Wednesday, November 2, 2011

Paparan Pestisida Bisa Bikin Gemuk


New York, Untuk pertama kalinya, peneliti menemukan hubungan antara bahan cemaran organik yang banyak terdapat dalam pestisida terhadap kegemukan. Seseorang yang sering terkena paparan pestisida berisiko lebih besar menjadi gemuk.

Bahan cemaran organik atau Persistent Organic Pollutants (POPs) adalah senyawa organik yang tahan terhadap proses penguraian biologis, memiliki kelarutan air yang rendah dan kelarutan lemak tinggi.

Karenanya bahan ini bisa bertahan lama di lingkungan dan menyebabkan akumulasi pada jaringan tubuh melalui membran fosfolipid dan terakumulasi dalam jaringan lemak. Bahan ini juag bisa masuk ke dalam rantai makanan sehingga berdampak buruk untuk kesehatan.

POPs diduga sebagai penyebab resistensi insulin atau kekebalan hormon insulin. Lebih dari 25 persen orang dewasa Amerika dilaporkan menderita gangguan metaboik tersebut (resistensi insulin). POPs banyak terdapat pada pestisida dan industri farmasi.

Kondisi tersebut bisa menyebabkan obesitas, tubuh lesu dan kesulitan mengatur kadar gula dan lemak karena hormon insulin yang seharusnya mengubah glukosa menjadi glikogen tidak berfungsi normal.

Dalam percobaannya, peneliti membandingkan lemak pada tikus yang diberi minyak ikan biasa dan minyak ikan yang telah dimurnikan. Minyak ikan biasa mengandung bahan cemaran kimia organik (POPs) sedangkan minyak ikan murni sama sekali tidak mengandung POPs. Namun kedua jenis ikan itu mengandung jumlah lemak yang sama.

Setelah 28 hari, tikus yang diberi minyak ikan kasar berubah menjadi gemuk dengan perut membesar. Tikus tersebut juga punya kadar kolesterol tinggi, beberapa asam lemak di hati dan tidak bisa mengatur lemak dengan baik di tubuhnya. Sedangkan tikus yang diberi minyak ikan murni tidak menunjukkan hal tersebut.

Riset ini menunjukkan bahwa ada kaitan yang erat antara paparan cemaran organik dengan resistensi insulin dan kegemukan. Masyarakat juga harus lebih mewaspadai makanan yang mengandung bahan-bahan kimia seperti pestisida. POPs juga banyak terdapat dalam ikan, daging dan produk olahan yang sudah tercemar.

Seperti dikutip dari Scientificamerican, Kamis (21/1/2010), PPOPs bisa menyebabkan kematian dan beberapa masalah hormon, reproduksi, sistem imun, gangguan saraf dan kanker. Studi ini dipublikasikan secara online di Environmental Health Perspectives.

Nurul Ulfah - detikHealth

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun