Salah satu berita yang menarik dalam dua hari terakhir ini adalah tentang ditariknya mie instant Indomie di Taiwan. Tentu saja informasi seperti itu baik bagi konsumen untuk lebih berhati-hati. Tanggapan terhadap berita tersebut sangat beragam. Ada yang mengatakan memang tidak pernah menyukai mie instan, ada yang mengatakan kaget, ada yang mengatakan akan tetap mengkonsumsi mie instan.
Seperti biasanya ada juga - yang bagi saya terkesan berlebihan - yang mengatakan dan menanamkam kesan-bahwa mie instan dengan bahan pengawetnya adalah makanan yang sangat berbahaya. Tanggapan atau pandangan seperti ini juga pernah diberikan kepada produk minuman bersoda, makanan cepat saji yang sering disebut junk food.
Pada dasarnya semua yang berlebihan itu tidak baik. Cuka yang ada di kuah pempek kalau kebanyakan juga bisa berbahaya. Makan pempek tiga kali sehari juga mungkin tidak baik, apalagi bagi orang yang mempunyai masalah dengan pencernaannya. Begitu juga dengan Indomie, minuman bersoda dan makanan cepat saji yang dikatergorikan sebagai junk food. Makanan-makanan tersebut bukanlah makanan yang untuk dikonsumsi tiga kali atau bahkan satu kali sehari.
Garam atau bumbu penyedap kalau kebanyakan juga bisa berbahaya. Apalagi bagi pengidap penyakit tertentu. Kalau ada kasus orang sampai sakit atau meninggal setelah mengkonsumsi sesuatu maka perlu diketahui terlebih dahulu kondisi orang tersebut. Misalnya, bisa saja orang yang menderita penyakit darah tinggi atau kolesterol terserang stroke setelah makan durian. Bukan lantas buah duriannya yang disalahkan. Perlu didalami dulu berapa banyak buah durian yang dikonsumsi. Kalau satu orang memakan tiga buah durian, ya jelas saja bisa berbahaya. Apalagi kalau makannya di atas rel kereta api, maka itu menjadi lebih berbahaya.
Tubuh manusia mempunyai batas toleransi yang berbeda-beda terhadap zat-zat yang masuk kedalamnya. Makan nasi terlalu banyak buat penderita penyakit diabetes juga bisa berbahaya. Ada orang yang alergi terhadap makanan tertentu, dan lain sebagainya.
Karena itu mengkonsumsi makanan juga perlu dilakukan secara bijak, baik dalam hal jumlahnya, pengolahan, waktunya. Dalam hal mengkonsumsi mie instan misalnya, merebus mienya bisa dilakukan dua kali. Pertama kali rebus mie tanpa bumbu dan bahan masakan pendamping lainnya. Setelah mie cukup lembek, buang air rebusan mie tersebut dan gantikan dengan air yang baru. Dengan demikian jumlah bahan pengawet yang ada pada mie instant tersebut bisa diminimalisir.
Setelah mie direbus dengan air yang baru sekitar lima menit, masukkan bumbu mie instan tersebut. Masukkan sayur sawi yang telah dipotong-potong dan telur ayam yang telah direbus terpisah. Jika suka, tambahkan dua buah cabe rawit yang dipotong kecil-kecil. Tambahkan lima sendok besar kornet sapi kedalam rebusan. Setelah dua menit, pindahkan rebusan ke dalam mangkuk. Taburkan parutan keju diatasnya dan mie instan lezat siap dikonsumsi.. Apalagi jika dompet sedang tebal, hmmm…yummy……. nikmatnya tiada tara.
Charles Tobing
0 comments:
Post a Comment
sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun