Tuesday, November 1, 2011

Berapa Biaya Kesehatan 1 Bungkus Rokok?


Jakarta, Sudah banyak orang yang tahu bahaya yang ditimbulkan dari rokok. Tapi hanya sedikit yang mau tahu berapa biaya kesehatan yang harus dikeluarkan dari 1 bungkus rokok. Ternyata dari 1 bungkus rokok saja biaya kesehatan rata-rata dunia mencapai Rp 1-2 juta. Itu baru satu bungkus lho.

Harga rokok rata-rata di banyak negara yang sudah melakukan ratifikasi tembakau adalah sekitar US$ 4-7 atau (sekitar Rp 38.000-66.000).

Tapi jangan memasukkan harga rokok di Indonesia yang memang masih sangat murah yakni kurang dari US$ 1 dan Indonesia juga belum masuk dalam negara yang melakukan ratifikasi tembakau atau Framework Convention of Tobacco Control (FCTC).

Dari harga rata-rata rokok di negara-negara maju, peneliti berhasil menghitung berapa biaya kesehatan yang ditimbulkan dari 1 bungkus rokok. Ternyata mencapai 36 kali lipat. Itu baru dari 1 bungkus rokok saja. Sedangkan perokok biasanya merokok lebih dari 1 bungkus selama dia suka.

Peneliti mengambil sampel di Spanyol yang harga satu bungkus rokok antara US$ 4,20- US$ 5,60 (Rp 39.000-Rp 52.000). Setelah dihitung biaya kematian prematur akibat rokok maka yang harus ditanggung oleh perokok dari satu bungkus rokok adalah US$ 150 (Rp 1,4 juta) per bungkus untuk laki-laki dan US$ 105 (Rp 987.000) per bungkus untuk perempuan.

Peneliti menyebutnya sebagai harga sebenarnya atau 'true cost' dari sebungkus rokok ternyata melebihi harga yang tercantum di bungkusnya.

Sementara di Amerika, 'true cost' dari satu bungkus rokok dalam beberapa tahun terakhir seperti yang diterbitkan dalam Journal of Health Economics tahun 2006 mencapai US$ 222 (Rp 2,086 juta) per bungkus untuk laki-laki.

Tinggal kalikan saja berapa bungkus rokok yang dikonsumsi maka perokok harus menanggun biaya sebesar itu jika mengalami sakit akibat rokok.

Perhitungan ini diharapkan bisa membantu perokok memahami berapa sebenarnya biaya yang harus ia keluarkan untuk satu bungkus rokok. Cara ini dianggap mampu mencegah seseorang untuk merokok.

Meski Diharapkan hasil penelitian di Spanyol ini bisa diberitakan ke seluruh dunia sehingga perokok tahu berapa biaya yang harus ditanggungnya yang rata-rata 36 kali dari satu bungkus rokok saja.

"Ini kembali mengingatkan bahwa konsumsi tembakau dapat meningkatkan risiko kematian dini dibanding dengan non-perokok, sehingga seseorang dapat menetapkan berapa biaya kematian dini bagi orang yang merokok," ujar peneliti Angel Lopez Nicolas dari Polytechnic University of Cartagena di Spanyol, seperti dikutip dari Foxnews, Jumat (29/10/2010).

Nicolas juga menuturkan bahwa merokok bisa memotong rata-rata usia harapan hidup seorang laki-laki sebesar 7,13 tahun dan perempuan sebesar 4,5 tahun.

Dalam penelitian ini Nicolas dan rekannya menggabungkan Value of a Statistical Life (VSL) dengan data epidemiologi terhadap harapan hidup bagi perokok dan bukan perokok, serta data mengenai konsumsi tembakau.

Meskipun jumlah biayanya bervariasi, peneliti mengungkapkan bahwa pemahaman yang lebih baik mengenai 'true cost' dari satu bungkus rokok dapat membantu mengurangi perilaku tidak sehat ini.

Vera Farah Bararah - detikHealth





*otak manusia selalu dipenuhi oleh berbagai macam hal atau usaha bagaimana menyenangkan diri sendiri, dan mungkin untuk mencapai hal itu akan digunakan berbagai macam cara, baik cara menurutnya benar ataupun kalau perlu menggunakan cara yang sebetulnya ia mengetahui persis bahwa cara itu salah. Semua cara akan dibungkus oleh pembenaran – pembenaran yang dibuat sedemikian rupa agar bisa diterima oleh orang lain. Cara seperti ini akan secara turun temurun diturunkan, sehingga akan menjadi semacam budaya yang akan dianggap benar oleh keturunannya.

Contoh yang paling mudah di zaman sekarang adalah soal MEROKOK. Dorongan untuk MEROKOK sangat kuat karena diajarkan oleh lingkungan dan pergaulan, dan ketika sudah memulai, maka akan sangat sulit untuk menghentikannya.

Di dalam rokok ada zat-zat berbahaya yang membuat pemakainya menjadi merasa enak dan membuatnya ketagihan. Padahal semua perokok tahu persis, bahwa yang dilakukannya itu salah, dan rokok mengandung berbagai macam zat berbahaya yang akan merusaknya dalam waktu tidak seketika seperti KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, GANGGUAN KEHAMILAN dan GANGGUAN PADA JANIN.

Bahkan yang sebetulnya paling dirugikan adalah para perokok pasif. Mereka yang tidak merokok akan menghisap asap rokok dari hidung dan langsung ke paru-paru, dan itu secara lambat laun akan merusak kesehatan mereka, terutama pada anak-anak. Akan tetapi para perokok itu sama sekali tidak perduli, kesehatan mereka saja tidak diperdulikan, apalagi kesehatan orang lain.

Hanya satu dipikiran mereka , bagaimana caranya supaya enak. Berbagai macam pembenaran dilakukan seperti merokok itu gaul, merokok itu berselera tinggi dan elite, merokok itu membantu mereka yang bekerja di pabrik rokok, merokok itu menjernihkan pikiran, dan berbagai macam alasan menyedihkan lainnya. Padahal apabila menjawab dengan jujur, mereka akan berkata bahwa ROKOK ITU ADALAH RACUN*.

*Bahan dasar dari rokok adalah Tembakau. Bangsa ATLANTIS dahulu mengembangkan sebuah tanaman bernama UMBAKA yang merupakan singkatan dari UDERHA MONGULATUS BRODEA AGRETUS KEKRIVEROS AMATHEADUS atau diterjemahkan dengan UDARA MENGOTORI BADAN UNTUK MENG-AGRESI KEPALA DAN OTAK AGAR HILANG AMANAH DAN PIKIRAN.

UMBAKA ini atau yang sekarang dikenal sebagai Tembakau, memang dirancang agar manusia yang menghisapnya menjadi ketagihan, dengan demikian mutu darahnya menjadi tidak bagus, otomatis akan menambah jumlah KLAD di badan, sehingga kemampuan akan menjadi turun secara drastis. Pola pikir mereka menjadi terbatas, tidak akan mampu membaca alam secara baik dan benar.

Begitupun perokok pasif, mereka akan bernasib sama, bahkan lebih parah karena menghisap dari hidung. Hal itu sudah diperhitungkan oleh Bangsa pengembang agar hanya Bangsa mereka lah yang maju, dan bangsa lain hanya sebagai buruh-buruh dan robot-robot mereka. Terbukti, sekarang usaha mereka berhasil. Mereka berhasil mengembangkan UMBAKA ini ke seluruh dunia, dan berhasil pula menguasai dunia.

Pelajaran untuk menyenangkan diri sendiri ini sudah sangat mengakar di masyarakat zaman sekarang.

Rasulullah saw. bersabda, "Tidak boleh (menimbulkan) bahaya dan tidak boleh pula membahayakan orang lain." (HR. Ibnu Majah dari kitab Al-Ahkam 2340).
Allah SWT Berfirman , “Dihalalkan atas mereka apa-apa yang baik, dan diharamkan atas mereka apa-apa yang buruk .” (al-A’raf: 157).
"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan." (Al-Baqarah: 195)
"Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepada mu." An-Nisa: 29

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun