Thursday, November 3, 2011

Proses Jadi Perokok Pasif Level 2

Rasulullah saw. bersabda, "Tidak boleh (menimbulkan) bahaya dan tidak boleh pula membahayakan orang lain." (HR. Ibnu Majah dari kitab Al-Ahkam 2340).
Allah SWT Berfirman , “Dihalalkan atas mereka apa-apa yang baik, dan diharamkan atas mereka apa-apa yang buruk .” (al-A’raf: 157).

Perokok Aktif: adalah orang yang dengan sengaja memasukkan racun yang berasal dari rokok ke dalam tubuhnya.
Perokok Pasif: adalah orang yang tidak dengan sengaja memasukkan racun yang berasal dari rokok ke dalam tubuhnya.

Kedua definisi di atas sudah umum diketahui orang banyak. Ada hal yang baru-baru ini diketahui, yaitu ternyata perokok pasif itu ada yang level 1 dan ada yang level 2.

Perokok pasif level 1 adalah orang yang secara tidak sengaja menghirup asap buangan dari orang yang sedang merokok. Perokok pasif di tingkat ini menghirup racun-racun yang lebih berbahaya daripada yang dihirup oleh perokok aktif.

Siapa saja perokok pasif level 1 ini? Mereka adalah orang-orang yang berada di sekitar orang yang sedang merokok. Perlu diingat bahwa setiap perokok aktif adalah juga perokok pasif level 1, karena mereka juga dengan sengaja atau tidak menghirup lagi asap sisa rokok yang mereka hembuskan. Para perokok aktif ini akan menjadi perokok pasif dalam jangka waktu yang lebih lama lagi jika mereka berada dalam ruangan tertutup saat sedang merokok. Mereka berulang-ulang menghirup kembali asap sisa rokok yang mereka hembuskan sendiri. Jadi wajar jika tingkat kerusakan yang dialami tubuh perokok aktif jauh lebih parah daripada tingkat kerusakan yang dialami perokok pasif level 1.

Ternyata ada lagi perokok pasif level 2. Jadi asap sisa yang dihembuskan perokok aktif mengandung partikel-partikel racun yang dapat menempel di tembok, perabotan dan pakaian yang dikenakan perokok. Racun-racun ini bersifat karsinogen (pencetus kanker) yang dapat menempel di situ selama berbulan-bulan.

Lalu di udara terdapat banyak polusi yang berasal dari kendaraan bermotor yang menghasilkan gas Nitrat dan Nitrit. Jika gas-gas ini bereksi dengan uap air di udara atau keringat di tubuh perokok, akan menghasilkan asam nitrat atau asam nitrit. Senyawa asam ini jika bereaksi dengan partikel racun dari rokok yang tadi menempel di perabotan atau pakaian akan menimbulkan senyawa racun baru yang merupakan karsinogen yang lebih kuat dari sebelumnya.

Jadi perokok pasif level 2 ini adalah orang yang tidak sengaja menyentuh tembok, perabotan dan pakaian yang mengandung zat racun baru yang berasal dari partikel buangan rokok. Orang-orang ini bisa siapa saja. Yang paling beresiko terkena zat racun ini adalah bayi dan anak-anak. Tubuh mereka masih rentan terhadap racun dari karsinogen kuat. Dan seperti pada perokok pasif level 1, perokok aktif termasuk ke dalam kelompok perokok pasif level 2. Karena mereka hidup dengan perabotan dan pakaian yang mereka gunakan saat merokok dan selama berbulan-bulan tubuh mereka terpapar oleh racun.

Kesimpulannya dengan menjadi perokok aktif, seseorang secara bertahap akan menjadi perokok aktif yang sekaligus perokok pasif level 1 dan level 2 juga. Siapa tahu suatu saat akan ditemukan yang level 3.

oleh : Sandi Nugroho





*otak manusia selalu dipenuhi oleh berbagai macam hal atau usaha bagaimana menyenangkan diri sendiri, dan mungkin untuk mencapai hal itu akan digunakan berbagai macam cara, baik cara menurutnya benar ataupun kalau perlu menggunakan cara yang sebetulnya ia mengetahui persis bahwa cara itu salah. Semua cara akan dibungkus oleh pembenaran – pembenaran yang dibuat sedemikian rupa agar bisa diterima oleh orang lain. Cara seperti ini akan secara turun temurun diturunkan, sehingga akan menjadi semacam budaya yang akan dianggap benar oleh keturunannya.

Contoh yang paling mudah di zaman sekarang adalah soal MEROKOK. Dorongan untuk MEROKOK sangat kuat karena diajarkan oleh lingkungan dan pergaulan, dan ketika sudah memulai, maka akan sangat sulit untuk menghentikannya.

Di dalam rokok ada zat-zat berbahaya yang membuat pemakainya menjadi merasa enak dan membuatnya ketagihan. Padahal semua perokok tahu persis, bahwa yang dilakukannya itu salah, dan rokok mengandung berbagai macam zat berbahaya yang akan merusaknya dalam waktu tidak seketika seperti KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, GANGGUAN KEHAMILAN dan GANGGUAN PADA JANIN.

Bahkan yang sebetulnya paling dirugikan adalah para perokok pasif. Mereka yang tidak merokok akan menghisap asap rokok dari hidung dan langsung ke paru-paru, dan itu secara lambat laun akan merusak kesehatan mereka, terutama pada anak-anak. Akan tetapi para perokok itu sama sekali tidak perduli, kesehatan mereka saja tidak diperdulikan, apalagi kesehatan orang lain.

Hanya satu dipikiran mereka , bagaimana caranya supaya enak. Berbagai macam pembenaran dilakukan seperti merokok itu gaul, merokok itu berselera tinggi dan elite, merokok itu membantu mereka yang bekerja di pabrik rokok, merokok itu menjernihkan pikiran, dan berbagai macam alasan menyedihkan lainnya. Padahal apabila menjawab dengan jujur, mereka akan berkata bahwa ROKOK ITU ADALAH RACUN*.

*Bahan dasar dari rokok adalah Tembakau. Bangsa ATLANTIS dahulu mengembangkan sebuah tanaman bernama UMBAKA yang merupakan singkatan dari UDERHA MONGULATUS BRODEA AGRETUS KEKRIVEROS AMATHEADUS atau diterjemahkan dengan UDARA MENGOTORI BADAN UNTUK MENG-AGRESI KEPALA DAN OTAK AGAR HILANG AMANAH DAN PIKIRAN.

UMBAKA ini atau yang sekarang dikenal sebagai Tembakau, memang dirancang agar manusia yang menghisapnya menjadi ketagihan, dengan demikian mutu darahnya menjadi tidak bagus, otomatis akan menambah jumlah KLAD di badan, sehingga kemampuan akan menjadi turun secara drastis. Pola pikir mereka menjadi terbatas, tidak akan mampu membaca alam secara baik dan benar.

Begitupun perokok pasif, mereka akan bernasib sama, bahkan lebih parah karena menghisap dari hidung. Hal itu sudah diperhitungkan oleh Bangsa pengembang agar hanya Bangsa mereka lah yang maju, dan bangsa lain hanya sebagai buruh-buruh dan robot-robot mereka. Terbukti, sekarang usaha mereka berhasil. Mereka berhasil mengembangkan UMBAKA ini ke seluruh dunia, dan berhasil pula menguasai dunia.

Pelajaran untuk menyenangkan diri sendiri ini sudah sangat mengakar di masyarakat zaman sekarang.

Rasulullah saw. bersabda, "Tidak boleh (menimbulkan) bahaya dan tidak boleh pula membahayakan orang lain." (HR. Ibnu Majah dari kitab Al-Ahkam 2340).
Allah SWT Berfirman , “Dihalalkan atas mereka apa-apa yang baik, dan diharamkan atas mereka apa-apa yang buruk .” (al-A’raf: 157).
"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan." (Al-Baqarah: 195)
"Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepada mu." An-Nisa: 29

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun