Thursday, November 3, 2011

Merokok di Rumah, Kadar Nikotin Anak Ikut Tinggi

JAKARTA,KOMPAS.com — Ternyata, kebiasaan para orangtua merokok seenaknya di rumah bisa menyebabkan anak-anak mereka mempunyai kadar nikotin tinggi.

Hal itu terungkap dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan Cancer Epidemiology, Biomarkers, & Prevention, jurnal ilmiah dari American Association for Cancer Research. Pernyataan dari jurnal ini mendukung pernyataan World Health Initiative yang menyatakan pelarangan untuk merokok.

Secara spesifik, kadar nikotin dalam rambut lebih tinggi pada anak yang terekspos oleh para perokok aktif di dalam rumah. Semakin muda usia seorang anak, semakin tinggi kadar konsentrasi nikotin yang terserap.

"Studi ini menyediakan bukti yang cukup memadai untuk mendukung pelarangan merokok di dalam rumah, apalagi pada rumah yang mempunyai anak kecil di dalamnya," kata Sungroul Kim, Ph D, seorang rekan peneliti dari Institute for Global Tobacco Control di John Hopkins Bloomberg School of Public Health.

Kim dan koleganya mengukur kadar nikotin dalam rambut sebagai biomarker dari paparan para perokok aktif terhadap perokok pasif karena hal ini tidak terlalu mencolok pengaruhnya jika terkena paparan setiap hari dibandingkan kadar nikotin yang ada dalam cairan tubuh.

Studi ini melibatkan 1.284 anak-anak dari 31 negara di Amerika Latin, Asia, Eropa Timur, dan Timur Tengah. Rumah yang memiliki kadar konsentrasi nikotin tinggi di dalam udara ruangannya (lebih dari 10 mg per m3 dibandingkan dengan yang berkadar 0,01 mg per m3), para wanita yang tinggal di dalamnya mempunyai kadar tiga kali lipat konsentrasi nikotin dalam rambutnya, sedangkan anak-anak bisa mencapai 6-8 kali lipatnya.

Lebih jauh lagi, anak yang berusia kurang dari 6 tahun mempunyai kadar nikotin 12 persen lebih tinggi dibandingkan yang lebih tua. Mereka yang menghabiskan waktu lebih dari 19 jam di dalam rumah memiliki kadar nikotin 15 persen lebih tinggi dibandingkan dengan yang kurang dari 19 jam di rumah.

"Tampak jelas bahwa anak-anak kecil adalah yang paling rentan sehingga hal ini merupakan suatu hal yang harus diperhatikan oleh dunia," tutur Kim.

Dr Intan Airlina Febiliawanti





*otak manusia selalu dipenuhi oleh berbagai macam hal atau usaha bagaimana menyenangkan diri sendiri, dan mungkin untuk mencapai hal itu akan digunakan berbagai macam cara, baik cara menurutnya benar ataupun kalau perlu menggunakan cara yang sebetulnya ia mengetahui persis bahwa cara itu salah. Semua cara akan dibungkus oleh pembenaran – pembenaran yang dibuat sedemikian rupa agar bisa diterima oleh orang lain. Cara seperti ini akan secara turun temurun diturunkan, sehingga akan menjadi semacam budaya yang akan dianggap benar oleh keturunannya.

Contoh yang paling mudah di zaman sekarang adalah soal MEROKOK. Dorongan untuk MEROKOK sangat kuat karena diajarkan oleh lingkungan dan pergaulan, dan ketika sudah memulai, maka akan sangat sulit untuk menghentikannya.

Di dalam rokok ada zat-zat berbahaya yang membuat pemakainya menjadi merasa enak dan membuatnya ketagihan. Padahal semua perokok tahu persis, bahwa yang dilakukannya itu salah, dan rokok mengandung berbagai macam zat berbahaya yang akan merusaknya dalam waktu tidak seketika seperti KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, GANGGUAN KEHAMILAN dan GANGGUAN PADA JANIN.

Bahkan yang sebetulnya paling dirugikan adalah para perokok pasif. Mereka yang tidak merokok akan menghisap asap rokok dari hidung dan langsung ke paru-paru, dan itu secara lambat laun akan merusak kesehatan mereka, terutama pada anak-anak. Akan tetapi para perokok itu sama sekali tidak perduli, kesehatan mereka saja tidak diperdulikan, apalagi kesehatan orang lain.

Hanya satu dipikiran mereka , bagaimana caranya supaya enak. Berbagai macam pembenaran dilakukan seperti merokok itu gaul, merokok itu berselera tinggi dan elite, merokok itu membantu mereka yang bekerja di pabrik rokok, merokok itu menjernihkan pikiran, dan berbagai macam alasan menyedihkan lainnya. Padahal apabila menjawab dengan jujur, mereka akan berkata bahwa ROKOK ITU ADALAH RACUN*.

*Bahan dasar dari rokok adalah Tembakau. Bangsa ATLANTIS dahulu mengembangkan sebuah tanaman bernama UMBAKA yang merupakan singkatan dari UDERHA MONGULATUS BRODEA AGRETUS KEKRIVEROS AMATHEADUS atau diterjemahkan dengan UDARA MENGOTORI BADAN UNTUK MENG-AGRESI KEPALA DAN OTAK AGAR HILANG AMANAH DAN PIKIRAN.

UMBAKA ini atau yang sekarang dikenal sebagai Tembakau, memang dirancang agar manusia yang menghisapnya menjadi ketagihan, dengan demikian mutu darahnya menjadi tidak bagus, otomatis akan menambah jumlah KLAD di badan, sehingga kemampuan akan menjadi turun secara drastis. Pola pikir mereka menjadi terbatas, tidak akan mampu membaca alam secara baik dan benar.

Begitupun perokok pasif, mereka akan bernasib sama, bahkan lebih parah karena menghisap dari hidung. Hal itu sudah diperhitungkan oleh Bangsa pengembang agar hanya Bangsa mereka lah yang maju, dan bangsa lain hanya sebagai buruh-buruh dan robot-robot mereka. Terbukti, sekarang usaha mereka berhasil. Mereka berhasil mengembangkan UMBAKA ini ke seluruh dunia, dan berhasil pula menguasai dunia.

Pelajaran untuk menyenangkan diri sendiri ini sudah sangat mengakar di masyarakat zaman sekarang.

Rasulullah saw. bersabda, "Tidak boleh (menimbulkan) bahaya dan tidak boleh pula membahayakan orang lain." (HR. Ibnu Majah dari kitab Al-Ahkam 2340).
Allah SWT Berfirman , “Dihalalkan atas mereka apa-apa yang baik, dan diharamkan atas mereka apa-apa yang buruk .” (al-A’raf: 157).
"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan." (Al-Baqarah: 195)
"Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepada mu." An-Nisa: 29

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun