Thursday, November 3, 2011

Ibu Perokok, Anak pun Merokok!

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Seorang anak yang dilahirkan oleh ibu yang merokok saat mengandungnya, lebih mungkin menjadi perokok, demikian hasil satu studi baru.

Bagi studi itu, para peneliti di University of Arizona menggunakan data dari "Tucson Children’s Respiratory Study" guna melihat hubungan perbuatan sang ibu merokok saat hamil mempengaruh prilaku sang anak hingga merokok belakangan.

Para peneliti tersebut menilai ibu yang merokok selama hamil dan ketika bayi mereka berusia 1,5 bulan dan 1,5 tahun dan kembali merokok ketika anak berusia 6, 9, dan 11 tahun, berpengaruh pada prilaku sang anak.

Mereka kemudian meneliti prilaku merokok anak ketika mereka berusia 16 dan 22 tahun.

Mereka mendapati bahwa perempuan yang merokok selama hamil dan selama tahun awal anak mereka lebih mungkin untuk memiliki anak yang juga merokok pada usia 22 tahun.

Itu terbukti benar, apakah sang ibu merokok atau tidak merokok selama anak mereka memasuki usia sekolah.

Sebenarnya, anak-anak itu menghadapi kemungkinan empat kali lebih besar untuk menjadi perokok rutin, kata studi tersebut.

Selain itu, anak dari ibu yang merokok selama hamil dan tahun pertama mereka, memiliki kemungkinan lebih kecil untuk berhenti merokok dibandingkan dengan anak dari ibu yang tak pernah merokok atau yang baru mulai merokok ketika anak mereka memasuki usia sekolah.

Penelitian tersebut menyatakan perubahan biologi berlangsung di dalam perut."Namun asap mengubah kimiawi otak," kata pemimpin peneliti Dr Rony Grad, wakil profesor klinik kesehatan anak di universitas itu.

"Jika anda terpajan pada asap sebelum dilahirkan atau pada tahun awal kehidupan, anda sangat mungkin untuk menjadi prokok kronis pada usia 22 tahun," kata Grad.

Para peneliti tersebut mengajukan studi mereka dalam konferensi internasional "American Thoracic Society" di San Diego, Souther California, yang dimulai Selasa.





*otak manusia selalu dipenuhi oleh berbagai macam hal atau usaha bagaimana menyenangkan diri sendiri, dan mungkin untuk mencapai hal itu akan digunakan berbagai macam cara, baik cara menurutnya benar ataupun kalau perlu menggunakan cara yang sebetulnya ia mengetahui persis bahwa cara itu salah. Semua cara akan dibungkus oleh pembenaran – pembenaran yang dibuat sedemikian rupa agar bisa diterima oleh orang lain. Cara seperti ini akan secara turun temurun diturunkan, sehingga akan menjadi semacam budaya yang akan dianggap benar oleh keturunannya.

Contoh yang paling mudah di zaman sekarang adalah soal MEROKOK. Dorongan untuk MEROKOK sangat kuat karena diajarkan oleh lingkungan dan pergaulan, dan ketika sudah memulai, maka akan sangat sulit untuk menghentikannya.

Di dalam rokok ada zat-zat berbahaya yang membuat pemakainya menjadi merasa enak dan membuatnya ketagihan. Padahal semua perokok tahu persis, bahwa yang dilakukannya itu salah, dan rokok mengandung berbagai macam zat berbahaya yang akan merusaknya dalam waktu tidak seketika seperti KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, GANGGUAN KEHAMILAN dan GANGGUAN PADA JANIN.

Bahkan yang sebetulnya paling dirugikan adalah para perokok pasif. Mereka yang tidak merokok akan menghisap asap rokok dari hidung dan langsung ke paru-paru, dan itu secara lambat laun akan merusak kesehatan mereka, terutama pada anak-anak. Akan tetapi para perokok itu sama sekali tidak perduli, kesehatan mereka saja tidak diperdulikan, apalagi kesehatan orang lain.

Hanya satu dipikiran mereka , bagaimana caranya supaya enak. Berbagai macam pembenaran dilakukan seperti merokok itu gaul, merokok itu berselera tinggi dan elite, merokok itu membantu mereka yang bekerja di pabrik rokok, merokok itu menjernihkan pikiran, dan berbagai macam alasan menyedihkan lainnya. Padahal apabila menjawab dengan jujur, mereka akan berkata bahwa ROKOK ITU ADALAH RACUN*.

*Bahan dasar dari rokok adalah Tembakau. Bangsa ATLANTIS dahulu mengembangkan sebuah tanaman bernama UMBAKA yang merupakan singkatan dari UDERHA MONGULATUS BRODEA AGRETUS KEKRIVEROS AMATHEADUS atau diterjemahkan dengan UDARA MENGOTORI BADAN UNTUK MENG-AGRESI KEPALA DAN OTAK AGAR HILANG AMANAH DAN PIKIRAN.

UMBAKA ini atau yang sekarang dikenal sebagai Tembakau, memang dirancang agar manusia yang menghisapnya menjadi ketagihan, dengan demikian mutu darahnya menjadi tidak bagus, otomatis akan menambah jumlah KLAD di badan, sehingga kemampuan akan menjadi turun secara drastis. Pola pikir mereka menjadi terbatas, tidak akan mampu membaca alam secara baik dan benar.

Begitupun perokok pasif, mereka akan bernasib sama, bahkan lebih parah karena menghisap dari hidung. Hal itu sudah diperhitungkan oleh Bangsa pengembang agar hanya Bangsa mereka lah yang maju, dan bangsa lain hanya sebagai buruh-buruh dan robot-robot mereka. Terbukti, sekarang usaha mereka berhasil. Mereka berhasil mengembangkan UMBAKA ini ke seluruh dunia, dan berhasil pula menguasai dunia.

Pelajaran untuk menyenangkan diri sendiri ini sudah sangat mengakar di masyarakat zaman sekarang.

Rasulullah saw. bersabda, "Tidak boleh (menimbulkan) bahaya dan tidak boleh pula membahayakan orang lain." (HR. Ibnu Majah dari kitab Al-Ahkam 2340).
Allah SWT Berfirman , “Dihalalkan atas mereka apa-apa yang baik, dan diharamkan atas mereka apa-apa yang buruk .” (al-A’raf: 157).
"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan." (Al-Baqarah: 195)
"Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepada mu." An-Nisa: 29

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun