Thursday, November 3, 2011

Jangan Asal Simpan ASI Perah, Ikuti Metodenya

KOMPAS.com - ASI terbukti menjadi asupan nutrisi alami yang paling baik diberikan kepada bayi. Jikapun Anda adalah ibu bekerja, tak lantas menjadi kendala untuk memberikan ASI setiap hari. Anda bisa memerahnya lalu menyimpan ASI Perah (ASIP) dengan baik agar manfaatnya tak berkurang.

Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) menjelaskan menyimpan ASIP juga berlaku bagi ibu yang memiliki bayi yang sehat dan tidak lahir secara prematur. Artinya, bukan hanya bayi prematur yang membutuhkan ASIP. Bayi lahir normal dan sehat juga membutuhkan asupan ASI yang cukup meski tak langsung menghisap puting ibunya.

Dalam menyimpan ASIP, sebaiknya perhatikan jenis ASI, apakah ASI segar atau ASI yang sudah dihangatkan. Selain itu perhatikan juga faktor perubahan suhu maupun tempat penyimpanan ASIP, apakah dalam lemari es atau freezer. Setiap faktor ini menentukan bagaimana perlakuan yang tepat terhadap ASI. Termasuk durasi waktu yang baik kapan ASIP masih layak dikonsumsi bayi dan kapan waktunya untuk dibuang. Berikut metode penyimpanan ASIP yang ideal:

ASI segar
ASI yang baru saja diperah atau ASI segar, bisa bertahan mulai empat hingga 24 jam dalam suhu ruang tertentu. Jika saat melahirkan, bayi belum bisa menyusu, Anda jangan khawatir atau panik. Cobalah perah ASI agar bayi mendapat tetap mendapat asupan kolostrum. Kolostrum berbentuk cairan berwarna bening hingga jingga yang lengket dan kental hanya keluar selama beberapa hari setelah persalinan. Hingga hari kelima setelah persalinan, kolostrum masih aman disimpan selama 12-24 jam setiap kali perah dalam suhu ruang kurang dari 25 derajat Celsius.

Setelah lewat masa produksi kolostrum, ASI matang akan diproduksi payudara ibu. Jika Anda memerahnya lalu menyimpan dalam suhu ruang, sebaiknya perhatikan level suhu dan durasi waktu penyimpanan yang aman. Jika Anda menyimpan ASIP dalam suhu ruang 15 derajat Celsius, ASI aman dikonsumsi dalam 24 jam. Sedangkan untuk suhu ruang 19-22 derajat Celsius ASI bertahan selama 10 jam. Suhu ruang 25 derajat Celcius, sebaiknya simpan ASI selama empat hingga delapan jam.

Jika ASI segar disimpan dalam kulkas dengan suhu 0-4 derajat Celsius, ASI bisa bertahan hingga 3-8 hari dan masih aman dikonsumsi. Jangan simpan ASI segar di bagian pintu lemari es, tetapi simpan di bagian alam paling belakang. Bagian dalam belakang lemari es biasanya paling dingin dan tidak terlalu terpengaruh perubahan suhu.

Sementara waktu penyimpanan ASIP segar di freezer tergantung model piranti tersebut. Jika disimpan dalam freezer di lemari es satu pintu, ASIP aman dikonsumsi hingga dua minggu. Sedangkan untuk freezer pada lemari es dua pintu, waktu penyimpanan bisa lebih lama, hingga 3-4 bulan. Apalagi jika disimpan di freezer khusus dengan suhu sangat dingin di bawah 18 derajat Celsius, ASIP aman disimpan hingga 6-12 bulan.

ASIP beku
Selanjutnya, jika ASI Perah sudah disimpan dalam jangka waktu tertentu di freezer, kemudian ASI menjadi beku, cairkan dalam lemari es sebelum dikonsumsi. Nah, ini disebut ASIP beku yang belum dihangatkan untuk diberikan kepada bayi. Simpan ASIP beku dalam lemari es sampai dengan 24 jam saja. Lalu sebaiknya berikan kepada bayi. Sedangkan batas maksimal penyimpanan ASIP beku dalam suhu ruangan hanya empat jam saja. Jadi, jika Anda keluarkan ASIP beku dari freezer dan menyimpannya dalam suhu ruang, sebaiknya segera konsumsi setelah empat jam. Jika ASIP beku masih tersisa, jangan masukkan kembali ke dalam freezer.

"Untuk mengindari ASIP terbuang karena bersisa, sebaiknya simpan dalam wadah sesuai takaran pemakaian. Takaran ini berbeda pada setiap bayi, tergantung seberapa banyak konsumsi ASI pada bayi Anda," kata Farahdiba Tenrilemba Jafar, Sekretaris Jenderal AIMI, saat workshop bertema "Breastfeeding Tips for Working Moms" beberapa waktu lalu.

ASIP yang sudah dicairkan dengan air hangat
ASI Perah yang sudah dicairkan dengan air hangat sebaiknya langsung diminum. Anda juga bisa menyimpannya dalam botol atau wadah lainnya di lemari es selama empat jam atau sampai jadwal minum ASIP berikutnya. Jangan masukkan kembali dalam freezer.

Untuk menghangatkan ASIP, ikuti langkahnya berikut ini:
* Gunakan ASIP dengan hari dan tanggal yang paling lama terlebih dahulu.
* Amati bau dan rasanya, jika terasa basi, untuk amannya jangan gunakan ASIP tersebut.
* Cairkan ASIP beku dengan memindahkannya dari freezer ke dalam lemari pendingin, lalu simpan selama 12 jam sebelum diberikan kepada bayi.
* Hangatkan ASIP dingin dengan cara meletakkan botol atau wadah ASIP di dalam mangkuk berisi air hangat, atau pegang wadah ASIP dibawah aliran air hangat.
* Jangan panaskan ASIP di atas kompor. Jangan juga merebus ASI perah yang sebelumnya Anda simpan di lemari pendingin atau freezer.
* Jangan panaskan ASIP dalam microwave.
* Periksalah suhu ASIP yang sudah dihangatkan sebelum diberikan kepada bayi.
* Cicipi ASIP lebih dahulu sebelum diberikan kepada bayi. Mencicipi ASI perah juga bisa membantu ibu mengenali apakah ASIP sudah basi atau masih aman dikonsumsi.

"Karena ASI tidak bersifat homogen, apabila disimpan cenderung untuk terjadi proses pemisahan, dimana lemaknya akan naik ke atas dan membentuk lapisan krim. Jadi, cukup kocok secara perlahan-lahan sebelum diberikan kepada bayi," tambah Diba.

ASIP yang sudah diminum
Inilah pentingnya menyimpan ASIP sesuai takaran pemakaian. Karena jika Anda menyimpan dalam wadah yang melebihi takaran penggunaan, jika tersisa, ASI perah harus dibuang. Jangan menyimpan sisa ASIP yang sudah diminum bayi dari botol yang sama di dalam lemari es dan freezer.

Wadah penyimpanan ASIP yang aman
Untuk memilih wadah penyimpanan ASIP, sebaiknya gunakan botol kaca dengan tutup yang rapat. Pilihan lainnya adalah botol atau wadah plastik dengan permukaan yang keras, tembus pandang, dan mempunyai tutup yang rapat.

"Botol kaca lebih disarankan karena sisa ASI cenderung tidak menempel pada botol kaca dibandingkan botol plastik," jelas Diba.

ASIP juga aman disimpan dalam kantong plastik khusus, atau lebih sederhana lagi kantong plastik makanan. Namun pastikan, kantong plastik makanan tersebut terdapat label food grade.

WAF

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun