biaya pendidikan dan makanan yang bergizi bagi keluarga.

Demikian disampaikan Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Sony B Harmadi, di Jakarta, Rabu (22/7). Menurut dia, kemiskinan akibat merokok berpotensi terjadi dari generasi ke generasi.

Penelitian yang dilakukan Lembaga Demografi FEUI mendapatkan fakta, pada rumah tangga perokok, pengeluaran rokok dan daun sirih per bulan sama dengan 17 kali untuk pengeluaran daging, 15 kali untuk pengeluaran biaya kesehatan, sembilan kali untuk pengeluaran pendidikan, lima kali untuk pengeluaran susu, dan dua kali untuk ikan. Dari data itu banyak sekali kesempatan yang hilang karena pengeluaran digunakan untuk membeli rokok.

"Selain itu dari penelitian kami, jika ayah merokok maka anak juga akan merokok. Dan kemiskinan juga akan terus berlanjut karena kualitas SDM anak rendah," terangnya.

Sony menuturkan, dirinya pernah menemukan seorang anak yang terpaksa harus putus sekolah karena sebagian besar uang ayahnya digunakan untuk merokok. Anak itu harus bekerja dan tetap hidup dalam kemiskinan. Kelak ketika besar dan memiliki keturunan kejadian yang sama akan terulang kembali.

Untuk mengatasi hal itu, kata Sony, mata rantai yang ada harus diputus. Pemutusan dilakukan dari generasi yang lebih muda. "Pemerintah dapat mengadakan program memberi bantuan sekolah gratis, tapi dengan catatan orangtua tidak boleh merokok. Anak pun diawasi agar tidak merokok," jelas dia.

"Perketat juga iklan rokok agar anak tidak terpapar iklan itu. Jika mata rantai berhasil diputus, dana yang ada bisa digunakan untuk hal lain yang lebih berguna," tambahnya.





*otak manusia selalu dipenuhi oleh berbagai macam hal atau usaha bagaimana menyenangkan diri sendiri, dan mungkin untuk mencapai hal itu akan digunakan berbagai macam cara, baik cara menurutnya benar ataupun kalau perlu menggunakan cara yang sebetulnya ia mengetahui persis bahwa cara itu salah. Semua cara akan dibungkus oleh pembenaran – pembenaran yang dibuat sedemikian rupa agar bisa diterima oleh orang lain. Cara seperti ini akan secara turun temurun diturunkan, sehingga akan menjadi semacam budaya yang akan dianggap benar oleh keturunannya.

Contoh yang paling mudah di zaman sekarang adalah soal MEROKOK. Dorongan untuk MEROKOK sangat kuat karena diajarkan oleh lingkungan dan pergaulan, dan ketika sudah memulai, maka akan sangat sulit untuk menghentikannya.

Di dalam rokok ada zat-zat berbahaya yang membuat pemakainya menjadi merasa enak dan membuatnya ketagihan. Padahal semua perokok tahu persis, bahwa yang dilakukannya itu salah, dan rokok mengandung berbagai macam zat berbahaya yang akan merusaknya dalam waktu tidak seketika seperti KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, GANGGUAN KEHAMILAN dan GANGGUAN PADA JANIN.

Bahkan yang sebetulnya paling dirugikan adalah para perokok pasif. Mereka yang tidak merokok akan menghisap asap rokok dari hidung dan langsung ke paru-paru, dan itu secara lambat laun akan merusak kesehatan mereka, terutama pada anak-anak. Akan tetapi para perokok itu sama sekali tidak perduli, kesehatan mereka saja tidak diperdulikan, apalagi kesehatan orang lain.

Hanya satu dipikiran mereka , bagaimana caranya supaya enak. Berbagai macam pembenaran dilakukan seperti merokok itu gaul, merokok itu berselera tinggi dan elite, merokok itu membantu mereka yang bekerja di pabrik rokok, merokok itu menjernihkan pikiran, dan berbagai macam alasan menyedihkan lainnya. Padahal apabila menjawab dengan jujur, mereka akan berkata bahwa ROKOK ITU ADALAH RACUN*.

*Bahan dasar dari rokok adalah Tembakau. Bangsa ATLANTIS dahulu mengembangkan sebuah tanaman bernama UMBAKA yang merupakan singkatan dari UDERHA MONGULATUS BRODEA AGRETUS KEKRIVEROS AMATHEADUS atau diterjemahkan dengan UDARA MENGOTORI BADAN UNTUK MENG-AGRESI KEPALA DAN OTAK AGAR HILANG AMANAH DAN PIKIRAN.

UMBAKA ini atau yang sekarang dikenal sebagai Tembakau, memang dirancang agar manusia yang menghisapnya menjadi ketagihan, dengan demikian mutu darahnya menjadi tidak bagus, otomatis akan menambah jumlah KLAD di badan, sehingga kemampuan akan menjadi turun secara drastis. Pola pikir mereka menjadi terbatas, tidak akan mampu membaca alam secara baik dan benar.

Begitupun perokok pasif, mereka akan bernasib sama, bahkan lebih parah karena menghisap dari hidung. Hal itu sudah diperhitungkan oleh Bangsa pengembang agar hanya Bangsa mereka lah yang maju, dan bangsa lain hanya sebagai buruh-buruh dan robot-robot mereka. Terbukti, sekarang usaha mereka berhasil. Mereka berhasil mengembangkan UMBAKA ini ke seluruh dunia, dan berhasil pula menguasai dunia.

Pelajaran untuk menyenangkan diri sendiri ini sudah sangat mengakar di masyarakat zaman sekarang.

Rasulullah saw. bersabda, "Tidak boleh (menimbulkan) bahaya dan tidak boleh pula membahayakan orang lain." (HR. Ibnu Majah dari kitab Al-Ahkam 2340).
Allah SWT Berfirman , “Dihalalkan atas mereka apa-apa yang baik, dan diharamkan atas mereka apa-apa yang buruk .” (al-A’raf: 157).
"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan." (Al-Baqarah: 195)
"Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepada mu." An-Nisa: 29

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun