Wednesday, November 2, 2011

Awas, Bahaya Zat Kimia Mengancam Bayi Anda


Shampo, lotion dan bedak ternyata berpotensi membuat bayi tidak terlindungi dari zat-zat kimia yang diduga dapat menimbulkan masalah reproduksi, ungkap sebuah studi berskala kecil.

Zat-zat kimia yang disebut Phthalate itu dapat ditemukan pada banyak produk umum termasuk kosmetik, mainan, lantai vinil dan obat-obatan. Phthalate digunakan untuk menstabilkan aroma dan membuat plastik menjadi lentur.

Dalam studi tersebut, kandungan Phthalate cukup tinggi ditemukan pada air seni sejumlah bayi usai mereka menggunakan produk shampo, lotion atau bedak khusus.

Phthalate mendapat perhatian khusus dari beberapa kelompok pecinta lingkungan hidup, namun para ahli masih belum mengetahui pasti bahaya potensial seperti apa yang dapat ditimbulkan oleh Phthalate - jika memang ada. Berbeda dengan pemerintah federal, California dan beberapa negara telah membatasi penggunaan Phthalate.

Dari sejumlah studi terhadap hewan, disimpulkan bahwa Phthalate dapat menyebabkan cacat kelahiran turunan. Selain itu, beberapa aktivis percaya jika Phthalate dapat menimbulkan masalah reproduksi pada anak laki-laki dan pubertas dini pada anak perempuan.

Meski begitu, tidak banyak bukti ilmiah yang kuat untuk mendukung dugaan tersebut. Studi kali ini juga tidak dapat membuktikan secara langsung bahwa produk yang digunakan para bayi mengandung Phthalate, dan tidak ada bukti bahwa Phthalate pada air seni bayi dapat menimbulkan gangguan. Namun tetap saja kelompok lingkungan hidup yang mendukung pembatasan Phthalate merasa khawatir atas temuan studi itu.

"Pembentukan undang-undang untuk menekan industri kecantikan guna membereskan masalah ini adalah hal yang cukup penting," ujar Stacy Malkan dari Health Care Without Harm.

Dr Sheela Sathyanarayana, penulis utama studi sekaligus seorang dokter anak dari University of Washington, menyebutkan, "Intinya adalah zat-zat kimia tersebut agaknya memang ada di dalam produk-produk bayi yang kerap kini gunakan untuk anak-anak kita dan zat-zat kimia itu dapat berdampak terhadap kesehatan."

Bayi umumnya tidak membutuhkan lotion atau bedak khusus. Air atau sedikit shampo sudah cukup untuk membersihkan rambut bayi, jela Sathyanarayana.

Para orangtua yang khawatir dapat mencari produk-produk berlabel "bebas-Phthalate," atau mencari produk yang mengandung Phthalate umum, termasuk DEP dan DEHP.

Namun zat-zat kimia biasanya tidak dimuat di label produk, sebab produk eceran tidak diharuskan untuk mencatumkan bahan-bahan pengharum - sumber utama phthalate - satu persatu.

Administrasi Obat dan Makanan tidak memiliki bukti kuat bahwa phthalate dapat menimbulkan risiko keselamatan jika digunakan pada kosmetik, ungkap jurubicara bernama Stephanie Kwisnek. "Begitu data baru muncul, maka kami akan menginformasikannya kepada masyarakat dan juga produsen."

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) federal menyebutkan, dampak kesehatan pada manusia masih belum jelas.

"Walaupun beberapa studi telah meneliti hubungan phthalate dengan dampak perkembangan dan reproduksi (kualitas cairan semen, perkembangan alat kelamin pada anak laki-laki, berkurangnya masa kehamilan dan perkembangan payudara dini pada anak perempuan), namun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut," ungkap laporan CDC 2005.

Studi baru yang diterbitkan pada jurnal Pediatrics keluaran Februari itu melibatkan 163 bayi. Sebagian besarnya bayi kulit putih berusia 2 hingga 28 bulan dan tinggal di California, Minnesota dan Missouri.

Untuk mengetahui tingkat zat phthalate pada air seni bayi, para peneliti memanfaatkan popok bayi-bayi tersebut. Mereka juga menanyai para ibu apakah mereka menggunakan produk-produk bayi termasuk lotion, bedak dan lain-lain dalam 24 jam terakhir.

Seluruh sampel air seni bayi tersebut mengandung sedikitnya satu phthalate yang dapat terdeteksi. Tingkat phthalate tertinggi ditemukan pada air seni bayi yang menggunakan shampo, lotion dan bedak, dan umumnya pada bayi berusia di bawah 8 bulan.

Oleh : Harian Global

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun