Thursday, November 10, 2011

Iklan Rokok adalah Musuh Bersama

JAKARTA, KOMPAS.COM, SENIN- Iklan rokok adalah musuh bersama karena berdampak pada kesehatan dan menyebabkan kematian. Kita tidak boleh toleransi terhadap sponshorship rokok. Kita harus mengubah pola pikir, bahwa merokok bukanlah pertanda suatu kehormatan. Jangan lagi populerkan bahwa merokok itu makruh.

Menteri Pemberdayaan Prempuan Meuthia Hatta mengatakan hal itu, ketika membuka workshop Perlindungan Anak dari Dampak Iklan, Promosi dan Sponsor Rokok, yang digelar Komnas Perlindungan Anak di Jakarta, Senin (28/1). "Kita harus melihat kecendrungan anak-anak dan remaja merokok sejak usia dini sebagai keprihatinan," katanya.

Kementerian Perempuan yang mengurus anak-anak dan perempuan pernah mendapat dana Rp 200 juta dari industri rokok, tapi hal itu dikembalikan meski sebenarnya kami butuh uang. Bahkan tidak hanya itu, karena kepedulian kepada anak-anak, kami, kata Meuthia, juga tidak menerima sponsor dari susu formula, kecuali untuk ibu hamil karena yang dituju adalah kaum ibu, dengan tujuan agar ia dan janinnya sehat.

Menurut Meuthia, perokok harus disadarkan begitu besar biaya yang harus dikeluarkan dari merokok. Survey tahun 1981-1997 pada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, sedang, dan tinggi, menunjukkan bahwa pada kelompok ekonomi masyarakat rendah, pengeluaran untuk merokok naik 227 persen, yaitu dari Rp 343 per orang per hari menjadi Rp779 per orang per hari. Saat ini diperkirakan lebih besar lagi seiring dengan kenaikan harga barang.

"Suatu beban ekonomi yang berat mengingat hampir 60 persen pengeluaran mereka masih untuk pemenuhan kebutuhan makan, demikian jelas dampak merokok terhadap proses pemiskinan. Pengeluaran untuk rokok sebenarnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga (anak balita), khususnya pada keluarga-keluarga miskin," papar Menteri Pemberdayaan Perempuan itu.

Meuthia berpendapat, perlu adanya regulasi untuk melindungi masyarakat, anak dan remaja dari bahaya merokok, hingga saat ini pemerintah hanya mempunyai PP_Nomor 19 Tahun 2003 tentang larangan iklan rokok di TV pada tanyangan Pukul 17.00 sampai dengan 20, tempat ibadah, sarana kesehatan dan pendidikan, tempat anak-anak beraktivitas, tempat dan kendaraan umum. Larangan pemberian rokok secara gratis, namun efektivitasnya sampai saat ini belum terlihat mengingat beragamnya kondisi dan situasinya.

"Para tokoh agama dan ulama perlu menyebarluaskan tentang hukum merokok dari sudut hukum agama (Islam), jika perlu mengeluarkan fatwa yang lebih keras mengingat meroko lebih banyak mudharatnya dari manfaatnya," jelas Meuthia.





*otak manusia selalu dipenuhi oleh berbagai macam hal atau usaha bagaimana menyenangkan diri sendiri, dan mungkin untuk mencapai hal itu akan digunakan berbagai macam cara, baik cara menurutnya benar ataupun kalau perlu menggunakan cara yang sebetulnya ia mengetahui persis bahwa cara itu salah. Semua cara akan dibungkus oleh pembenaran – pembenaran yang dibuat sedemikian rupa agar bisa diterima oleh orang lain. Cara seperti ini akan secara turun temurun diturunkan, sehingga akan menjadi semacam budaya yang akan dianggap benar oleh keturunannya.

Contoh yang paling mudah di zaman sekarang adalah soal MEROKOK. Dorongan untuk MEROKOK sangat kuat karena diajarkan oleh lingkungan dan pergaulan, dan ketika sudah memulai, maka akan sangat sulit untuk menghentikannya.

Di dalam rokok ada zat-zat berbahaya yang membuat pemakainya menjadi merasa enak dan membuatnya ketagihan. Padahal semua perokok tahu persis, bahwa yang dilakukannya itu salah, dan rokok mengandung berbagai macam zat berbahaya yang akan merusaknya dalam waktu tidak seketika seperti KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, GANGGUAN KEHAMILAN dan GANGGUAN PADA JANIN.

Bahkan yang sebetulnya paling dirugikan adalah para perokok pasif. Mereka yang tidak merokok akan menghisap asap rokok dari hidung dan langsung ke paru-paru, dan itu secara lambat laun akan merusak kesehatan mereka, terutama pada anak-anak. Akan tetapi para perokok itu sama sekali tidak perduli, kesehatan mereka saja tidak diperdulikan, apalagi kesehatan orang lain.

Hanya satu dipikiran mereka , bagaimana caranya supaya enak. Berbagai macam pembenaran dilakukan seperti merokok itu gaul, merokok itu berselera tinggi dan elite, merokok itu membantu mereka yang bekerja di pabrik rokok, merokok itu menjernihkan pikiran, dan berbagai macam alasan menyedihkan lainnya. Padahal apabila menjawab dengan jujur, mereka akan berkata bahwa ROKOK ITU ADALAH RACUN*.

*Bahan dasar dari rokok adalah Tembakau. Bangsa ATLANTIS dahulu mengembangkan sebuah tanaman bernama UMBAKA yang merupakan singkatan dari UDERHA MONGULATUS BRODEA AGRETUS KEKRIVEROS AMATHEADUS atau diterjemahkan dengan UDARA MENGOTORI BADAN UNTUK MENG-AGRESI KEPALA DAN OTAK AGAR HILANG AMANAH DAN PIKIRAN.

UMBAKA ini atau yang sekarang dikenal sebagai Tembakau, memang dirancang agar manusia yang menghisapnya menjadi ketagihan, dengan demikian mutu darahnya menjadi tidak bagus, otomatis akan menambah jumlah KLAD di badan, sehingga kemampuan akan menjadi turun secara drastis. Pola pikir mereka menjadi terbatas, tidak akan mampu membaca alam secara baik dan benar.

Begitupun perokok pasif, mereka akan bernasib sama, bahkan lebih parah karena menghisap dari hidung. Hal itu sudah diperhitungkan oleh Bangsa pengembang agar hanya Bangsa mereka lah yang maju, dan bangsa lain hanya sebagai buruh-buruh dan robot-robot mereka. Terbukti, sekarang usaha mereka berhasil. Mereka berhasil mengembangkan UMBAKA ini ke seluruh dunia, dan berhasil pula menguasai dunia.

Pelajaran untuk menyenangkan diri sendiri ini sudah sangat mengakar di masyarakat zaman sekarang.

Rasulullah saw. bersabda, "Tidak boleh (menimbulkan) bahaya dan tidak boleh pula membahayakan orang lain." (HR. Ibnu Majah dari kitab Al-Ahkam 2340).
Allah SWT Berfirman , “Dihalalkan atas mereka apa-apa yang baik, dan diharamkan atas mereka apa-apa yang buruk .” (al-A’raf: 157).
"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan." (Al-Baqarah: 195)

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun