Wednesday, November 9, 2011

Autisme


Menurut kamus kedokteran karangan Dr. Med. Ahmad Ramali dan K. St. Pamoentjak, autisme adalah keadaan terpengaruhnya seseorang oleh pikiran dan perilaku yang cenderung terarah kepada diri sendiri dan tidak dapat diperbaiki melalui penyuluhan oleh orang lain, sudah terputus dari realitas, sehingga khayal yang dirasa sebagai kejadian yang sesungguhnya.

Benarkah bahwa kondisi seseorang, terutama seorang anak yang terkena austisme tidak dapat diperbaiki melalui penyuluhan oleh orang lain, sebagaiman definisi di atas? Jika begitu, apakah yang dapat kita lakukan untuk membantu memulihkan kondisi mereka yang terkena autisme?

Banyak para ahli yang mencoba menelusuri faktor penyebab autisme, diantaranya adalah karena: virus, bakteri, kerusakan jaringan otak akibat benturan, zat kimia, keracunan, dll. Tapi jika dilihat, intinya adalah karena adanya unsur luar yang mengakibatkan kerusakan pada organ otak, baik itu dalam sel-sel otaknya (termasuk di dalamnya aktifitas kinetik, kimiawi dan elektromagnetik), neurotransmiter-nya ataupun pada tentacle-nya.

Kondisi pemulihan keadaan anak yang terkena autisme, pada intinya adalah dengan perbaikan dan rehabilitasi organ otaknya, yaitu dengan menghilangkan atau menetralisir unsur luar yang merusak lalu me-regenerasi sel-sel dan bagian otak yang rusak tanpa mengganggu fungsi dan kegiatan otak serta bagian tubuh yang lain.

Jika terdapat racun, maka mitokondria dan DNA akan bekerja sama untuk mengarahkan ATP agar bisa menetralisir racun tersebut; apabila terdapat virus, bakteri atau kuman, maka ATP akan membunuhnya – meski ilmu kedokteran sekarang menyatakan bahwa virus tidak bisa dibunuh -- ; dan apabila terjadi kerusakan pada sel-selnya yang diakibatkan oleh berbagai hal, maka sekali lagi ATP akan melakukan regenerasi sel terhadap jaringan yang rusak tersebut.

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun