Thursday, November 3, 2011

Hawa Panas dan Hawa Dingin

Tenaga dalam atau energi cadangan hasil ATP beroksidasi itu membentuk getaran-getaran yang tersalurkan pada urat-urat tubuh dan pembuluh-pembuluh darah apabila disalurkan. Getaran-getaran energi ini berbeda-beda, ada yang panas dan ada yang dingin, tergantung bagaiman cara orang itu berlatih. Energi panas (positif) dan energi dingin (negatif) tersebut dapat bangkit secara bersamaan apabila orang tersebut kemasukan virus atau bakteri patogen. Dengan kata lain orang yang sakit akibat kuman. Bila hal itu terjadi, tubuh akan membentuk semacam suatu kondisi untuk membunuh penyakit yaitu dengan cara mengacak suhu tubuh, kadang panas dan kadang dingin.

Sebenarnya gejala yang biasa kita sebut dengan demam itu merupakan mekanisme tubuh untuk melawan penyakit dengan menggunakan energi cadangan atau tenaga dalam secara otomatis. Sedangkan fungsi dari obat hanyalah untuk merangsang kekebalan tubuh agar bereaksi secara cepat dan kuat. Dua energi ini dapat dibangkitkan melalui latihan yang tepat. Ukuran bangkitnya energi cadangan tubuh yaitu dengan terasanya hawa hangat pada perut atau ulu hati. Hawa hangat ini tidak terpencar-pencar dan bisa kita salurkan ke bagian tubuh manapun yang kita mau. Makin lama hawa hangat itu makin panas dan menyalurkannya makin gampang.

Aliran panas tidak memiliki efek samping dan dapat diubah menjadi hawa dingin apabila sudah kuat. Bukan berarti tenaga dalam yang hawa dingin tidak diajarkan. Untuk melatih hawa dingin diperlukan waktu yang lebih lama dibandingkan untuk melatih hawa panas. Selain itu efek samping hawa dingin sangat berbahaya, yaitu impoten/frigid, pembekuan darah, rematik dan lain sebagainya.

Jadi kalau ingin mempelajari hawa dingin, harus mempelajari yang panas juga. Hanya latihannya minimal 8 jam sehari, sebab dua hawa yang bertolak belakang yang dilatih memerlukan perhatian khusus.

Orang yang memiliki tenaga dalam yang lumayan memiliki kecenderungan untuk menjauhi permusuhan, kecuali dalam membela diri maupun membela yang patutu dibela secara aturan. Kecenderungan ini dikarenakan takut terjadi kesalahan tangan sehingga menimbulkan korban. Tenaga dalam yang tinggi juga mempengaruhi kepribadian secara kimiawi. Dengan kimia tubuh yang teratur orang tidak akan cepat marah, malah sulit sekali untuk marah karena bawaan tubuhnya tenang.

Energi cadangan ini apabila disalurkan pada suatu titik tertentu akan membentuk kekuatan yang dapat dipergunakan untuk menghancurkan benda-benda keras, pengobatan dan lain-lain. Energi inilah yang dipergunakan oleh kalangan persilatan di dalam menambah mutu silatnya, juga dapat dipergunakan sebagai senjata yang ampuh. Manusia jika mampu meningkatkan kekuatannya sebesar 0,1-0,3% (sehingga menjadi 2,6-2,8%) dapat membunuh seekor kuda dalam sekali pukul atau dapat mematahkan lima batang kikir baja yang ditumpuk.

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun